Menuju konten utama

Apple Music Berhasil Gaet 2 Juta Pelanggan Dalam 3 Bulan

Apple Music telah berhasil menggaet 13 juta pelanggan, naik dari 11 juta pelanggan tiga bulan yang lalu.

Apple Music Berhasil Gaet 2 Juta Pelanggan Dalam 3 Bulan
(Ilustrasi) Logo Apple di sebuah toko resmi perusahaan itu.

tirto.id - Belum genap satu tahun setelah peluncurannya, Apple Music telah berhasil menggaet 13 juta pelanggan, naik dari 11 juta pelanggan tiga bulan yang lalu.

Sebagai perbandingan, layanan streaming musik Spotify memiliki 30 juta pelanggan berbayar, sementara layanan musik Tidal yang juga diluncurkan sekitar setahun yang lalu mengantongi hampir 3 juta pelanggan.

Tidak seperti Spotify, Apple Music tidak memiliki layanan gratis dan dikenakan biaya 9,99 dolar AS per bulan, sama dengan Tidal.

Untuk menarik pelanggan, Apple Music menjalin kerja sama eksklusif dengan sejumlah bintang diantaranya Drake, Taylor Swift, Dr Dre dan Nine Inch Nails.

Sementara itu, beberapa waktu lalu, Spotify dikabarkan tengah membidik dua negara Asia lainnya, yakni Jepang dan India.

Spotify dikabarkan telah menandatangani kontrak dengan aplikasi chatting populer, LINE, yang memungkinkan pengguna untuk berbagi playlist lagu melalui layanan pesan instan asal Jepang tersebut.

“Kami mencari negara lain di Asia, tapi kami belum menentukan negara mana,” kata Managing Director Spotify Asia, Sunita Kaur, usai peluncuran Spotify di Indonesia, di Jakarta.

Sementara itu, saat ditanya mengenai rencana peluncuran Spotify di India, Sunita mengisyaratkan bahwa Spotify saat ini dalam tahap mempersiapkan konten lokal.

“Kami ingin ada di mana-mana. Streaming musik salah satu yang perlu diperhatikan adalah lisensi. Kami tidak akan meluncurkan hingga kami memiliki konten lokal yang kuat,” ujar Sunita.

Layanan streaming musik asal Swedia itu resmi memasuki pasar Asia pada April 2013 dengan peluncuran di Singapura, Malaysia dan Hongkong.

Pada September 2013, Spotify menjejakkan kakinya di Taiwan. Layanan musik yang memiliki 30 juta lagu itu kemudian mengumumkan kehadirannya di Filipina pada April 2014.

Di sisi lain, Apple sendiri saat ini tengah berjuang mempertahankan laju bisnisnya. Baru-baru ini, pemerintah Cina telah menutup layanan buku online dan film milik Apple, iBooks dan iTunes Movies, pasca diberlakukannya peraturan baru terkait kepemilikan konten asing.

Cina merupakan pasar terpenting bagi perusahaan dengan logo apel tergigit itu setelah Amerika Serikat.

Penjualan smartphone milik perusahaan tersebut, iPhone, di Cina juga mengalami penurunan yang berdampak signifikan terhadap turunnya pendapatan perusahaan pada kuartal kedua.

Baca juga artikel terkait APPLE atau tulisan lainnya dari Ign. L. Adhi Bhaskara

tirto.id - Teknologi
Reporter: Ign. L. Adhi Bhaskara
Penulis: Ign. L. Adhi Bhaskara
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara