Menuju konten utama
Pelajaran IPA

Apa Saja Gangguan pada Sistem Gerak Manusia & Upaya Mencegahnya

Jenis-jenis gangguan pada sistem gerak manusia dan cara mencegah kerusakan pada sistem gerak.

Apa Saja Gangguan pada Sistem Gerak Manusia & Upaya Mencegahnya
Ilustrasi Tulang Gerak Manusia. foto/IStockphoto

tirto.id - Manusia memiliki sistem gerak yang terdiri dari rangka/ tulang, otot, dan juga sendi.

Kesehatan pada sistem gerak sangatlah penting karena dapat mendukung aktivitas manusia sehari-hari.

Akan tetapi, sistem gerak dapat mengalami gangguan yang bisa disebabkan oleh banyak faktor. Beberapa penyebab kerusakan pada sistem gerak antara lain adalah kecelakaan, kekurangan vitamin D, kurangnya kalsium, pengaruh virus, atau karena kebiasaan duduk yang buruk.

Macam-Macam Gangguan pada Sistem Gerak Manusia

Berikut adalah beberapa contoh kelainan maupun penyakit pada sistem gerak manusia:

    • Riketsia/ rakhitis
Riketsia adalah kelainan tulang yang disebabkan oleh kekurangan vitamin D. Vitamin D berperan penting dalam penyerapan kalsium dan fosfor.

Kekurangan vitamin D berarti akan mengganggu proses pengerasan tulang sehingga tulang tidak tumbuh secara sempurna.

Gangguan ini kerap terjadi pada anak-anak dan dapat terlihat dari pertumbuhan tulang kaki yang membengkok seperti membentuk huruf X atau O.

    • Osteoporosis
Osteoporosis termasuk kerusakan pada tulang yang disebabkan oleh kekurangan zat kalsium. Osteoporosis sering terjadi pada orang dewasa maupun lanjut usia.

Di usia tua, manusia menghasilkan hormon yang lebih sedikit sehingga akan menurunkan kinerja osteoblas yang bertanggung jawab dalam pembentukan dan perkembangan tulang.

Akibatnya, massa tulang jadi berkurang sehingga menjadi keropos, lebih rapuh, dan mudah patah.

    • Fraktura/ patah tulang
Patah tulang biasa terjadi akibat mengalami benturan yang sangat keras, misalnya jatuh dari ketinggian atau kecelakaan.

Fraktura dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu fraktura tertutup (tulang patah tidak sampai menembus kulit) dan fraktura terbuka (tulang patah menembus kulit).

Bila berdasarkan kondisi patahannya, maka fraktura dibagi menjadi tiga, yaitu fraktura oblik (patahan miring), fraktura kominuta (tulang patah/ pecah kecil-kecil), dan fraktura spiral.

    • Kifosis
Kifosis adalah kelainan tulang belakang (di bagian dada) yang melengkung berlebihan ke arah belakang sehingga penderitanya terlihat bungkuk.

Selain karena kebiasaan duduk yang salah, kifosis dapat disebabkan oleh TBC dan riketsia.

    • Lordosis
Lordosis adalah kelainan tulang belakang (di area pinggang) yang melengkung berlebihan ke arah depan.

Selain kebiasaan duduk yang buruk, penyebabnya bisa karena riketsia atau akibat perut yang terlalu besar (gemuk/ hamil)

    • Skoliosis
Skoliosis adalah kelainan tulang belakang yang melengkung ke samping. Skoliosis bisa disebabkan oleh kebiasaan posisi duduk yang salah atau karena penyakit polio.

    • Artritis
Artritis merupakan penyakit yang menyebabkan kerusakan pada sendi. Sendi yang terkena artritis akan terasa sangat sakit, kadang tidak dapat digerakkan, bahkan mengalami bengkok.

Penyebab artritis adalah adanya gangguan pada metabolisme asam urat sehingga tertimbun di persendian.

Anggota tubuh yang sering terasa sakit akibat artritis adalah jari-jari tangan dan kaki.

    • Polio
Polio adalah kelainan tulang yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini menyebabkan tulang mengecil dan tumbuh secara abnormal.

    • Tetanus
Tetanus adalah kelainan otot yang menjadi kaku dan tegang akibat infeksi bakteri Clostridium tetani.

Tetanus bisa berakibat fatal dan menyebabkan kematian apabila tidak segera ditangani dengan cepat dan tepat.

    • Atrofi otot
Atrofi otot adalah kondisi ketika otot mengecil atau menyusut akibat terserang virus polio.

Bisa juga disebabkan oleh kelumpuhan sehingga otot menjadi mengecil karena tidak difungsikan untuk bergerak dalam waktu lama.

    • Kram
Kram adalah kondisi saat otot mendadak kaku dan kejang akibat aktivitas yang terus-menerus.

    • Keseleo
Keseleo atau terkilir juga termasuk kelainan pada otot yang akan menimbulkan rasa sakit. Penyebabnya adalah terjadinya gerak sinergis salah satu otot yang bekerja berlawanan arah.

    • Leher kaku (stiff)
Kelainan ini menyebabkan penderita merasa sakit atau nyeri di bagian leher, terutama ketika menggerakkan kepalanya. Hal ini biasanya disebabkan oleh gerak hentakan yang membuat otot trapesius meradang.

Cara Mencegah Kerusakan pada Sistem Gerak

Kerusakan atau kelainan pada sistem gerak dapat dicegah sejak dini melalui gaya hidup sehat. Berikut adalah beberapa upaya pencegahan kelainan sistem gerak seperti dikutip dari modul Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII:

    • Mengonsumsi makanan kaya kalsium
Kalsium adalah zat yang berperan besar dalam pembentukan maupun perkembangan tulang. Contoh makanan yang kaya kalsium adalah susu, kedelai, ikan salmon, brokoli, serta kacang almond.

    • Memenuhi asupan vitamin D
Vitamin D berperan dalam penyerapan kalsium sehingga sangat penting bagi kesehatan tubuh, khususnya bagi sistem gerak.

Asupan vitamin D dapat dipenuhi lewat makanan seperti telur, olahan kedelai, minyak ikan, hati sapi, dan udang.

Jika dirasa belum mencukupi, vitamin D dapat dikonsumsi dalam bentuk suplemen yang beredar di pasaran.

    • Berjemur di pagi atau sore hari
Berdasarkan informasi dari Kementerian Kesehatan, sinar matahari pagi dan sore dapat membantu pembentukan vitamin D dalam tubuh.

Berjemurlah selama sekitar 5-15 menit sebanyak 3 kali dalam seminggu.

Sinar matahari yang baik untuk kesehatan adalah saat pagi, sejak matahari terbit hingga maksimal pukul 09.00. Sedangkan saat sore hari adalah sekitar pukul 15.00 sampai matahari terbenam selama 10-15 menit.

    • Aktif bergerak dan olahraga
Berolahraga maupun melakukan aktivitas fisik seperti jalan kaki dan naik tangga dapat membantu memperkuat tulang.

    • Hindari posisi atau sikap tubuh yang salah
Usahakan agar tubuh selalu dalam posisi atau sikap yang benar. Misalnya ketika sedang duduk, pastikan duduk dengan tegak dan tidak membungkuk.

    • Vaksin
Mengingat ada beberapa kelainan yang disebabkan oleh virus (polio) dan infeksi bakteri (tetanus), maka salah satu pencegahan yang juga sebaiknya dilakukan adalah dengan mendapatkan vaksin yang tersedia di fasilitas kesehatan.

Baca juga artikel terkait SISTEM GERAK MANUSIA atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Dhita Koesno