Menuju konten utama

Apa Saja Keterampilan yang Harus Diajarkan Orang Tua ke Anak?

Keterampilan hidup membantu anak mampu bertahan di berbagai lingkungan saat telah tumbuh dewasa.

Apa Saja Keterampilan yang Harus Diajarkan Orang Tua ke Anak?
Ilustrasi Ayah dan anak. foto/Istockphoto

tirto.id - Anak-anak berada dalam dunia yang seharusnya penuh dengan kesenangan. Mereka cenderung lebih suka bermain ketimbang berada dalam situasi yang penuh keseriusan.

Kendati demikian, bukan berarti tidak mungkin bagi orang tua yang membekali anak-anak mereka dengan berbagai keterampilan meski diajarkan sembari bermain.

Setiap anak akan berada di lingkungan berbeda menyesuaikan kondisi dari kedua orang tuanya. Meski begitu, mereka tetap bisa mempelajari keterampilan hidup yang nantinya bisa membuatnya bertahan di berbagai lingkungan yang ditemui.

Mengutip Antara News, terdapat tiga kategori keterampilan yang perlu dikembangkan pada anak yaitu kemampuan kognitif dan metakognitif; kemampuan sosial dan emosisonal; serta kemampuan fisik dan praktikal.

Saskhya Aulia Prima selaku Co-Founder Tiga Generasi menuturkan, cara melatih kemampuan kognitif dan metakognitif dilakukan dengan mengajak anak berdiskusi dan menyampaikan pendapat sewaktu dirinya sudah mulai bisa berbicara.

Keterampilan sosial dan emosional dibangun dengan membiasakan anak untuk mampu mengutarakan perasaan dengan cara sehat. Misalnya, saat orang tua jengkel dengan anak bisa menyampaikan dengan cara baik-baik, sehingga anak memahami tentang cara menyampaikan emosinya.

Selanjutnya, keterampilan fisik dan praktikal dapat dilatih dengan membiasakan anak mengerjakan sesuatu tanpa dibantu. Misalnya memakai baju sendiri atau makan sendiri, dan orang tua membantu saat merekeka kesulitan. Ketrampilan ini dapat pula distimulasi lewat musik, seni, dan olahraga yang menggunakan motorik halus.

"Untuk mendorong perkembangan ini, orang tua dapat memberikan anak ruang dan waktu untuk menjelajahi minat mereka, mendorong mereka menyuarakan pendapat, mengajari cara mengomunikasikan perasaan, melibatkan mereka dalam proyek kolaboratif, serta mendorong mereka untuk melakukan berbagai aktivitas fisik," ungkap Saskhya.

Latihan Keterampilan Hidup pada Anak

Menurut situs Bright Horizons, kecakapan hidup pada anak akan membantu mereka sukses di kemudian hari. Bentuk kecakapan ini lebih luas lagi dan beragam. Kecakapan hidup dapat dilatih seiring dengan perkembangan anak.

Di sisi lain, perkembangan teknologi yang berkembang luar biasa saat ini justru telah menempatkan anak-anak pada keadaan mudah kehilangan keterampilan hidup yang praktis. Mengutip situs Parents, banyak orang tua yang melakukan segala upaya demi memenuhi keinginan anak mereka. Sayangnya, semua itu tidak dibarengi dengan melatih mereka agar mulai mandiri dan memiliki etos berjuang saat ingin memperoleh sesuatu.

Kecakapan hidup adalah keterampilan "belajar untuk belajar". Anak akan mempelajari sesuatu yang kemudian menjadikannya terus belajar mengenai hal-hal baru. Ada 7 kecakapan atau keterampilan hidup yang dapat dilatih melalui kegiatan sehari-hari yaitu:

1. Konsentrasi dan mengendalikan diri.

Anak-anak diajak untuk berkembang melalui penjadwalan, kebiasaan, dan rutinitas. Semua itu melatih anak untuk selalu berkonsentrasi, menciptakan rasa aman, dan membantu anak belajar pengendalian diri.

2. Mengambil perspektif

Anak-anak perlu dilatih pula untuk mengungkapkan sesuatu dari sudut pandangnya. Mereka dapat dilatih mengamati perasaan orang lain, lalu mengambil keputusan setelah itu. Misalnya saat melihat teman mereka kesusahan melakukan sesuatu, anak diajak untuk berpikir tentang apa yang perlu dilakukan untuk meringankan beban temannya.

3. Komunikasi

Kemampuan komunikasi memerlukan interaksi dalam membangun keterampilan sosial emosional yang sehat. Di dalamnya meliputi pula kemampuan memahami dan berkomunikasi dengan orang lain. Ini dapat dilatih dengan menjadi pendengar yang baik lalu berlanjut untuk saling berpendapat.

4. Belajar mengaitkan sesuatu

Anak-anak mungkin kesulitan memahami apa yang perlu dilakukannnya saat menghadapi sesuatu. Misalnya, anak masih bingung memisahkan mana saja pakaian untuk di sekolah dan baju bermain. Dengan melatih menempatkan pakaian sesuai keperluannya, maka mempelajari tentang hubungan dan pola khusus pada suatu hal.

5. Berpikir kritis

Anak yang mampu berpikir kritis justru menjadi sebuah kelebihan. Pada saat dewasa, mereka akan seperti orang pada umumnya untuk menganalisis informasi dan membuat keputusan banyak hal setiap hari. Membangun sikap kritis dapat dibangun dengan bermain yang membuat anak melakukan hipotesis, mengambil risiko, mencoba ide baru, membuat kesalahan, hingga menemukan solusi.

6. Menerima tantangan

Anak yang suka dengan tantangan menjadikan lebih tahan terhadap tekanan hidup. Dia menjadi orang yang tidak mudah menyerah saat bertemu masalah. Kendati demikian, pilihkan tantangan yang memiliki risiko kecil sesuai usianya, dan tetap aman dimainkan.

7. Belajar mandiri dan terlibat dalam berbagai aktivitas

Anak-anak akan mulai mandiri jika dirinya suka belajar. Untuk mendorong kecintaan belajar, batasi tayangan televisi dan ajak mereka lebih kerap membaca, bermain, dan bereksplorasi di alam terbuka.

Baca juga artikel terkait KETERAMPILAN HIDUP ANAK atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Dipna Videlia Putsanra