Menuju konten utama

Apa Saja Dampak Negatif Urbanisasi bagi Desa dan Kota

Dampak negatif urbanisasi bagi kota antara lain menyebabkan pemukiman kumuh. Bagi desa, urbanisasi menyebabkan lahan pertanian terlantar.

Apa Saja Dampak Negatif Urbanisasi bagi Desa dan Kota
Petani menanam padi di area persawahan yang sebagian di antaranya telah beralih fungsi menjadi kawasan perumahan, di Desa Gla Menaunasah Baro, Aceh Besar, Aceh, Minggu (21/1). ANTARA FOTO/Irwansyah Putra.

tirto.id - Perkotaan menjadi daya tarik bagi banyak orang untuk bisa tinggal atau setidaknya memiliki pekerjaan di sana. Muncul anggapan bahwa mengadu nasib ke kota bisa memperbaiki taraf kesejahteraan hidup. Hal inilah yang kemudian memicu orang-orang di daerah untuk melakukan urbanisasi.

Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari pedesaan ke perkotaan. Lawan kata urbanisasi adalah ruralisasi, atau perpindahan penduduk dari perkotaan ke pedesaan. Tingkat urbanisasi jauh lebih tinggi ketimbang ruralisasi.

Urbanisasi telah menimbulkan penyebaran penduduk yang tidak merata antara di pedesaan dan perkotaan. Hal ini bisa memunculkan berbagai permasalahan terutama pada kehidupan kemasyarakatan. Di sisi lain, peningkatan jumlah kaum urban yang datang ke perkotaan setiap tahunnya, membuat pemerintah perlu mengatur dan memfasilitasi mereka.

Urbanisasi muncul karena pembangunan perkotaan dan ekonominya telah memengaruhi dinamika di sana. Daya tarik ini membuat banyak orang untuk bekerja dan hidup di perkotaan.

Prijono Tjiptoherijanto dalam Jurnal Kependudukan dan Kebijakan Populasi Vo. 10, No.2 (1999) mengungkapkan, area perkotaan (urban area) tidak selalu identik dengan kota (city). Perkotaan (urban) yaitu daerah atau wilayah yang memiliki 3 persyaratan, meliputi:

1. Kepadatan penduduk mencapai 500 orang atau lebih, per kilometer persegi;

2. Jumlah rumah tangga yang bekerja di sektor pertanian sebesar 25 persen atau kurang; dan

3. Mempunyai 8 atau lebih jenis fasilitas perkotaan.

Semakin maju tingkat perekonomian negara, berpengaruh pada meningkatnya urbanisasi. Tinggi rendahnya urbanisasi sejalan perkembangan ekonomi dan tingkat kesejahteraan penduduk sebuah negara. Hanya saja, hal yang tidak bisa dihindari dari fenomena alamiah ini adalah konsentrasi penduduk berlebihan di suatu wilayah.

Urbanisasi telah membawa dampak positif yang cukup besar. Faktor-faktor pendorong kegiatan usaha banyak terkonsentrasi di perkotaan. Misalnya potensi konsumen, potensi sumber tenaga kerja, prasarana produksi seperti listrik, pelabuhan, air, dan sebagainya. Berbagai faktor ini tidak mudah ditemukan pada kota-kota kecil termasuk di pedesaan.

Kendati demikian, dampak negatif juga akan dirasakan seiring dengan pesatnya aktivitas urbanisasi. Berikut berbagai masalah yang sosial yang dapat timbul.

Dampak Negatif Urbanisasi bagi Kota

Arus urbanisasi yang besar memiliki dampak negatif bagi kota yang dituju para pendatang. Beberapa contohnya antara lain;

1. Sebagian masyarakat memiliki tingkat hidup di bawah standar kelayakan. Sebagian mereka memiliki penghasilan yang sangat rendah, bahkan harus bertahan hidup di daerah kumuh hingga pemukiman liar.

2. Bertambahnya golongan masyarakat miskin. Penyebabnya tingkat upah atau penghasilan tidak bisa selalu untuk menutupi kebutuhan hidup sehari-hati. Mereka juga tidak menyisihkan uang untuk tabungan.

3. Meningkatnya harga tanah. Lahan untuk perumahan yang semakin sempit di perkotaan, membuat harga tanah meningkat berkali lipat. Hal ini menimbulkan masyarakat perkotaan untuk mengakses perumahan.

4. Polusi lebih tinggi di perkotaan. Polusi di perkotaan cenderung meningkat seiring dengan berkembangnya industri, kemacetan kendaraan, hingga menumpuknya sampah. Pencemaran tidak hanya di udara, bahkan perairan pun dapat tercemar oleh limbah termasuk sampah-sampah yang menggunung.

Dampak Negatif Urbanisasi bagi Desa

Bagi desa yang ditinggalkan para penduduknya, urbanisasi ini juga menimbulkan masalah, antara lain:

1. Pedesaan kekurangan sumber daya manusia. Penyebabnya masyarakat desa terlalu banyak yang meninggalkan kampung halaman demi mengadu nasib di perkotaan. Umumnya mereka yang melakukan urbanisasi telah sadar terhadap pendidikan dan teknologi.

2. Masuknya gaya hidup baru di pedesaan. Saat masyarakat pedesaan yang melakukan urbanisasi, lalu kembali lagi ke kampungnya, sangat dimungkinkan terjadi masuknya budaya baru. Jika budaya tidak baik di perkotaan tidak disaring, maka bisa mengakibatkan gesekan di tengah masyarakat desa.

3. Pertanian menjadi terlantar. Karena sumber daya manusia usia muda bekerja di sektor industri perkotaan, pertanian di pedesaan menjadi terbengkalai.

Baca juga artikel terkait URBANISASI atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Addi M Idhom