Menuju konten utama

10 Amalan Sunnah di Bulan Ramadhan Beserta Dalilnya

Ramadan merupakan momen baik bagi umat Islam untuk menjalankan amalan sunnah puasa. Lantas, amalan sunnah apa saja yang dilakukan di bulan Ramadhan?

10 Amalan Sunnah di Bulan Ramadhan Beserta Dalilnya
Ilustrasi salah satu sunnah puasa: mendaras Al-Qur'an. Santri membaca Al Quran di Dayah Darul Quran Aceh, Kuta Malaka, Aceh Besar, Aceh, Rabu (20/3/2024). ANTARA FOTO/Khalis Surry/foc.

tirto.id - Ramadan merupakan bulan istimewa dan mulia bagi kaum muslim. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan menghidupkan hari-hari selama Ramadan dengan sunnah puasa.

Salah satu keutamaan Ramadan disebutkan dalam surat Al-Baqarah ayat 185. Allah Swt. berfirman, "Bulan Ramadhan adalah [bulan] yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan petunjuk tersebut dan pembeda [antara yang benar dan yang batil]."

Selain itu, selama Ramadan, setan-setan dibelenggu, pintu neraka ditutup, dan pintu surga dibuka. Ini merupakan berkah dan kesempatan bagi umat Islam untuk berlomba-lomba menjalankan amalan sunnah di bulan Ramadhan, selain ibadah wajibnya.

Lantas, hal-hal apa saja yang di-sunnah-kan dalam berpuasa? Amalan sunnah apa saja yang dilakukan di bulan Ramadhan? Simak daftar amalan sunnah puasa dan dalilnya di bawah ini.

Daftar Amalan Sunnah di Bulan Ramadhan dan Dalilnya

Saat Ramadhan, umat muslim dapat menjalankan amalan-amalan sunnah puasa, sebagai pelengkap ibadah wajibnya. Di antaranya termasuk tarawih, salat sunah yang termasuk amalan utama di bulan Ramadan.

Berikut beberapa amalan sunnah di bulan Ramadhan yang dianjurkan oleh Rasulullah saw.

1. Sahur dengan cara mengakhirkannya

Sahur menjadi salah satu amalan sunah yang utama sepanjang bulan Ramadhan. Makan sahur sebaiknya diakhirkan selama tidak mendekati waktu yang dilarang.

Ketika terdengar tanda imsak, umat Islam masih memiliki waktu 10 menit sebelum azan subuh berkumandang. Oleh karenanya, seorang muslim tidak perlu tergesa-gesa. Sebaliknya, rentang 10 menit itu cukup untuk bersiap mengerjakan shalat subuh berjamaah di masjid.

Rasulullah saw. bersabda, "Umatku senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka mengakhirkan sahur dan menyegerakan berbuka." (H.R. Ahmad).

2. Menyegerakan buka puasa

Sunnah puasa berikutnya ialah menyegerakan berbuka. Berkebalikan dengan sahur, buka puasa sebaiknya disegerakan ketika sudah waktunya atau terdengar suara azan magrib.

Berikut dasar hadis tentang sunnah puasa berupa anjuran menyegerakan berbuka.

Rasulullah saw. bersabda, "Jika salah seorang berpuasa, hendaknya ia berbuka dengan kurma. Jika tidak ada kurma, maka dengan air. Sebab, air itu menyucikan,” (H.R. Abu Dawud).

3. Membaca doa ketika buka puasa

Membaca doa saat berbuka puasa juga termasuk salah satu dari amalan-amalan di bulan Ramadhan. Terdapat beberapa versi doa yang dapat diucapkan seorang muslim. Yang pertama adalah doa buka puasa sesuai hadits tentang amalan sunnah di bulan Ramadhan yang diriwayatkan Ibnu Umar. Berikut redaksinya.

"Dari Ibnu Umar r.a. [diriwayatkan bahwa] ia berkata: Apabila Rasulullah saw. berbuka, beliau berdoa: 'Dzahabadh-dhama’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatil ajru insya Allah.'" (H.R. Abu Dawud).

Artinya: "Hilanglah rasa haus dan basahlah urat-urat [badan] dan insya Allah mendapatkan pahala,"

Ada juga hadits tentang amalan sunnah di bulan Ramadhan berupa doa buka puasa yang diriwayatkan dari Abu Hurairah. Berikut redaksinya.

"Adalah Nabi saw. apabila berpuasa, beliau berbuka. Beliau mengucapkan 'Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthartu' yang bermakna 'Ya Allah untuk-Mu aku berpuasa dan karena rizki-Mu aku berbuka,'" (HR. Ibnu Abi Syaibah, Abu Dawud dan al-Baihaqi).

4. Bersedekah

Contoh perbuatan baik di bulan Ramadhan yang juga termasuk salah satu sunnah ialah bersedekah. Hadits tentang amalan sunnah di bulan Ramadhan berupa sedekah pernah diriwayatkan oleh Ahmad. Berikut redaksinya.

Nabi pernah bersabda, "Siapa saja yang memberi makanan berbuka kepada seorang yang berpuasa, maka dicatat baginya pahala seperti orang puasa itu, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang yang berpuasa tersebut," (HR Ahmad).

Berdasarkan hadis di atas, dapat disimpulkan bahwa bersedekah merupakan perbuatan baik yang di-sunnah-kan di waktu berpuasa. Sedekah selama Ramadan dalam dilakukan kepada keluarga sendiri, kerabat, atau tetangga. Sedekah tidak harus berupa uang, tetapi juga makanan untuk berbuka puasa.

5. Iktikaf di Masjid

Amalan sunnah di bulan Ramadhan berikutnya adalah beriktikaf alias berdiam diri di masjid. Ini merupakan ibadah yang bertujuan mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Amalan utama di bulan Ramadhan berupa iktikaf sangat dianjurkan, terutama selama 10 hari terakhir Ramadan. Hadits tentang amalan sunnah di bulan Ramadhan berupa iktikaf salah satunya diriwayatkan oleh Ibnu Umar ra. Beliau berkata, "Rasulullah saw. selalu beri‘tikaf pada sepuluh hari yang penghabisan di bulan Ramadhan," [Muttafaq ‘Alaih].

6. Membaca Al-Quran

Amalan yang termasuk sunnah puasa selain beberapa poin di antara ialah memperbanyak membawa Al-Qur'an. Setidaknya, bisa khatam minimal sekali selama Ramadhan.

Rasulullah saw. termasuk orang yang paling gemar membaca Al-Qur'an saat Ramadan, selain menjadi orang yang paling dermawan dalam bersedekah.

Hadits tentang amalan sunnah di bulan Ramadhan berupa tadarus Al-Qur'an terdapat dalam riwayat Ibnu 'Abbas.

“Dari Ibnu Abbas berkata, “Rasulullah saw adalah manusia yang paling lembut terutama pada bulan Ramadhan ketika malaikat Jibril as menemuinya, dan adalah Jibril mendatanginya setiap malam di bulan Ramadhan, dimana Jibril mengajarkannya Al-Quran. Sungguh Rasulullah saw orang yang paling lembut daripada angin yang berhembus,” (HR. Bukhari).

7. Menjaga lisan

Contoh perbuatan baik di bulan Ramadhan ialah menjaga lisan. Umat muslim dianjurkan berbicara lembut serta menghindari ucapan dari perkara yang tidak berguna, tidak berbohong, dan tidak berkata kotor, terutama saat Ramadan.

Sunnah puasa berupa sikap menjaga lisan ini selaras dengan hadis riwayat Ibn Abbas, yang menjelaskan, "Dari Ibnu Abbas berkata, 'Rasulullah saw. adalah manusia yang paling lembut terutama pada bulan Ramadhan ketika malaikat Jibril as menemuinya, dan adalah Jibril mendatanginya setiap malam di bulan Ramadhan, dimana Jibril mengajarkannya Al-Quran. Sungguh Rasulullah saw orang yang paling lembut daripada angin yang berhembus,” (HR. Bukhari)."

8. Berbuka dengan kurma atau air

Sunnah puasa sesuai hadis juga berkaitan dengan makanan saat berbuka, yakni kurma basah. Namun, kalau tidak, muslim dianjurkan berbuka dengan kurma kering. Sementara itu, apabila tidak ada kurang kering, dianjurkan minum seteguk air.

Berikut redaksi lengkap hadis yang diriwayatkan Anas bin Malik ra.

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasanya berbuka dengan rothb [kurma basah] sebelum menunaikan shalat. Jika tidak ada rothb, maka beliau berbuka dengan tamr [kurma kering]. Dan jika tidak ada yang demikian beliau berbuka dengan seteguk air.”

9. Salat tarawih

Amalan sunnah di bulan Ramadhan berikutnya ialah salat tarawih. Hukumnya sunah muakkad karena ibadah tersebut sudah dicontohkan sejak zaman Rasulullah.

Berikut hadis tentang amalan utama di bulan Ramadhan berupa salat tarawih.

“Siapa saja yang sembahyang malam Ramadhan (tarawih) iman dan ikhlas, maka dosanya yang telah lalu diampuni,” (H.R. Bukhari dan Muslim).

10. Salat witir

Salat witir juga termasuk salah satu di antara amalan-amalan di bulan Ramadhan yang dianjurkan.

Witir dapat dikerjakan di hari lain selain Ramadan. Namun, salat sunah ini dapat menjadi contoh perbuatan baik di bulan Ramadhan, yakni sebagai penutup ibadah tarawih.

Anjuran pelaksanaan amalan sunnah di bulan Ramadhan ini dijelaskan oleh mazhab Hanabilah dan satu pernyataan mazhab Hanafiyah. Berikut redaksinya.

“Berjamaah pada shalat witir adalah hal yang sunnah di bulan Ramadhan menurut Madzhab Hanabilah dan Syafi’iyyah serta satu qaul dari Madzhab Hanafiyah.” (Kementrian Wakaf dan Urusan Keagamaan Kuwait, Mausu’ah al-Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah, juz 27, hal. 168)

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Fitra Firdaus
Penyelaras: Fadli Nasrudin