Menuju konten utama

Apa Tujuan Korea Utara Uji Coba Rudal Jelajah Jarak Jauh?

Korea Utara melakukan uji coba rudal jelajah jarak jauh untuk merespons latihan militer AS dan Korsel.

Apa Tujuan Korea Utara Uji Coba Rudal Jelajah Jarak Jauh?
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan putrinya melihat-lihat rudal balistik antar benua Hwasong-17 di Bandara Internasional Pyongyang di Pyongyang, Korea Utara, Jumat , 18 November 2022. (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)

tirto.id - Korea Utara mengklaim telah melakukan uji coba rudal jelajah jarak jauh di perairan lepas pantai timur pada Kamis, 23 Februari 2023. Peristiwa itu disebut-sebut jadi rentetan demonstrasi senjata sebagai respons atas meningkatkan latihan militer AS dan Korea Selatan.

Seperti diberitakan AP News, Jumat, 24 Februari 2023, uji coba rudal jarak jauh Korea Utara itu dilakukan pada saat Amerika Serikat dan Korea Selatan mengadakan latihan militer di Washington, yang diklaim untuk merespons ancaman nuklir Korea Utara.

Menurut kantor berita resmi Pyongyang, KNCA, latihan itu melibatkan empat rudal yang terbang selama hampir tiga jam setelah diluncurkan. Hal itu sekaligus menunjukkan bahwa rudal tersebut dapat mencapai target hingga 2.000 kilometer dari titik peluncuran.

Pada pekan lalu, Korea Utara sempat melakukan uji coba rudal balistik antarbenua pada Sabtu dan sepasang rudal jarak pendek pada hari Senin, untuk menunjukkan kemampuan ganda dalam melakukan serangan nuklir di Korea Selatan dan daratan AS.

Korut mengkalim, uji coba di hari Senin itu ditujukan untuk merespons terhadap Amerika Serikat, yang menerbangkan pesawat pengebom B-1B ke wilayah tersebut pada hari Minggu, untuk melakukan latihan bersama Korea Selatan dan Jepang.

Sebelum meluncurkan uji coba ICBM pekan lalu, Korea Utara sempat memberikan sumpah akan memberikan tanggapan keras yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap aksi latihan militer AS-Korea Selatan.

Korea Utara sendiri telah melakukan uji coba rudal pertama kali yakni pada tahun 2021 lalu, sekaligus menyiratkan bahwa rudal tersebut tengah dikembangkan dan dipersenjatai dengan hulu ledak nuklir yang mematikan.

Di samping latihan rudal yang semakin intens dilakukan Korea Utara, Departemen Pertahanan AS dan Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan, mereka telah melakukan latihan militer bersama pada hari Rabu.

Dalam pertemuan kedua negara sekutu ini, AS menyatakan bahwa serangan nuklir apa pun yang dilakukan oleh Korea Utara terhadap Amerika maupun sekutunya tidak dapat diterima serta akan mengakibatkan berakhirnya rezim tersebut.

"Amerika Serikat akan terus bekerja sama dengan (Korea Selatan) untuk memastikan perpaduan yang efektif antara kemampuan, konsep, pengerahan, latihan, dan opsi yang disesuaikan untuk menangkal, dan jika perlu, merespons agresi oleh (Korea Utara)," ungkap Departemen Pertahanan AS dalam sebuah pernyataan.

Apa Tujuan Korea Utara Lakukan Uji Coba Rudal Jarak Jauh?

Masih mengutip AP News, Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) mengatakan, uji coba yang dilakukan Korut pada Kamis, 23 Februari 2023, diklaim untuk memverifikasi kesiapan perang pasukan tempur nuklirnya agar mampu meningkatkan serangan balik yang mematikan terhadap pasukan musuh.

Sementara menurut pemberitaan Al Jazeera, Korea Utara meluncurkan empat rudal jelajah strategi di hari Kamis itu sebagai bagian dari latihan militer, yang menurut media pemerintah, dirancang untuk menunjukkan kemampuannya dalam melakukan serangan balik nuklir.

Peluncuran rudal jelajah jarak jauh oleh Korut itu, menurut KCNA, diluncurkan di wilayah Kota Kim Chaek di Provinsi Hamgyong utara menuju laut lepas di pantai timur Semenanjung Korea, setelah AS dan Korea Selatan mengadakan latihan militer bersama sehari sebelumnya.

“Peluncuran terbaru itu berhasil menunjukkan kesiapan perang pasukan tempur nuklir Korea Utara, yang memperkuat kemampuan serangan balik nuklir yang mematikan terhadap pasukan musuh dari segala arah,” ungkap KCNA.

Mengutip pemberitaan ABC News, Korea Utara telah mempercepat pengembangan rudal balistik berbahan bakar padat jarak pendek yang menargetkan Korea Selatan setelah gagalnya negosiasi nuklir dengan Amerika Serikat pada tahun 2019 lalu.

Hal tersebut dipertegas juga oleh Pemimpin Kim Jong Un yang menggandakan dorongan nuklirnya ketika memasuki tahun 2023 dengan menyerukan “peningkatan eksponensial” hulu ledak nuklir, produksi massal senjata nuklir taktis di medan perang yang menargetkan Korsel, dan mengembangkan ICBM yang lebih canggih lagi.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Imanudin Abdurohman

tirto.id - Politik
Kontributor: Imanudin Abdurohman
Penulis: Imanudin Abdurohman
Editor: Alexander Haryanto