Menuju konten utama
Informatika-Kurikulum Merdeka

Apa Saja Alat dan Metode Pengumpulan Data dalam Penelitian?

Alat dan metode pengumpulan data dalam penelitian, mulai dari wawancara hingga eksperimen.

Apa Saja Alat dan Metode Pengumpulan Data dalam Penelitian?
Ilustrasi penelitian. FOTO/iStock Photo

tirto.id - Pengumpulan data dalam penelitian merupakan kegiatan memperoleh informasi demi bisa menjawab pertanyaan penelitian.

Data yang sudah dikumpulkan nantinya akan melewati proses analisis sebelum akhirnya dibandingkan dengan hipotesis (pendapat awal peneliti tentang masalah yang diteliti).

Dalam pelaksanaannya, pengumpulan data penelitian dapat dilakukan dengan alat-alat tertentu sesuai metode pengumpulan datanya.

Menurut situs Program Studi Informatika UC, alat tersebut meliputi kuesioner (pertanyaan), pedoman wawancara (sebelum melakukan wawancara), kamera (untuk mendokumentasikan data), dan beberapa alat pengumpulan data lainnya.

Selain itu, terdapat beberapa metode atau teknik yang bisa digunakan untuk melakukan pengumpulan data. Lantas, apa saja metode pengumpulan data tersebut?

Metode Pengumpulan Data

Mengacu tulisan di situs Universitas Medan Area, metode pengumpulan data yang tepat punya peran penting agar penelitian bisa berjalan lancar dan sistematik.

Dalam beberapa kasus, ada masalah yang terjadi di mana satu metode saja tidak cukup untuk menyelesaikan penelitian.

Maka, kadang ada penelitian yang menggunakan lebih dari satu metode pengumpulan data. Berikut metode pengumpulan data tersebut:

1. Wawancara

Teknik ini dilakukan dengan cara mengobrol langsung dengan narasumber yang sekiranya terkait dengan penelitian. Wawancara seiring berkembangnya zaman sudah bisa dilakukan secara daring lewat internet.

Namun, untuk beberapa kasus juga tak bisa dilakukan secara daring lantaran narasumber tidak punya alat komunikasi. Ketika itu terjadi, peneliti musti memperoleh data dengan memberikan pertanyaan secara tatap muka.

2. Observasi

Teknik observasi dilakukan peneliti langsung di tempat objek yang diteliti. Di sana, peneliti bisa mengamati secara langsung kehidupan masyarakat, para responden, hingga budaya yang terjadi di sana.

Setelah itu, biasanya peneliti akan mencatat beberapa hal yang memang diperlukan dalam penelitiannya. Jika perlu, pendokumentasian terkait objek penelitian juga musti diambil, misalnya dengan menyimpan foto.

3. Angket atau Kuesioner

Mengenai teknik kuesioner, peneliti bisa melakukannya dengan memberi selebaran kertas kepada masyarakat yang menjadi objek penelitian. Selain itu, penggunaan media internet untuk encari responden juga bisa dilakukan.

Setelah memberikan selebaran atau pertanyaan lewat internet, data akan dikumpulkan peneliti. Lali, dianalisis sebelum akhirnya menjadi hasil penelitian.

4. Studi Dokumen

Pada metode ini, peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara melihat dokumendokumen yang terkait dengan penelitiannya. Dokumen ini dibagi menjadi dua kategori, yakni primer dan sekunder.

Untuk dokumen primer, data dikumpulkan dengan melihat hasil tulisan narasumber sebagai orang yang terlibat peristiwa. Sedangkan sekunder, bisa mengacu pada catatan orang lain terhadap orang atau sesuatu yang diteliti.

5. Eksperimen

Selain empat metode di atas, metode eksperimen hadir ketika penelitian terhadap sesuatu yang memang butuh eksperimen berlangsung.

Dengan kata lain, metode ini memerlukan adanya tindakan berkali-kali dari peneliti untuk melihat data.

Sebut saja penelitian soal kimia, perbandingan bahan-bahan akan diuji berkali-kali. Selain itu, penelitian tentang bencana longsor, pengukuran terhadap curah hujan dan kondisi tanah sekitar musti dilakukan.

Baca juga artikel terkait METODE PENGUMPULAN DATA atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Dhita Koesno