Menuju konten utama
Penjaskes

Apa yang Dimaksud Cedera dalam Olahraga dan Jenisnya

Tubuh yang cedera perlu mendapat penanganan tepat agar tidak menjadi parah.

Apa yang Dimaksud Cedera dalam Olahraga dan Jenisnya
Pemain Arsenal, Laurent Koscielny mengalami cedera saat melwan Hull City. FOTO/Getty Images

tirto.id - Siapa saja bisa mengalami cedera di bagian tubuh mana pun. Cedera akan menyebabkan orang yang merasakannya kesakitan.

Sebab, bagian tubuh yang cedera mengalami nyeri hingga bengkak.

WHO, seperti dikutip dari modul PJOK Kelas IX (2020), mendefinisikan cedera sebagai kerusakan fisik yang terjadi saat tubuh seseorang tiba-tiba mengalami penurunan energi melebihi ambang batas toleransi fisiologi, atau terdapat kurangnya satu atau lebih elemen penting seperti oksigen.

Selain itu, cedera juga bisa dikatakan sebagai kelainan pada tubuh yang memicu nyeri, panas, merah, bengkak.

Cedera dapat menyebabkan tidak berfungsinya otot, tendon, ligamen, persendian, hingga tulang secara baik akibat aktivitas gerak berlebihan atau kecelakaan.

Oleh sebab itu, cedera tidak boleh dipandang remeh dan perlu penanganan tepat.

Reaksi tubuh saat cedera

Ketika seseorang mengalami cedera, maka tubuh akan menampakkan respons alaminya.

Bagian yang cedera segera menunjukkan peradangan (inflamasi). Peradangan merupakan respons untuk pertahanan diri dengan melepas zat kimia tertentu sebagai reaksi imun.

Dilansir laman RSKO Jakarta, inflamasi pada cedera bertujuan merusak zat atau objek asing yang dianggap merugikan dalam usaha perbaikan kerusakan tubuh di tingkat sel.

Kendati demikian, respons inflamasi yang terlampau lama juga bisa merusak tubuh. Sebab, zat atau organisme pemicu inflasi bisa bertahan lama di pembuluh darah yang akan memicu penumpukan plak.

Penumpukan plak yang bertahan lama bisa merusak pembuluh darah dan proses pembengkakan terus menerus terjadi.

Efek selanjutnya, terjadi kerusakan pada pada sistem tubuh yang berpengaruh pada fungsi dan gerak tubuh untuk beraktivitas.

Jenis cedera

Cedera dapat dibagi menjadi cedera ringan dan berat.

Cedera ringan tidak diikuti dengan kerusakan pada jaringan tubuh. Contoh cedera ini adalah kekakuan otot dan kelelahan yang bisa sembuh dengan sendirinya dalam jangka waktu tertentu.

Lain halnya dengan cedera berat. Cedera berat membuat kerusakan jaringan tubuh seperti otot atau ligamen robek, hingga patah tulang. Orang yang mendapatkan cedera berat ditandai dengan ciri:

  • Kehilangan substansi atau kontinuitas
  • Rusak atau robeknya pembuluh darah
  • Terjadi peradangan lokal yang ditandai dengan rasa panas, kemerahan, bengkak, nyeri, atau bagian tubuh yang cedera tidak bisa berfungsi optimal.
Penanganan cedera

Cedera tidak boleh dibiarkan berlarut tanpa penanganan. Menurut situs APKI, penanganan cedera menerapkan teknik RICE. RICE adalah:

1. Rest atau istirahat. Bagian tubuh yang mengalami cedera wajib diistirahatkan dan tidak boleh dipaksakan untuk beraktivitas.

2. Ice. Letakkan bungkusan es di bagian tubuh yang mengalami cedera. Terapkan terapi es ini selama 20 menit sebanyak 4-8 kali dalam sehari.

3. Compressing. Lakukan pembalutan pada bagian tubuh yang cedera dan ditekan. Tujuannya agar tidak terjadi atau meminimalkan pembengkakan.

4. Elevation. Letakkan bagian tubuh yang mengalami cedera lebih tinggi dari bagian tubuh lainnya. Tujuan elevation yaitu menjaga peredaran aliran darah kembali lancar.

Infografik SC Cedera Dalam Olahraga

Infografik SC Cedera Dalam Olahraga. tirto.id/Sabit

Baca juga artikel terkait CEDERA atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Dhita Koesno