Menuju konten utama

Apa yang Terjadi di Palestina Saat Ini & Penyebab Konflik Israel?

Berikut adalah berita dan kabar terkini dari konflik Israel dan Palestina yang kembali meningkat.

Apa yang Terjadi di Palestina Saat Ini & Penyebab Konflik Israel?
Seorang pengunjuk Palestina ditangkap saat bentrok dengan polisi Israel, saat bulan suci puasa Ramadhan untuk Muslim terus berlanjut, di Yerusalem, Jumat (23/4/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Ammar Awad/hp/cfo

tirto.id - Berita terbaru dari konflik Israel-Palestina saat ini adalah: sedikitnya 20 orang tewas, termasuk 9 anak-anak dan seorang komandan senior Hamas. Sementara 65 orang lainnya dikabarkan mengalami luka-luka.

Israel meluncurkan serangan udara mematikan di Gaza sebagai respons serangan roket yang ditembakan Hamas dan militan Palestina. Eskalasi kekerasan ini terjadi setelah terjadi kerusuhan di kompleks Masjid Al-Aqsa.

Sebagaimana diwartakan thejournal.ie, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan kalau Hamas sudah melewati "garis merah" karena mengarahkan misil ke arah Yerusalem dan Israel akan merespons hal itu "dengan kekerasan".

“Kami tidak akan mentolerir serangan di wilayah kami, ibu kota kami, warga kami dan tentara kami. Mereka yang menyerang kita akan membayar harga yang mahal."

Militer Israel mengklaim kalau 150 roket sudah diluncurkan dari Gaza, puluhan di antaranya dicegat oleh Sistem Pertahanan Udara Kubah Besi. Namun, tidak ada korban yang dilaporkan atas serangan itu.

"Kami telah mulai, dan saya ulangi, mulai menyerang sasaran militer di Gaza," kata juru bicara militer Jonathan Conricus. “Kami sudah mempersiapkan berbagai skenario, termasuk skenario intensitas tinggi… Hamas akan mengerti.”

Militer Israel mengatakan mereka telah menargetkan "dua peluncur roket, dua pos militer", sebuah terowongan, dan delapan operasi Hamas di Gaza.

Kendati demikian, sumber Hamas mengkonfirmasi kepada kantor berita AFP kalau salah satu komandan mereka yang bernama Mohammed Fayyad sudah tewas.

Diwartakan Arab News, demonstrasi masih berlanjut hingga malam di sepanjang perbatasan untuk memberikan dukungan kepada keluarga Palestina yang terancam diusir dari rumah mereka di Yerusalem, sebagai bagian dari protes yang disebut March of Return, yang sudah terjadi selama 2 tahun.

Panglima tertinggi Brigade Al-Qassam, Mohammed Deif sebelumnya menyampaikan kalau mereka akan melakukan perlawanan. Kata dia, Israel akan "membayar mahal" kalau terus melakukan tindakan tersebut terhadap Palestina.

Infografik SC Konflik Palestina

Infografik SC Konflik Palestina. tirto.id/Fuad

Apa Penyebab Konflik Israel-Palestina?

Konflik antara Israel dan Palestina di Yerusalem meningkat selama beberapa pekan terakhir. Israel memblokir tempat berkumpul orang-orang Palestina untuk bersosialisasi saat berbuka puasa.

Insiden tersebut mengakibatkan bentrok selama dua pekan sebelum Israel mencabut perbatasan. Kendati demikian, bentrok kembali terjadi dalam beberapa hari terakhir karena Israel mengancam akan melakukan penggusuran terhadap puluhan warga Palestina di lingkungan Sheikh Jarrah.

Dikutip AP News, kompleks Masjid Al-Aqsa adalah situs tersuci ketiga dalam Islam. Di sisi lain, situs ini juga dianggap suci oleh orang Yahudi. Mereka menyebutnya sebagai Temple Mount dan menghormatinya sebagai tempat di mana kuil-kuil Alkitab berdiri. Ini adalah titik api dari konflik Israel-Palestina yang terjadi sejak lama.

Polisi Israel menembakkan peluru karet dan granat ke arah pemuda Palestina. Kejadian itu terjadi pada hari Jumat di Masjid Al-Aqsa Yerusalem. Seperti diwartakan Reuters, konflik itu terjadi karena potensi penggusuran warga Palestina dari rumah mereka.

Akibat bentrok tersebut, setidaknya 205 warga Palestina dan 17 petugas polisi terluka. Petugas medis Palestina mengatakan, ada ribuan warga Palestina menghadapi ratusan polisi Israel yang dilengkapi dengan perlengkapan anti huru hara.

Dilaporkan, ada sekitar puluhan ribu warga Palestina berkumpul untuk melaksanakan salat di kompleks puncak bukit yang mengelilingi masjid. Namun, banyak di antara mereka yang memilih tetap tinggal untuk menentang penggusuran di kota yang telah lama menjadi pusat konflik antara Israel dan Palestina. Polisi menggunakan meriam air yang dipasang pada kendaraan lapis baja untuk membubarkan pengunjuk rasa.

"Jika kita tidak mendukung kelompok orang ini di sini, (penggusuran) akan (terjadi) di rumah saya, rumahnya, dan kepada setiap warga Palestina yang tinggal di sini," kata pengunjuk rasa Bashar Mahmoud (23) warga Palestina.

Atas bentrok itu, seorang pejabat Aqsa melalui pengeras suara masjid meminta agar semua pihak menenangkan situasi. "Polisi harus segera berhenti menembakkan granat kejut ke arah jamaah, dan pemuda harus tenang dan diam!"

Baca juga artikel terkait KONFLIK ISRAEL PALESTINA atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Politik
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya