Menuju konten utama

Apakah MotoGP 2018 Akan Seseru Musim 2017?

Tes pramusim yang berlangsung di Sepang menunjukkan semuanya masih serba terbuka bagi seluruh tim pabrikan.

Apakah MotoGP 2018 Akan Seseru Musim 2017?
Hasil balapan MotoGP Jepang membuat persaingan gelar juara dunia semakin menarik.Hasil balapan MotoGP Jepang membuat persaingan gelar juara dunia semakin menarik. AFP/Marco BERTORELLO

tirto.id - MotoGP 2018 sebulan lagi akan dimulai. Menjelang seri pembuka yang berlangsung di Sirkuit Losail, Qatar, pada 18 Maret mendatang, semua tim semakin sibuk mempersiapkan diri. Tes pramusim yang berlangsung di Sepang bahkan sudah selesai pada akhir Januari kemarin.

Musim lalu pembalap Repsol Honda, Marc Márquez, berhasil keluar sebagai juara setelah mengantongi 298 poin dari 18 seri balapan. Meski di seri-seri akhir persaingan memperebutkan juara dunia 2017 mengerucut pada Márquez dan Divisioso (Ducati), namun balapan musim lalu terhitung seru berkat berbagai kejutan. Dari mulai Maverick Viñales (Yamaha MotoGP) yang berhasil menjuarai dua balapan pertama sampai menegangkannya penentuan gelar juara dunia yang sampai harus ditentukan hingga balapan terakhir di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia.

Tak mudah memprediksi musim MotoGP kali ini. Namun, ketegangan, kejutan, dan drama di antara para pembalap kemungkinan masih mewarnai MotoGP 2018. Selain Marc Márquez yang akan mempertahankan gelar juara, Dani Pedrosa menjadi kandidat kuat dan berpeluang mencicipi gelar juara dunia MotoGP untuk kali pertama. Di lain pihak, Jorge Lorenzo akan mati-matian meraih kemenangan perdananya bersama Ducati, dan Andrea Dovisioso pasti ingin segera menebus kesalahannya di GP Valencia kemarin.

Valentino Rossi? Tentu tak ada yang akan mengesampingkan The Doctor. Jangan lupakan pula Maverick Viñales dan Johann Zarco, rookie yang mampu menunjukkan potensinya sebagai pebalap berbakat dengan beberapa kali meraih hasil podium.

Kombinasi nama-nama itulah yang dapat diharapkan membuat persaingan MotoGP 2018 akan seru, setidaknya tidak kalah dibandingkan musim lalu.

Pada tes pramusim kedua yang digelar di Sirkuit Sepang, Malaysia, 28-30 Januari pekan kemarin, sang juara bertahan Marc Márquez mengaku bahagia kendati hanya menempati urutan ke-7 di tiga sesi tes.

“Saya bahagia sekali ... karena kami sudah bekerja sangat keras,” kata Márquez dilansir motogp.com. “Pada pagi hari kami tahu lebih mudah untuk melakukan lap time, tapi waktu itu kami sedang mencoba-coba beberapa hal. Di siang hari apa yang kami lakukan cukup berhasil dan saya melakukan 15 putaran sekitar pukul tiga sore ketika suhu lintasan lebih panas."

Hal itu diiyakan rekan satu timnya, Dani Pedrosa. Pembalap yang menempati posisi runner-up di MotoGP 2007, 2010, dan 2012 ini mencatatkan waktu paling cepat di hari pertama tes dan menempati posisi dua di hari ketiga.

“Kami senang sekali di sesi terakhir karena secara keseluruhan kami beker sangat keras,” tutur Pedrosa. “Kami mencoba-coba ban lunak dan keras, juga suspensi ... di banyak putaran! Saya rasa tim sudah bekerja sangat baik dengan perencanaan yang matang. Secara keseluruhan ini adalah tes yang memuaskan.”

Bagi tim Repsol Honda, hasil Pedrosa di Sepang memperlihatkan tren positif dari tes di Ricardo Tormo pada November lalu. Pembalap yang berjuluk Little Spaniard ini berhasil menempati urutan kedua di sesi tes terakhir sementara Márquez menempati urutan ketiga di sesi pertama dan menjadi yang tercepat di sesi kedua.

Hasil positif tidak hanya diraih Honda. Tim pabrikan asal Italia, Ducati, pun memperoleh hasil serupa. Di sesi ketiga tes pramusim di Sepang, Jorge Lorenzo menjadi yang tercepat dengan raihan waktu 1:58.830, memecahkan rekor satu putaran MotoGP di Sirkuit Sepang. Ia memecahkan catatan Marc Márquez pada musim dingin 2015 lalu dengan selisih 0.037 detik.

Menurut pembalap yang tahun lalu tak sekalipun memenangkan seri balapan dan hanya tiga kali saja naik podium sepanjang musim, Desmosedici 2018 yang ia tunggangi sudah lebih sesuai dengan gaya dan kebutuhan berkendara dirinya. Ia bahkan menyoroti aspek cornering jauh lebih baik saat ini.

“Saya rasa masih banyak ruang untuk memaksimalkan potensi yang ada pada kami,” tuturnya seperti dikutip Autosport. “Peforma sasis meningkat dan sudut-sudut mesin menjadi lebih lembut; kami mungkin masih harus meningkatkan RPM atas, tapi kami akan terus bekerja dan menemukan solusinya.”

Sementara Dovisioso juga mengalami kemajuan di tes pramusim kedua ini. Dovisioso finis di urutan kedua di hari pertama dan keempat di hari ketiga. Kepada Autosport, Dovisioso mengaku timnya saat ini berada di posisi yang lebih baik dibanding musim lalu.

“Kami berada dalam posisi yang lebih baik karena banyak hal,” jelasnya. “Pertama, karena kami nyaris memenangkan kejuaraan musim lalu dan ini membuat saya dan tim mempunyai pendekatan yang berbeda terhadap banyak hal. Ini merupakan hal positif, selain itu motor yang baru ini lebih baik daripada motor musim kemarin.”

Infografik siap siap balapan 2018

Bagaimana dengan tim Moviestar Yamaha? Duo pembalap Maverick Viñales dan Valentino Rossi merajai tes hari kedua di Sepang dengan menduduki peringkat satu dan dua. Namun, hasil apik di hari kedua itu tidak berlanjut di hari terakhir tes. Viñales melorot ke posisi empat dan Rossi ke posisi tujuh. Rossi menilai hal itu dikarenakan daya cengkeram ban yang lemah.

“Kami mengalami masalah karena daya cengkeram ban yang lemah dan itu membuat posisi kami turun sedikit, namun bila dibandingkan dengan musim lalu ada peningkatan dalam hal kecepatan dan penggunaan ban bekas,” tutur pembalap yang dalam lima tahun terakhir ini selalu berada di klasemen lima teratas.

Bagi Johann Zarco dari Yamaha Tech 3, seperti dikutip Motorsport, tes pramusim di Sepang membuatnya memilih untuk menggunakan sasis 2016 untuk tes pramusim selanjutnya. Di tes Sepang sesi pertama dan kedua, Zarco menggunakan sasis 2017 dan meraih posisi ke-8 dan ke-6. Di hari terakhir ia menggunakan sasis 2016 dan berada di posisi ke-9 namun dengan catatan waktu lebih baik dari raihan dua hari sebelumnya dengan selisih 0,191 detik.

“Saya merasa untuk saat ini itu merupakan pilihan terbaik bagi saya karena membuat pekerjaanku jadi lebih mudah,” katanya.

Sementara rekan setim Zarco, Jonas Folger, dipastikan absen dari balapan musim ini karena menderita sindrom Gilbert. Pembalap asal Jerman itu akan fokus menyembuhkan cedera yang dideritanya. Sampai saat ini pihak Tech 3 masih kesulitan mencari penggantinya.

Sedangkan para pembalap dari tiga pabrikan lain sejauh ini masih belum berbicara banyak. Selain itu, pembalap Takaaki Nakagami (LCR Honda), Tom Luthi (VDS Honda), Franco Morbidelli (VDS Honda), dan Xavier Simeon (Avintia Ducati) yang merupakan pendatang baru belum memperlihatkan tanda-tanda akan memberikan kejutan.

Hanya Jack Miller, pembalap Australia asal tim satelit Alma Pramac Ricing yang baru saja pindah dari tim Marc VDS Honda mampu menunjukkan hasil baik. Selama tiga hari tes, Miller menduduki posisi ke-5 dengan capaian waktu terbaik 1:59.346 di hari terakhir.

Masih cukup waktu bagi semua tim dan pembalap untuk memperbaiki kinerja masing-masing. Masih ada dua kali tes pramusim lagi untuk menemukan racikan jitu terkait pengembangan motor masing-masing, yaitu di Sirkuit Buriram, Thailand pada 16-18 Februari dan Sirkuit Losail, Qatar pada 1-3 Maret.

Baca juga artikel terkait MOTOGP atau tulisan lainnya dari Bulky Rangga Permana

tirto.id - Olahraga
Reporter: Bulky Rangga Permana
Penulis: Bulky Rangga Permana
Editor: Zen RS