Menuju konten utama

Apakah Tidur Berlebihan Saat Puasa Bisa Berdampak Buruk pada Kulit?

Benarkah tidur berlebihan selama puasa dapat berdampak buruk pada kesehatan kulit?

Apakah Tidur Berlebihan Saat Puasa Bisa Berdampak Buruk pada Kulit?
Ilustrasi orang tidur. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Selama Ramadan, banyak orang terkadang memilih tidur karena berbagai alasan, terlebih saat pandemi COVID-19 yang mengharuskan orang untuk selalu berada di rumah.

Tidur memang tidak dilarang, tetapi sebaiknya jangan berlebihan. Jika kebanyakan tidur, tentu saja ada beberapa masalah yang akan dihadapi, salah satunya adalah dampak buruk pada kulit, terutama jika lupa mengoleskan pelembap sebelum tidur.

Menurut dokter spesialis kulit, ahli dermatologi kosmetik dari RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Lilik Norawati, agar tidak mengalami masalah kulit, maka kulit harus terus terjaga kelembaban dan kebersihannya.

"Anjuran selama masa COVID-19 tidur cukup tapi tidak berlebihan. Sebaiknya harus ingat kulit senantiasa diberikan pelembap. Selama kulit lembap, bersih, tidak ada masalah," kata Lilik dalam diskusi media via daring seperti dilansir dari Antara, Rabu (13/5/2020).

Lilik mengatakan, bagi yang tidak mengoleskan pelembap dan kemudian tidur untuk waktu yang relatif lama, maka bersiaplah dengan kondisi kulit kering terlebih jika tidur di ruangan ber-AC. Kulit yang kering bisa berisiko memunculkan rasa gatal.

Selain itu, Kulit kering juga lebih rentan terhadap bakteri atau infeksi karena kurangnya kelembapan, kulit tangan akan mudah pecah-pecah, menciptakan jalan masuk bagi mikro organisme seperti bakteri, virus, jamur yang selanjutnya dapat menimbulkan masalah baru pada kulit.

"Kulit tangan juga dapat mengalami iritasi akibat penggunaan sabun atau hand sanitizer yang mengandung alkohol, yang dapat menyebabkan dermatitis atau eksim berkepanjangan," ujar Lilik.

Karenanya, Lilik menyarankan untuk rutin mengoleskan pelembap minimal dua kali lebih banyak daripada di siang hari untuk menjaga kulit tidak kering.

Sebuah studi yang dilansir dari Healthy Sleep menyebutkan, bahwa tidur yang cukup dapat meningkatkan metabolisme dan memperkuat sistem imun tubuh.

Dokter spesialis kulit, dermatologi pediatrik dari Klinik Sakti Medika, Tebet, Jakarta, Tina Wardhani Wisesa juga menyatakan, tidur singkat tetapi berkualitas lebih baik daripada tidur dengan durasi lama tetapi tak berkualitas.

"Tidur paling penting kualitas bukan kuantitasnya, sebentar tetapi mantap. Bangun segar lagi. Tetapi kalau tidur panjang tapi kualitasnya tidak baik, kelihatan lelah orangnya. Kalau tidur di ruangan AC, pelembap nomor satu apalagi usia di atas 40 tahun, penggunaan pelembap bisa berulang," tukasnya.

Baca juga artikel terkait TIDUR BERLEBIHAN atau tulisan lainnya dari Dewi Adhitya S. Koesno

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dewi Adhitya S. Koesno
Editor: Agung DH