Menuju konten utama

Apakah Pfizer Bisa Digunakan untuk Vaksin Booster Usia 16-17 Tahun?

Alasan Kementerian Kesehatan RI belum berencana menggunakan vaksin Pfizer sebagai booster untuk masyarakat berusia 16-17 tahun di Indonesia.

Apakah Pfizer Bisa Digunakan untuk Vaksin Booster Usia 16-17 Tahun?
Ilustrasi Vaksinasi Covid-19. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Vaksin Comirnaty Pfizer telah mengantongi Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan POM pada 2 Agustus 2022 untuk bisa digunakan sebagai booster pada anak usia 16-18 tahun.

Adapun dosis booster yang disetujui pada anak usia 16-18 tahun sebanyak 1 dosis (30 mcg/0.3 mL) untuk sekurang-kurangnya 6 bulan setelah dosis kedua vaksinasi primer dengan jenis vaksin yang sama (booster homolog), yakni Pfizer juga.

Data studi klinik terhadap anak usia 16 tahun ke atas (subjek uji C4591031 Sub A) yang diberikan dosis booster Vaksin Comirnaty/Pfizer menunjukkan efikasi sebesar 95,6 persen dalam mencegah terjadinya COVID-19.

Data Real World Evidence juga menunjukkan efektivitas booster vaksin Comirnaty/Pfizer sebesar 93 persen dalam menurunkan jumlah hospitalisasi akibat COVID-19, 92 persen dalam menurunkan risiko COVID-19 berat, dan 81 persen dalam menurunkan kematian karena COVID-19.

Namun, terdapat beberapa Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang sering ditemui antara lain reaksi lokal pada tempat penyuntikan, gangguan jaringan sendi dan otot, sakit kepala, lymphadenophathy/ pembengkakan atau pembesaran kelenjar getah bening, serta gangguan saluran cerna.

Meski Vaksin Comirnaty Pfizer telah mengantongi Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan POM, tetapi sampai saat ini Kementerian Kesehatan RI belum berencana menggunakan vaksin Pfizer sebagai dosis penguat atau booster untuk masyarakat berusia 16-17 tahun di Indonesia.

"Kami belum memikirkan kebijakan, karena EUA-nya sulit dilakukan. Operasional umurnya cuma pendek 16-17 tahun, kalau usia 18 tahun kan sudah ada pelaksanaannya," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu seperti dilansir dari Antara.

Maxi mengatakan ketentuan booster homolog pada vaksin Pfizer juga menjadi kendala, sebab jumlah pengguna dosis 1 dan dosis 2 pada usia 16-17 tahun di Indonesia yang relatif sedikit.

Maxi memperkirakan jumlah penerima vaksin dosis lengkap Pfizer pada usia 16-17 tahun berkisar kurang dari 2 juta orang.

"Kami sulit melaksanakan, karena cuma Pfizer homolog, sementara 90 persen remaja di Indonesia disuntik menggunakan vaksin Sinovac. Kasian yang dapat Pfizer sedikit, tidak sampai 2 juta anak," ujarnya.

Maxi menambahkan Kementerian Kesehatan masih fokus mengejar pemenuhan target cakupan vaksinasi booster untuk usia 18 tahun ke atas.

"Kami selesaikan dulu booster pertama yang masih rendah, masih 30 persen (cakupan). Itu dulu diselesaikan," katanya.

Vaksin booster sudah bergulir di Indonesia sejak 12 Januari 2022 yang diberikan secara gratis kepada masyarakat umum usia 18 tahun ke atas dan pemberiannya disesuaikan dengan ketersediaan vaksin.

Ada enam jenis regimen vaksin booster yang digunakan di Indonesia, yaitu Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, Moderna, Janssen (J&J), dan Sinopharm.

Baca juga artikel terkait VAKSIN BOOSTER atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Iswara N Raditya