Menuju konten utama
Pendidikan Agama Islam

Arti Amanah, Perilaku Jujur, Istiqomah dan Hikmahnya dalam Islam

Penjelasan tentang apa arti amanah, jujur, dan apa juga arti istiqomah dalam agama Islam.

Arti Amanah, Perilaku Jujur, Istiqomah dan Hikmahnya dalam Islam
Ilustrasi. foto/IStockphoto

tirto.id - Apa arti amanah, jujur, dan apa juga arti istiqomah dalam agama Islam? Perilaku jujur, amanah dan istiqomah tentu sangat baik diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Ketiganya merupakan perilaku yang terpuji. Berikut ini contoh dalil naqli yang menyebutkan tentang perilaku jujur, amanah dan istiqamah:

Jujur

Yaa ayyuhaal ladziina aamanuut taqullaaha wa kunuu ma'ash shaadiqiin

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ

Artinya: "Hai orang-orang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar." (QS. At-Taubah: 119)

Amanah

وَالَّذِينَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ

Walladziina hum li amaanaatihim wa 'ahdihim raa'uun

Artinya: "Dan orang-orang yang memelihara amanat (yang dipikulnya) dan janjinya." (QS. Al-Mu'minun: 8)

Istiqamah

“Istiqomahlah kalian dan janganlah menghitung-hitung”. (HR Ibnu Majah)

Pengertian Jujur dan Hikmahnya

Jujur artinya lurus hati, tidak curang, dan disegani. Orang yang berkata atau bersikap atau berbuat yang sebenarnya, sesuai dengan kata hatinya, disebut orang jujur.

Kejujuran menjadi hilang apabila seseorang berkata atau berbuat tidak sesuai dengan kata hati, atau sudah berganti dengan kecurangan ataupun kebohongan.

Seorang muslim senantiasa harus bersikap jujur dengan masyarakat sekitarnya. Islam mengajarkan kejujuran sebagai karakter yang mulia.

Seorang muslim yang baik harus dapat menunjukkan pribadi yang jujur. Al-Qur’an mengajarkan agar muslim yang baik tidak mencampuradukkan kebenaran dengan kebatilan.

Firman Allah SWT:

وَلَا تَلۡبِسُوا الۡحَـقَّ بِالۡبَاطِلِ وَتَكۡتُمُوا الۡحَـقَّ وَاَنۡتُمۡ تَعۡلَمُوۡنَ

Wa laa talbisul haqqa bilbaatili wa taktumul haqqa wa antum ta'lamuun

Artinya: "Dan janganlah kamu campuradukkan kebenaran dengan kebatilan dan (janganlah) kamu sembunyikan kebenaran, sedangkan kamu mengetahuinya." (QS. Al-Baqarah: 42)

Hikmah dari perilaku jujur adalah:

  1. Mendapat kepercayaan dari orang lain
  2. Mendapat banyak teman
  3. Mendapat ketentraman hidup karena tidak memiliki kesalahan terhadap orang lain.

Arti Amanah dan Hikmahnya

Amanah artinya dapat dipercaya. Amanah berarti pesan yang dititipkan dapat disampaikan kepada orang yang berhak.

Amanah menurut bahasa (etimologi) ialaah kesetiaan, ketulusan hati, kepercayaan atau kejujuran. Kebalikannya ialah khianat.

Khianat adalah salah satu gejala munafik. Betapa pentingnya sifat dan sikap amanah ini dipertahankan sebagai akhlaqul karimah dalam masyarakat, jika sifat dan sikap itu hilang dari tatanan sosial umat Islam, maka kehancuranlah yang bakal terjadi bagi umat itu.

Sebagai muslim, kita dituntut untuk dapat mewujudkan amanah, baik kepada Allah SWT maupun kepada sesama manusia.

Amanah kepada-Nya dapat diwujudkan dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Sedangkan amanah kepada sesama manusia dapat diwujudkan dengan perbuatan baik kepada orang lain.

Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah SWT berikut ini:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا لَا تَخُوۡنُوا اللّٰهَ وَالرَّسُوۡلَ وَتَخُوۡنُوۡۤا اَمٰنٰتِكُمۡ وَاَنۡـتُمۡ تَعۡلَمُوۡنَ

Yaaa aiyuhal laziina aamanuu laa takhuunal laaha war Rasuula wa takhuunuuu amaanaatikum wa antum ta'lamuun

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui." (QS. Al-Anfal: 27).

Macam-macam amanah

Mengutip buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VII (2017) terbitan Kemdikbud, amanah memiliki beberapa bentuk. Macam-macam bentuk amanah sebagai berikut:

1. Amanah terhadap Allah

Amanah terhadap Allah merupakan amanah untuk senantiasa taat pada perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya.

Amanah ini berkaitan erat dengan perintah ketakwaan. Seorang muslim bertanggung jawab untuk melaksanakan apa pun yang diperintahkan dan harus dijauhi dalam Islam, tanpa melakukan penolakan.

Contoh pelaksanaan amanah terhadap Allah yaitu mendirikan shalat wajib lima waktu, berpuasa Ramadhan, menjalankan shalat sunnah, dan banyak lagi.

Amanah ini perlu diniatkan untuk mencari ridho Allah dengan penuh kesadaran, sehingga memiliki nilai ibadah yang membawa kebaikan dunia dan akhirat.

2. Amanah terhadap sesama manusia

Manusia dengan manusia lainnya akan saling membutuhkan sebagai makhluk sosial.

Dalam urusan amanah di antara manusia, maka terjadi tanggung jawab yang dimiliki seseorang untuk menjaga hak-hak sesama manusia lainnya.

Contoh sederhana, saat seseorang dititipi pesan atau barang untuk disampaikan ke orang lain, maka dia benar-benar menyampaikan titipan tersebut ke penerima yang berhak.

Dan, amanah terhadap sesama manusia telah disampaikan Allah melalui firman-Nya:

“Sesungguhnya Allah Swt. menyuruh kamu untuk menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya... ” (Q.S. An Nisa’: 58).

3. Amanah terhadap diri sendiri

Amanah ini berupa janji diri untuk memelihara dan memakai segenap kemampuan dalam usaha menjaga kelangsungan hidup, serta meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan diri.

Orang mesti mencintai dan bertanggung jawab pada dirinya sendiri, sehingga mampu membawanya pada kondisi senantiasa lebih baik.

Perintah menjaga amanah untuk diri sendiri hadir dalam Alquran surah Al Mu'minun ayat 8. Allah berfirman:

"Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanat-amanat dan janjinya,” (Q.S. Al Mu’minun: 8).

Hikmah Perilaku Amanah

Orang yang berbuat baik kepada orang lain sesungguhnya ia telah berbuat baik kepada diri sendiri. Begitu juga sikap amanah memiliki dampak positif bagi diri sendiri, di antaranya:

  1. Kita akan dipercaya orang lain. Ini merupakan modal yang sangat berharga dalam kehidupan sosial.
  2. Orang lain akan memberikan pandangan simpati.
  3. Mendorong kesuksesan dalam kehidupan.
  4. Allah SWT akan memberikan kemudahan dalam menjalankan kehidupan.

Pengertian Istiqomah

Istiqamah artinya taat asas atau teguh pendirian, tidak mudah terpengaruh oleh situasi yang berkembang, sehingga tetap pada apa yang diyakini sebelumnya.

Semboyan yang dipegang biasanya “sekali Islam tetap Islam” atau sekali berjuang tetap berjuang”. Implikasinya, misalnya “sekali belajar tetap belajar” “sekali beriman kepada Allah tetap beriman kepada Allah”.

Ungkapan-ungkapan seperti itu menggambarkan keteguhan pendirian. Keteguhan pendirian itulah yang diistilahkan istiqamah.

Al-Quran mengajarkan kepada manusia untuk istiqamah, utamanya dalam hal berpegang teguh pada keyakinan akan Allah SWT.

Namun bukan berarti, di luar masalah akidah (keyakinan), seseorang tidak perlu istiqamah pada dimensi-dimensi lain pun istiqamah wajib dipegang kuat-kuat agar segala yang dicita-citakan berhasil.

Al-Quran menyebutkan dua kali perintah untuk bersikap konsisten, seraya menyebutkan pula dampak positif dan akibat-akibatnya.

Firman Allah SWT:

اِنَّ الَّذِيۡنَ قَالُوۡا رَبُّنَا اللّٰهُ ثُمَّ اسۡتَقَامُوۡا فَلَا خَوۡفٌ عَلَيۡهِمۡ وَلَا هُمۡ يَحۡزَنُوۡنَ‌ۚ

Innal ladziina qooluu Rabbunal laahu summas taqoomuu falaa khawfun 'alaihim wa laahum yahzanuun

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang berkata, "Tuhan kami adalah Allah," kemudian mereka tetap istiqomah tidak ada rasa khawatir pada mereka, dan mereka tidak (pula) bersedih hati." (QS. Al-Ahqaf: 13).

Hikmah Perilaku Istiqomah

Hikmah dari perilaku istiqamah adalah:

  1. Orang yang istiqamah akan dijauhkan oleh Allah SWT dari rasa takut, dan sedih sehingga dapat mengatasi rasa sedih yang menimpanya, tidak hanyut dibawa kesedihan, dan tidak gentar dalam menghadapi kehidupan masa datang.
  2. Orang yang istiqamah akan mendapakan kesuksesan dalam kehidupan dunia karena ia tekun dan ulet.
  3. Orang yang istiqamah dan selalu sabar serta mendirikan shalat akan selalu dilindungi oleh Allah Swt.
Perilaku istiqomah yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu sebagai berikut:

a. Melaksanakan solat tepat waktu.

b. Belajar terus menerus hingga paham.

c. Selalu menaati peraturan, baik yang ada dirumah, disekolah, maupun masyarakat.

d. Selalu menjalankan kewajiban dengan rasa senang dan nyaman, tidak merasa dipaksa atau dibebani.

e. Selalu menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.

Baca juga artikel terkait PERILAKU JUJUR atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Iswara N Raditya
Penyelaras: Yulaika Ramadhani