Menuju konten utama

Apa Saja Sunnah di Hari Tasyrik dan Idul Adha?

Berikut ini amalan sunnah yang dapat dilakukan pada hari tasyrik dan Idul Adha dalam Islam

Apa Saja Sunnah di Hari Tasyrik dan Idul Adha?
Ribuan warga melaksanakan shalat Idul Adha di Taman Sempur, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (9/7/2022). ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/nym.

tirto.id - Hari-hari tasyrik masih merupakan rangkaian dari Hari Raya Idul Adha. Pasalnya, ibadah kurban dapat dilakukan selama 4 hari, yakni pada Hari Idul Adha (10 Zulhijah), diikuti dengan 3 hari tasyrik (11, 12, dan 13 Zulhijah). Apa saja amalan sunah yang dapat dilakukan selama hari-hari tasyrik dan Idul Adha?

Umat Islam dianjurkan bergembira dan beribadah pada Hari Raya Idul Adha dan hari-hari tasyrik. Idul Adha merupakan hari raya umat Islam yang perayaannya adalah dengan berkurban.

Dalam bahasa Arab, kurban berasal dari kata "qariba-yaqrabu-qurban wa qurbanan wa qirbanan" yang artinya dekat. Maksud dari kata dekat disini adalah mendekatkan diri kepada Allah dengan mengerjakan salah satu perintah-Nya, yakni menyembelih hewan kurban.

Hari Raya Idul Adha dalam Islam dilaksanakan setiap tanggal 10 Zulhijah dalam penanggalam komariah.

Dalam bahasa Arab sehari-hari, kurban disbeut juga dengan udhiyah, yaitu bentuk jamak dari kata dhahiyyah yang berasal dari kaat dhaha (waktu duha). Maknanya, ibadah kurban adalah sembelihan pada waktu duha pada 10, 11, 12, dan 13 Zulhijah.

Tahun ini, umat Islam di Indonesia mengalami perbedaan Hari Raya Idul Adha. Menurut versi Muhammadiyah, Hari Raya Idul Adha jatuh pada 9 Juli 2022 berdasarkan Maklumat PP Muhammadiyah Nomor: 01/MLM/I.0/E/2022 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1443 H.

Sementara itu, pemerintah memutuskan bahwa Hari Raya Idul Adha jatuh pada 10 Juli 2022 berdasarkan sidang isbat yang digelar pada 29 Juni silam.

Apabila merujuk pada versi Muhammadiyah, penyembelihan hewan kurban dapat dilakukan pada 9 Juli 2022 (Hari Raya Idul Adha), kemudian diikuti dengan 3 hari tasyrik (10-13 Juli 2022).

Sementara itu, menurut versi pemerintah, penyembelihan kurban baru boleh dilakukan pada 10 Juli 2022 (Hari Raya Idul Adha), kemudian 11-14 Juli 2022 (hari-hari tasyrik).

Hukum Kurban dalam Islam

Hukum ibadah kurban pada Hari Raya Idul Adha adalah sunah muakadah atau yang sangat ditekankan pengerjaannya dalam Islam.

Dalam hidupnya, Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkan ibadah kurban sejak disyariatkan sampai beliau wafat.

Saking ditekankannya ibadah kurban, Imam Abu Hanifah (Mazhab Hanafi) berpendapat bahwa ibadah kurban adalah wajib bagi penduduk yang mampu dan tidak dalam keadaan safar (berpergian).

Rasulullah SAW bersabda bahwa ibadah kurban mempunyai banyak keutamaan. Apabila seorang muslim berkurban maka ia mendekatkan diri kepada Allah dengan menghilangkan sifat egois, nafsu serakah, dan sifat individual.

"Tidak ada suatu amalan yang dikerjakan anak Adam [manusia] pada hari raya Idul Adha yang lebih dicintai oleh Allah dari menyembelih hewan [kurban]. Karena hewan itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya, dan kuku-kuku kakinya. Darah hewan itu akan sampai di sisi Allah sebelum menetes ke tanah. Karenanya, lapangkanlah jiwamu untuk melakukannya," (H.R. Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Dengan berkurban diharapakan seorang muslim akan memaknai hidupnya untuk mendapat rida Allah semata karena ia merelakan harta, jiwa dan keluarga hanya untuk Allah. Karena sejatinya, yang diterima oleh Allah bukanlah daging atau darah hewan yang dikurbankan, melainkan ketakwaan serta ketulusan orang yang berkurban.

Amalan Sunnah di Hari Tasyrik dan Idul Adha

Pada Idul Adha dan hari-hari tasyrik, umat Islam dilarang berpuasa, serta dianjurkan merayakannya dengan makan-minum dan berkurban.

Untuk menyempurnakan ibadah pada Idul Adha dan hari-hari tasyrik, berikut ini sejumlah amalan yang dianjurkan dikerjakan pada waktu tersebut.

1. Mengumandangkan takbir

Mengumandangkan takbir di masjid, musala, dan rumah-rumah pada hari raya Idul Adha dimulai dari terbenamnya matahari sampai imam naik ke mimbar untuk mengumandangkan khutbah Idul Adha sampai hari terakhir tasyrik yaitu 13 Zulhijah.

Bacaan takbir pada Idul Adha dan hari-hari tasyrik dapat dilafalkan sebagai berikut:

Versi Pendek Bacaan Takbir Hari Raya Idul Adha dan Hari Tasyrik

اللهُ اكبَرْ، اللهُ اكبَرْ اللهُ اكبَرْ لاالٰهَ اِلاالله وَاللهُ اَكبر، اللهُ اكبَرُو ِللهِ الحَمْد

Bacaan latinnya: "Allahu akbar, Allahu akbar kabira, Laa ilaaha illallaahu wallahu Akbar, Allahu akbar walillaa ilhamd"

Artinya: “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah.”

Versi Panjang Bacaan Takbir Hari Raya Idul Adha dan Hari Tasyrik

اللهُ اكبَرْ كبيْرًا والحَمدُ للهِ كثِيرًا وَسُبحَانَ اللهِ بُكرَةً واَصِيلا، لااله اِلااللهُ ولانعْبدُ الاإيّاه، مُخلِصِينَ لَه الدّ يْن، وَلَو كَرِهَ الكَا فِرُون، وَلَو كرِهَ المُنَافِقوْن، وَلَوكرِهَ المُشْرِكوْن، لاالهَ اِلا اللهَ وَحدَه، صَدَق ُوَعْدَه، وَنَصَرَ عبْدَه، وَأعَزّجُندَهُ وَهَزَمَ الاحْزَابَ وَاحْدَه، لاالٰهَ اِلاالله وَاللهُ اَكبر، اللهُ اكبَرُ و ِللهِ الحَمْ

Bacaan latinnya: "Allahu akbar allahu akbar Allahu akbar Laa ilaaha illallaahu wallahu akbar Allahu akbar wa lillaah ilhamd.

Allahu akbar Allahu akbar Allahu akbar Allahu akbar kabiiraa, walhamdulillaahi katsira, wa subhaanallahi bukrataw-wa ashillaa.

Laa ilaaha illallallahu walaa na'budu illaa iyyaahu mukhlishina lahuddiin walau karihal kaafiruun, walau karihal munafiqun, walau karihal musyrikun.

Laa ilaaha illallaahu wahdah, shadaqa wa'dah, wanashara 'abdah, wa a'azza jundahu, wa hazamal ahzaaba wahdah. Laa ilaha illallaahu wallahu akbar. Allahu Akbar wa lillaahil-hamd"

Artinya: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar. Allah Maha Besar dan segala puji hanya bagi Allah.

Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya.

Dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore. Tiada Tuhan selain Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya dengan memurnikan agama Islam meskipun orang kafir, munafik, dan musyrik membencinya.

Tiada Tuhan selain Allah dengan ke-Esaan-Nya. Dia menepati janji, menolong hamba dan memuliakan bala tentara-Nya serta melarikan musuh dengan ke-Esaan-Nya. Tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar. Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah.”

2. Mandi sebelum salat Ied

Mandi boleh dilakukan pada waktu pertengahan malam sampai sebelum waktu subuh. Namun yang utama adalah sesudah waktu subuh sebelum berangkat salat ied.

3. Memakai wewangian, mencukur rambut, dan memotong kuku

Memakai minyak wangi, mencukur rambut, memotong kuku, dan menghilangkan bau-bau yang tidak sedap di badan adalah keutamaan di hari raya dan hari-hari tasyrik.

4. Memakai pakaian yang bersih dan baik

Memakai pakaian yang paling baik, bersih dan suci merupakan anjuran, namun jika tidak memilikinya maka cukup memakai pakaian yang bersih lagi suci saja.

Sebagian ulama juga menganjurkan yang paling utama adalah untuk memakai pakaian putih dan memakai surban.

Memakai pakaian putih ini dianjurkan untuk laki-laki. Sementara perempuan dianjurkan untuk memakai pakaian sederhana sehari-hari dan tidak berlebihan dalam memakai wewangian.

5. Berjalan kaki ketika hendak salat Ied

Berjalan ke masjid ataupun ke tempat pelaksanaan salat id merupakan hal yang utama. Sedangkan untuk lansia dan orang yang sudah tidak sanggup berjalan, maka boleh naik kendaraan.

Selain itu, dianjurkan juga untuk berangkat lebih awal agar dapat bersama-sama mengumandangkan takbir.

6. Makan setelah salat Ied

Makan pagi setelah salat Idul Adha merupakan hal yang dianjurkan. Hal ini berbeda jika dibandingkan saat perayaan Idul Fitri yang disunahkan maka pagi sebelum berangkat salat Ied.

7. Memperbanyak Zikir

Umat Islam dianjurkan memperbanyak wirid dan zikir kepada Allah SWT pada Idul Adha dan hari-hari tasyrik.

Zikir yang dapat diamalkan adalah membaca istigfar, tasbih, tahmid, tahlil, dan sebagainya.

8. Memperbanyak Doa

Pada Idul Adha dan hari-hari tasyrik, seorang muslim dianjurkan memperbanyak berdoa untuk kebaikan di dunia dan akhirat.

9. Menyembelih Hewan Kurban

Idul Adha dan hari-hari tasyrik adalah waktu untuk menyembelih hewan kurban. Apabila belum sempat berkurban pada Hari Raya Idul Adha, umat Islam masih bisa menyembelih kurban pada 3 hari tasyrik ini.

10. Makan dan Minum

Umat Islam dilarang berpuasa pada Idul Adha dan hari-hari taysrik. Pada momen tersebut, dianjurkan untuk makan-minum dan merayakannya dengan suka cita.

Hal itu tergambar dalam sabda Nabi Muhammad SAW: "Hari-hari tasyrik adalah hari makan dan minum," (H.R. Muslim).

Baca juga artikel terkait HARI TASYRIK atau tulisan lainnya dari Risa Fajar Kusuma

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Risa Fajar Kusuma
Penulis: Risa Fajar Kusuma
Editor: Abdul Hadi