Menuju konten utama

Apa yang Dimaksud dengan Sosiologi Bersifat Non-Etis?

Apa arti dari sosiologi non-etis dan pengertian ciri-ciri sosiologi lainnya.

Apa yang Dimaksud dengan Sosiologi Bersifat Non-Etis?
Ilustrasi Sosiologi. foto/Istockphoto

tirto.id - Secara singkat, sosiologi dapat dimaknai sebagai ilmu sosial yang mempelajari kehidupan bermasyarakat. Oleh Tjipto Subadi dalam buku Sosiologi (2008:1) sosiologi diartikan sebagai ilmu sosial yang mempelajari bagaimana pola cara manusia berperilaku dan berinteraksi antara satu dan lainnya.

Kata sosiologi sendiri merupakan gabungan dari dua suku kata bahasa latin, yaitu socious (berteman, rekan) serta logos (ilmu masyarakat). Dari Budi Rahayu dalam buku Ada Apa dengan Sosiologi? (2017:6) makna dari kata sosiologi dapat diartikan sebagai ilmu yang membahas tentang fenomena interaksi yang dilakukan antarmanusia.

Karena didasarkan dengan fakta di lingkungan sekitar dan berasal dari hasil pengamatan, sosiologi termasuk ke dalam rumpun ilmu sosial murni, karena sosiologi bertujuan mengembangkan sebuah teori terdahulu, sehingga menjadi lebih matang, tidak seperti ilmu pengetahuan terapan atau terpakai.

Sebagai sebuah ilmu pengetahuan yang membahas pola interaksi antarmanusia, sosiologi memiliki beberapa ciri, yaitu:

1. Bersifat empiris

Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang didasarkan dengan temuan, hasil observasi/pengamatan pada lingkungan sekitar secara nyata dan serta bersifat faktual sesuai yang ada di lapangan.

2. Bersifat teoritis

Sosiologi pada hakikatnya diakibatkan dua variabel yang bersifat sebagai sebab akibat, sehingga menimbulkan sebuah teori baru.

Sosiologi bersifat teoritis didasarkan oleh beberapa teori terdahulu yang membentuk sebuah rangkuman atau intisari terkait teori yang dimaksud.

Infografik SC Sosiologi Non Etis

Infografik SC Sosiologi Non Etis. tirto.id/Lugas

3. Bersifat kumulatif

Hal ini berarti dari teori-teori lama yang terbentuk, dalam ilmu sosiologi teori tersebut akan lebih dipadatkan, disempurnakan, sehingga mejadi sebuah teori baru secara utuh namun tidak terbatas untuk dikembangkan kembali.

4. Bersifat non-etis

Artinya, sosiologi tidak mengenal kata tepat dan tidak tepat, tetapi lebih ke penjelasan tentang suatu fenomena berdasarkan fakta di lapangan yang disusun secara runtut serta berpola.

Lalu, apa yang dimaksud sebagai sosiologi bersifat non-etis sebagai ilmu pengetahuan tentang masyarakat?

Sosiologi bersifat non-etis oleh Tjipto Subadi dalam buku Sosiologi (2008:1) memiliki makna bahwa ilmu sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang menjelaskan bagaimana sebuah fenomena sosial dilihat dari segi baik atau buruk.

Ilmu sosiologi tidak mengenal hal itu, akan tetapi, sosiologi bersifat non-etis lebih merujuk kepada penjelasan mengenai sebuah fenomena yang didasarkan oleh pengamatan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya.

Baca juga artikel terkait SOSIOLOGI NONETIS atau tulisan lainnya dari Marhamah Ika Putri

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Marhamah Ika Putri
Penulis: Marhamah Ika Putri
Editor: Dipna Videlia Putsanra