Menuju konten utama

Apa Saja Jenis-jenis Produk Makanan Awetan?

Makanan awetan sudah mengalami proses pengolahan sehingga tingkat keawetannya lebih tinggi.

Apa Saja Jenis-jenis Produk Makanan Awetan?
Ilustrasi Ikan Asin Pedas. foto/istockphoto

tirto.id - Dalam kehidupan sehari-hari, kita kerap menemui makanan awetan, baik dari bahan tumbuhan atau nabati, maupun hewan atau hewani.

Biasanya setiap daerah memiliki makanan awetan khas masing-masing, hal itu berkenaan dengan adanya keragaman sumber pangan di Indonesia. Lantas apa itu makanan awetan?

Seperti dijelaskan dalam Modul Prakarya dan Kewirausahaan terbitan Kemendikbud, pengawetan makanan adalah cara membuat makanan agar memiliki daya simpan yang lama dan mempertahankan sifat-sifat fisik dan kimia makanan.

Mengawetkan makanan harus memperhatikan beberapa hal, termasuk jenis bahan makanan yang diawetkan, keadaan bahan makanan, cara pengawetan, dan daya tarik produk pengawetan makanan.

Oleh karena itu, pengertian makanan awetan adalah produk makanan dan minuman yang sudah mengalami proses pengolahan sehingga mempunyai keawetan yang lebih tinggi.

Makanan awetan tidak identik dengan makanan yang menggunakan pengawet, karena ada banyak proses yang bisa dilakukan. Berikut penjelasan rincinya.

Jenis-Jenis Produk Makanan Awetan

Disebutkan dalam Modul Prakarya dan Kewirausahaan, berdasarkan bahan penyusunannya, makanan awetan dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Makanan Awetan dari Bahan Pangan Hewani

Bahan pangan hewani umumnya dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

  • Hewan air, bahan pangan hewan air umumnya dijadikan sebagai bahan makanan khas daerah, misalnya ikan, udang, cumi, teripang.
  • Hewan darat, kelompok hewan darat terdiri dari kelompok ternak besar (sapi, kerbau, kambing) dan kelompok ternak kecil (ayam, bebek, burung, angsa).

Contoh makanan awetan dari bahan hewani adalah ikan asin.

Karakteristik bahan hewani umumnya mudah rusak (daya awetnya rendah); bersifat lunak, tidak tahan tekanan, dan hantaman; selain itu, sifat dari setiap bahannya sangat spesifik dan sulit digeneralisasi; dan merupakan sumber protein serta lemak.

2. Makanan Awetan dari Bahan Pangan Nabati

Bahan pangan nabati adalah bahan makanan yang berasal dari berbagai jenis tumbuh-tumbuhan seperti sayur-sayuran, buah-buahan, umbi-umbian, dan serealia; mulai dari akar, batang, dahan, daun, bunga, buah, dan biji.

Contoh makanan awetan dari bahan nabati adalah aneka selai buah, aneka kripik buah maupun sayur, manisan buah, acar, dll.

Makanan awetan dari bahan nabati, baik makanan atau minuman yang

diproduksi di suatu daerah, merupakan identitas daerah tersebut, dan menjadi pembeda dengan daerah lainnya.

Berbeda dengan karakteristik bahan makanan awetan hewani, karakter bahan makanan awetan nabati umumnya memiliki daya awet yang tinggi; cenderung tahan terhadap tekanan dan tidak mudah rusak; sifat bahan spesifik dan mudah dicari sifat umumnya.

Selain menjadi sumber protein serta lemak, bahan nabati banyak yang juga berperan sebagai sumber karbohidrat, mineral, dan vitamin.

Baca juga artikel terkait MAKANAN AWETAN HEWANI DAN NABATI atau tulisan lainnya dari Ai'dah Husnala Luthfiyyah Ans

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ai'dah Husnala Luthfiyyah Ans
Penulis: Ai'dah Husnala Luthfiyyah Ans
Editor: Alexander Haryanto