Menuju konten utama

Apa Saja Contoh Kegiatan Manusia yang Rusak Keseimbangan Ekosistem?

Apa saja contoh kegiatan manusia yang mengganggu keseimbangan ekosistem?

Apa Saja Contoh Kegiatan Manusia yang Rusak Keseimbangan Ekosistem?
Foto udara area bekas tambang emas ilegal yang berada di Kawasan Ekosistem Leuser (KEL), Kabupaten Nagan Raya, Aceh, Rabu (9/12/2020). Kegiatan tersebut berdampak ada kerusakan lingkungan seperti banyaknya lubang galian bekas tambang yang ditinggalkan begitu saja dan dikhawatirkan dapat memicu bencana alam terutama banjir dan tanah longsor. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas.

tirto.id - Keseimbangan ekosistem dipengaruhi dengan kegiatan manusia yang mencakup pemanfaatan hewan dan tumbuhan dalam kehidupan.

Dikutip dari laman Jateng.nu.or.id, ekosistem adalah hubungan timbal balik yang saling bergantung pada komponen organisme mahluk hidup dengan lingkungan di sekitarnya.

Dengan begitu, ekosistem akan membentuk suatu hubungan timbal balik untuk saling memberi pengaruh. Hubungan atau interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya tersebut disebut dengan ekologi.

Lantas, apa saja contoh kegiatan manusia yang mengganggu keseimbangan ekosistem? Berikut penjelasannya menurut buku Ilmu Pengetahuan Alam terbitan Kemdikbud.

1. Perpindahan penduduk

Dampak dari perpindahan penduduk ialah daerah yang didatangi menjadi sangat padat. Contohnya, perpindahan penduduk dari desa ke kota-kota besar.

Semakin banyak jumlah penduduk, maka semakin meningkat jumlah lahan yang dibutuhkan untuk tinggal. Di sisi lain lahan yang masih ada sisanya berbanding terbalik dengan jumlah penduduk yang ingin tinggal.

Jika begitu, maka akan terbentuk lingkungan yang kumuh. Lingkungan yang kumuh bisa membuat kualitas kesehatan manusia menurun.

Dampaknya, keseimbangan ekosistem menjadi terganggu.

2. Penebangan liar dan pembakaran hutan

Penebangan dan pembakaran hutan yang dilakukan secara liar oleh manusia bisa membuat hutan menjadi gundul. Dalam melakukan hal ini manusia memiliki banyak alasan.

Salah satunya memperbesar lahan hunian atau usaha. Jika begitu, maka bencana alam seperti banjir dan longsor akan lebih mudah terjadi.

3. Penggunakan bahan kimia lebih dari kebutuhan

Manusia menggunakan bahan kimia untuk berbagai keperluan, seperti rumah tangga, pertanian, dan industri. Dalam hal rumah tangga, manusia seringkali menggunakan detergen.

Busa detergen yang menumpuk akan menutupi permukaan laut. Bila hal itu terjadi, maka tumbuhan di bawah laut akan lebih sulit untuk berfotosintesis karena cahaya matahari sulit untuk masuk ke dalam air.

Sementara dalam bidang pertanian, seringkali digunakan pestisida. Walau pestisida bisa membunuh hama, tapi bahan ini bisa membunuh hewan lain yang menguntungkan ekosistem.

4. Penggunaan kendaraan bermotor

Kendaraan bermotor membutuhkan bahan bakar, seperti bensin dan solar. Terbakarnya bahan bakar maka akan menyebabkan polusi udara.

Polusi udara akan mendukung tersebarnya karbondioksida. Jumlah karbondiaksida yang tinggi bisa membuat banyak makhluk hidup sulit untuk beradaptasi.

Bahkan, beberapa dari mereka menjadi mati. Lantas, keseimbangan ekosistem pun menjadi terganggu.

5. Pengeboran minyak laut

Pengeboran minyak biasanya dilakukan di tengah laut. Pencermaran akan terjadi jika pengeboran minyak tidak bisa berjalan dengan baik atau terjadi kebocoran.

Bila demikian, maka minyak akan menutupi seluruh permukaan air laut. Kemudian, tumbuhan di dalam laut akan sulit untuk berfotosintesis dan memperoleh oksigen.

6. Perburuan liar

Manusia gemar untuk melakukan perbuluar liar. Apabila kebiasaan ini terus berlanjut, maka makhluk hidup akan menjadi punah.

Kemudian, keseimbangan ekosistem akan menjadi terganggu.

7. Terumbu karang dirusak

Terumbu karang adalah rumah bagi ikan-ikan di laut. Kendati begitu, ada beberapa orang yang menjadikan terumbu karang menjadi hiasan.

Hal ini menyebabkan sebagian besar ikan kehilangan rumahnya. Jika hal ini terus terjadi, maka ikan-ikan laut akan punah dan keseimbangan ekosistem laut akan terancam.

Menjaga keseimbangan ekosistem sangatlah penting karena kepunahan tersebut dapat mengurangi keanekaragaman makhluk hidup.

Berkurangnya keanekaragaman mengakibatkan keseimbangan ekosistem terganggu. Indonesia memiliki keanekaragaman makhluk hidup yang tinggi.

Keanekaragaman akan berkurang jika pemanfaatannya tidak bijaksana. Oleh karena itu, pelestarian keanekaragaman makhluk hidup perlu dilakukan.

Baca juga artikel terkait EKOSISTEM atau tulisan lainnya dari Ega Krisnawati

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ega Krisnawati
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Dipna Videlia Putsanra