Menuju konten utama

Apa Penyebab Obesitas dan Benarkah Bisa Pengaruhi Kesuburan?

Biasanya, obesitas disebabkan oleh faktor keturunan, fisiologis, dan lingkungan, dikombinasikan dengan pola makan, aktivitas fisik, dan pilihan olahraga.

Apa Penyebab Obesitas dan Benarkah Bisa Pengaruhi Kesuburan?
Ilustrasi obesitas. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Obesitas adalah kondisi medis kompleks yang melibatkan kelebihan lemak tubuh. Obesitas bukan hanya masalah penampilan. Sebab, obesitas adalah masalah medis yang meningkatkan risiko penyakit lain dan masalah kesehatan, seperti penyakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, kanker, hingga masalah kesuburan.

Mayo Clinic menjelaskan bahwa ada banyak alasan mengapa sebagian orang sulit menurunkan berat badan. Biasanya, obesitas disebabkan oleh faktor keturunan, fisiologis, dan lingkungan, dikombinasikan dengan pola makan, aktivitas fisik, dan pilihan olahraga.

Kabar baiknya adalah bahwa penurunan berat badan yang sederhana pun dapat memperbaiki atau mencegah masalah kesehatan yang terkait dengan obesitas.

Pola makan yang lebih sehat, peningkatan aktivitas fisik, dan perubahan perilaku dapat membantu menurunkan berat badan. Berdasarkan rumus Massa Body Index (MBI), seseorang disebut obesitas bila memiliki angka MBI lebih dari 30,00.

Penyebab Kelebihan Berat Badan dan Obesitas

Penyebab mendasar dari obesitas dan kelebihan berat badan adalah ketidakseimbangan energi antara kalori yang dikonsumsi dan kalori yang dikeluarkan. Biasanya ini terjadi karena sejumlah faktor, berikut menurut World Health Organization (WHO):

1. Peningkatan asupan makanan padat energi yang tinggi lemak dan gula.

2. Peningkatan ketidakaktifan fisik karena semakin menetapnya berbagai bentuk pekerjaan, pergantian moda transportasi, dan meningkatnya urbanisasi.

3. Perubahan pola makan dan aktivitas fisik seringkali merupakan akibat dari perubahan lingkungan dan sosial yang terkait dengan pembangunan dan kurangnya kebijakan yang mendukung di sektor-sektor seperti kesehatan, pertanian, transportasi, perencanaan kota, lingkungan, pengolahan makanan, distribusi, pemasaran, dan pendidikan.

Benarkah obesitas bisa pengaruhi kesuburan?

Mengutip laman Your Fertility, keseimbangan hormon yang baik mengatur siklus menstruasi. Perempuan yang kelebihan berat badan dan obesitas memiliki kadar hormon lebih tinggi dan disebut leptin, yang diproduksi di jaringan lemak. Hal ini dapat mengganggu keseimbangan hormon dan menyebabkan berkurangnya kesuburan.

Kuantitas dan distribusi lemak tubuh mempengaruhi siklus menstruasi melalui serangkaian mekanisme hormonal. Semakin banyak kelebihan berat badan dan semakin banyak lemak perut, semakin besar risiko masalah kesuburan.

Kelebihan berat badan, terutama kelebihan lemak perut, terkait dengan resistensi insulin (ketika tubuh harus memproduksi lebih banyak insulin untuk menjaga kadar gula darah tetap normal) dan penurunan kadar globulin pengikat hormon seks (SHBG), protein yang terlibat dalam regulasi. dari hormon seks androgen dan estrogen.

Ini meningkatkan risiko siklus menstruasi yang tidak teratur, yang pada akhirnya mengurangi kesuburan. Satu studi menemukan wanita yang mengalami obesitas jauh lebih kecil kemungkinannya untuk hamil dalam waktu satu tahun setelah menghentikan kontrasepsi dibandingkan wanita dengan berat badan normal (66,4% wanita obesitas hamil dalam waktu 12 bulan, dibandingkan dengan 81,4% wanita dengan berat badan normal).

Perubahan keseimbangan hormon yang mengatur siklus menstruasi yang dipicu oleh kelebihan berat badan dan obesitas juga meningkatkan risiko anovulasi (ketika tidak ada sel telur yang dilepaskan oleh ovarium).

Wanita dengan indeks massa tubuh (BMI) di atas 27 tiga kali lebih mungkin mengalami kesulitan untuk hamil dibandingkan wanita dengan berat badan normal.

Penjelasan tersebut senada dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Zeynep Ozcan Dag dan Berna Dilbaz pada tahun 2015 berjudul Impact of Obesity on Infertility in Women. Disebutkan dalam beberapa penelitian, ditemukan bahwa risiko infertilitas tiga kali lipat lebih tinggi pada wanita obesitas dibandingkan wanita non-obesitas dan kesuburan mereka tampaknya terganggu baik dalam siklus pembuahan alami maupun dengan bantuan.

Kemudian, studi juga menunjukkan bahwa kemungkinan kehamilan berkurang 5% per unit BMI melebihi 29 kg/m2. Hubungan antara obesitas dan tingkat kesuburan yang lebih rendah telah ditunjukkan dalam beberapa penelitian, dan telah mendapati hasil bahwa obesitas pada masa dewasa awal mengubah fungsi reproduksi.

Obesitas menyebabkan infertilitas melalui berbagai jalur, termasuk gangguan perkembangan folikel ovarium, perkembangan kualitatif dan kuantitatif oosit, fertilisasi, perkembangan embrio, dan implantasi.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Nur Hidayah Perwitasari