Menuju konten utama

Apa Perbedaan Antara Jalan Cepat dan Lari dalam Olahraga Atletik?

Apa perbedaan antara jalan cepat dan lari yang merupakan cabang olahraga atletik? Berikut ini penjelasannya. 

Apa Perbedaan Antara Jalan Cepat dan Lari dalam Olahraga Atletik?
Atlet jalan cepat putra Kalbar Indra Abdul Kadir melaju pada nomor 10 ribu meter jalan cepat Kejurnas Atletik 2017, di Stadion Rawamangun, Jakarta, Jumat (8/12/2017). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

tirto.id - Jalan cepat dan lari (baik sprint atau lari jarak pendek, maraton, dan sejenisnya) termasuk dalam cabang olahraga atletik. Keduanya pun tergolong sebagai olahraga tertua yang dilakukan oleh manusia. Bahkan, lari yang terkenal dengan julukan "ibu olahraga" sudah dilombakan dalam olimpiade pertama di Yunani pada 776 sebelum masehi.

Kendati jalan cepat dan lari sudah dikenal banyak orang awam, tetapi perlu ditetapkan batasan spesifik mengenai dua cabang olahraga atletik tersebut. Sudah jelas, berjalan tentu berbeda dengan berlari. Namun, secara spesifik, apa yang sebenarnya membedakan kedua olahraga yang sama-sama menuntut kecepatan itu?

Untuk mengetahui perbedaan jalan cepat dan berlari, perlu dipahami lebih dulu pengertian kedua cabang olahraga atletik tersebut.

Pengertian Jalan Cepat dalam Atletik

Jalan cepat atau race walking merupakan olahraga yang berfokus pada presisi langkah kaki. Cara melakukannya adalah dengan mengayunkan kaki ke arah depan tanpa memutuskan hubungan kaki belakang dengan tanah.

Artinya, saat melakukan jalan cepat, kaki yang bergerak maju harus menapak permukaan tanah sebelum kaki belakang meninggalkan tanah.

Mengutip buku PJOK (2017) karya Sumaryoto dan Soni Nopembri, atlet yang melakukan jalan cepat tidak boleh menyusul kompetitor dengan meningkatkan kecepatan sampai kedua kakinya melayang dari permukaan lintasan (seperti terjadi saat berlari). Mereka yang melakukannya dianggap melakukan pelanggaran aturan jalan cepat.

Lintasan dalam olahraga jalan cepat ini terdiri dari 10-20 kilometer untuk atlet putri dan 20-50 kilometer untuk atlet putra.

Pengertian Lari dalam Atletik

Pengertian lari dalam atletik adalah aktivitas dengan menggerakkan dan melangkahkan kaki secara cepat. Dalam olahraga lari, kedua kaki tidak selalu menjejak tanah. Ada fase kaki melayang di udara, meski hanya sepersekian detik.

Dilihat dari jarak tempuhnya, olahraga lari terbagi menjadi lari jarak pendek, lari jarak menengah, dan lari jarak jauh. Setiap jenis yang disebutkan tadi memiliki sejumlah teknik berbeda.

Sebagai misal, pada lari jarak pendek, bagian kaki yang ditapakkan ke permukaan tanah adalah ujung-ujung kaki. Tumit sedikit sekali menyentuh tanah. Sementara itu, pada lari jarak menengah, kaki menapak pada ujung tumit, dan menolak dengan ujung kaki.

Sedangkan pada lari jarak jauh, yang diutamakan adalah ketahanan tubuh untuk berlari dalam durasi panjang hingga mencapai garis finis.

Jarak lintasan dalam olahraga lari ini adalah sebagai berikut:

  • Lari jarak pendek dilakukan dalam lintasan 100 meter, 200 meter, dan 400 meter.
  • Lari jarak menengah dilakukan dalam lintasan 800 meter, 1.500 meter, dan 3.000 meter.
  • Lari jarak jauh dilakukan dalam lintasan sepanjang 3.000-10.000 meter.

Perbedaan Jalan Cepat dan Lari

Berdasarkan penjelasan dan pengertian olahraga jalan cepat dan lari, perbedaan antara keduanya adalah sewaktu atlet menggerakkan kakinya. Dalam olahraga lari, kedua kaki boleh melayang di udara, sementara di jalan cepat hal itu tidak diperbolehkan.

Mencuplik keterangan di Modul PJOK (2020) yang ditulis Mochamad Windarto, ketika atlet melakukan jalan cepat, tubuhnya jangan sampai melayang di udara. Kaki belakang atlet harus tetap menyentuh tanah, pada saat kaki yang lain mengarah ke depan.

Kondisi kaki melayang ini tidak berlaku dan dilarang dalam aktivitas jalan cepat. Ketika atlet terburu-buru memacu kecepatan hingga kedua kakinya melayang di udara, hal itu dianggap sebagai pelanggaran dalam jalan cepat.

Sedangkan dalam aktivitas lari, atlet menggerakkan kaki dengan cepat. Kedua kaki atlet terkadang melayang di udara, walaupun hanya sepersekian detik.

Baca juga artikel terkait CABANG ATLETIK atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Abdul Hadi
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Addi M Idhom