Menuju konten utama

Arti Flexing & Asal-Usul Katanya yang Ramai di Media Sosial

Flexing adalah istilah untuk menyebut perilaku pamer kekayaan dengan tujuan tertentu.

Arti Flexing & Asal-Usul Katanya yang Ramai di Media Sosial
Ilustrasi pamer kekayaan [Foto/Shutterstock]

tirto.id - Flexing merupakan salah satu istilah dalam dunia ekonomi, terutama dalam lingkup marketing dan investasi. Istilah ini digunakan untuk menyebut perilaku memamerkan kekayaan dengan tujuan tertentu.

Menurut Merriam Webster asal kata flexing adalah "flex" yang bermakna menunjukkan atau mendemonstrasikan. Jika merujuk fenomena yang baru-baru ini terjadi, flex bermakna memamerkan kekayaan.

Kata flex juga dapat bermakna melenturkan otot seseorang. Itu artinya kata flex digunakan untuk menunjukkan seberapa kuat fisik seseorang dan seberapa siap seseorang bertarung.

Selain itu, kata flex juga dikenal dalam dunia exchange atau pertukaran. Menurut laman Investopedia, flex (opsi pertukaran fleksibel atau opsi FLEX) adalah opsi tidak standar yang memungkinkan penulis dan pembeli untuk menegosiasikan berbagai persyaratan.

Persyaratan yang dapat dinegosiasikan meliputi exercise style, harga kesepakatan, tanggal kedaluwarsa, fitur, dan lainnya.

Asal-usul Istilah Flexing

Melansir Antara, istilah flexing dalam konteks pamer kekayaan merupakan fenomena yang harus dihindari oleh masyarakat, terutama dalam dunia trading.

Belakangan ini, flexing menjadi semakin marak ditemui di ranah sosial media. Hal ini dipicu oleh kemudahan akses berbagai platform sosial media oleh siapa pun, kapan pun, dan di mana pun.

Asal-usul istilah flexing bermula dari bahasa gaul masyarakat kulit hitam untuk "menunjukkan keberanian" atau "pamer" sejak tahun 1990-an. Istilah tersebut secara khusus juga digunakan oleh rapper Ice Cube melalui lagunya yang berjudul "It Was a Good Day" pada tahun 1992.

Lirik lagunya yang di dalamnya terdapat kata flexing adalah "Saw the police and they rolled right past me / No flexin’, didn’t even look in a n*gga’s direction as I ran the intersection."

Pada tahun 2014, kata flex kembali populer berkat lagu "No Flex Zone" karya Rae Sremmurd. Kata flex dari judul lagu tersebut diartikan sebagai area untuk orang-orang yang santai, bersikap seperti dirinya sendiri, dan tidak pamer atau pura-pura menjadi pribadi yang berbeda.

Kesimpulannya, kata flexing digunakan untuk orang yang suka memamerkan kekayaan yang sebenarnya tidak mereka miliki. Pandangan lain juga menyatakan bahwa flexing berarti orang yang palsu, memalsukan, atau memaksakan gaya agar diterima dalam pergaulan.

Perilaku flexing sebenarnya berkebalikan dari orang kaya sungguhan. Hal ini disampaikan oleh Prof Rhenald Kasali bahwa orang kaya yang sesungguhnya tidak ingin menjadi pusat perhatian. Hal tersebut berkaitan dengan sebuah pepatah yang mengatakan "poverty screams, but wealth whispers" yang artinya kemiskinan menjerit, tetapi kekayaan berbisik.

"Biasanya, kalau semakin kaya orang-orang justru semakin menghendaki privasi, tidak ingin menjadi pusat perhatian,” tutur Rhenald Kasali dalam video YouTubenya.

Rhenald juga memaparkan flexing sebagai strategi marketing untuk membangun kekayaan agar customer percaya. Flexing sebelumnya pernah terjadi pada salah satu kasus travel di Indonesia. Mereka memamerkan kekayaan dengan begitu mewahnya hingga customer percaya.

Baca juga artikel terkait ARTI KATA FLEXING atau tulisan lainnya dari Nurul Azizah

tirto.id - Bisnis
Kontributor: Nurul Azizah
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Yonada Nancy