Menuju konten utama

Arab Saudi Kembali Buka Konsulat di Irak dan Janjikan Bantuan $1 M

Arab Saudi memberi bantuan pada Irak usai peresmian konsulatnya di Baghdad.

Arab Saudi Kembali Buka Konsulat di Irak dan Janjikan Bantuan $1 M
Menteri Luar Negeri Irak Mohamed Alhakim mengibarkan bendera Saudi selama upacara pembukaan konsulat Saudi di Baghdad, Irak, Kamis, 4 April 2019. Hadi Mizban / AP

tirto.id - Arab Saudi membuka lagi konsulatnya di Baghdad, Irak dan menjanjikan bantuan sebesar 1 miliar dolar AS.

Pembukaan lagi konsulat di Irak ini usai 30 tahun Arab Saudi menutup konsulatnya di negara itu.

Dikutip dari Washington Post, misi diplomatik Arab Saudi kembali aktif di Irak usai upacara peresmian pada Kamis (4/4/2019). Menlu Irak Mohamed Alhakim mengibarkan bendera Arab Saudi di atas gedung konsulat itu.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Irak Ahmad Sahhaf mengatakan pembukaan konsulat Arab Saudi ini diharapkan dapa menguntungkan kedua negara.

"Ini akan mencerminkan positif pada peziarah dan investor," ucapnya.

Majid bin Abdullah al-Qasabi, menteri perdagangan Arab Saudi mengatakan, hadirnya konsulat Saudi di Irak menandakan fase baru dalam hubungan diplomati Riyadh dan Baghdad. Saudi juga akan mulai mengeluarkan visa ke Irak.

"Tidak ada keraguan bahwa pertukaran ini, diskusi ini, adalah jalan dua arah yang akan memperkuat hubungan ini," kata Qasabi, dikutip dari Aljazeera.

Selain membuka konsulatnya, Arab Saudi juga memberikan pinjaman 1 miliar dolar AS untuk Iran. Pinjaman itu untuk proyek-proyek pembangunan kata Qasabi.

Selain itu, Arab Saudi juga meningkatkan ekspor ke Irak senilai 500 juta dolar AS dan hadiah stadion olahraga berkapasitas 100.000 kursi yang dibangun di pinggiran kota Baghdad.

Arab Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Irak ketika menyerang kuwait pada tahun 1990.

Hubungan diplomatik dilanjutkan pada 2015 ketika Riyadh mengirim seorang duta besar ke Baghdad, dan meningkat dengan kunjungan Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir pada tahun 2017, yang pertama oleh seorang menteri luar negeri Saudi sejak 1990.

Baca juga artikel terkait ARAB SAUDI atau tulisan lainnya dari Yantina Debora

tirto.id - Politik
Penulis: Yantina Debora
Editor: Agung DH