Menuju konten utama
Seni Budaya

Apa Manfaat Pertunjukan Wayang sebagai Media Pendidikan?

Manfaat wayang sebagai media pendidikan salah satunya adalah memberikan pandangan hidup kepada penontonnya.

Apa Manfaat Pertunjukan Wayang sebagai Media Pendidikan?
Dalang cilik Cahyaning Wahyu Gesit Ardhana mementaskan wayang lakon Rajamala saat mengikuti Festival Dalang Kota Semarang 2022 di Gedung Oudetrap Kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Kamis (27/10/2022). ANTARA FOTO/Aji Styawan/nym.

tirto.id - Pertunjukan atau pagelaran wayang merupakan seni tradisional yang ada di Indonesia. Dalam sebuah pagelaran, terkadang ada pesan-pesan moral hingga pendidikan yang bisa dipetik.

Menurut situs Museum Nasional Pendidikan UPI, wayang diklaim sebagai intuisi dan tak terlepas dari kehidupan masyarakat. Tradisi pertunjukan ini dimainkan oleh seorang dalang sejak 1500 Sebelum Masehi (SM).

Pada zaman tersebut, manusia percaya adanya kehidupan roh nenek moyang. Untuk menyimbolkannya, masyarakat pun membuat patung atau gambar tertentu.

Sementara itu, pertunjukan wayang mengalami perkembangan seiring dengan berjalannya waktu.

Sebut contohnya di Indonesia pada masa kerajaan Hindu-Buddha, ada yang menggunakan wayang sebagai media hiburan.

Setelah itu, terdapat juga pertunjukan yang digunakan sebagai media pendidikan agama. Pada masa dakwah Islam, ada beberapa Sunan yang menggunakan wayang untuk berceramah.

Dengan begitu, maka masyarakat bisa memperoleh ajaran tersebut. Sehingga, pertunjukan bukan sekadar hiburan, melainkan juga dijadikan sebagai media pendidikan suatu ilmu tertentu.

Jenis-Jenis Wayang

Menurut situs Jendela Kemdikbud, wayang dianggap seni yang estetik serta mengandung nilai atau ajaran tertentu. Bahkan, UNESCO mencantumkannya sebagai salah satu warisan budaya tak benda.

Selain itu, di Indonesia ada peringatan Hari Wayang Nasional yang diperingati setiap 7 November. Hal ini diatur lewat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2018.

Terlepas dari dua penetapan tersebut, wayang mempunyai jenis yang beragam. Di antaranya ada wayang kulit purwa yang perkembangannya terjadi di daerah Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Kemudian, ada juga jenis wayang golek Sunda yang khas dari Jawa Barat. Di daerah Bali, terdapat wayang kulit parwa.

Lalu, ada pula wayang sasak (Nusa Tenggara Barat), wayang banjar (Kalimantan Selatan), dan wayang Palembang (Sumatera Selatan).

Terakhir, terdapat juga jenis wayang lain meliputi wayang beber Pacitan, wayang kulit Betawi, wayang wong Sriwedari, wayang wong Mataraman, wayang golek cepak Indramayu, wayang Mbah Gandrung, dan masih banyak lagi.

Manfaat Wayang sebagai Media Pendidikan

Dalam sebuah pertunjukan wayang, dalang biasanya membawa suatu kisah menggunakan gambaran yang tangannya bisa digerakkan.

Selain medianya, ada unsur suara yang dilantunkan dalang untuk menceritakan sebuah kisah. Ketika itu terjadi, dalang juga mengisi suara-suara para tokohnya.

Melalui lantunan sang dalang, pagelaran wayang juga mengandung beberapa nilai moral dan bisa digunakan sebagai media pendidikan.

Sebut ketika dalang bercerita tentang kisah seorang anak yang harus sopan dan santun kepada orang tua. Dengan begitu, ada maksud yang disampaikan oleh dalang melalui cerita.

Penonton wayang pun pada akhirnya mengetahui suatu pandangan hidup tertentu. Melalui pertunjukan tersebut, akhirnya penonton tahu apa yang harus mereka lakukan dalam menjalani kehidupannya.

Berikut ini manfaat lengkap dari wayang sebagai media pendidikan.

    • Memberikan ilmu pengetahuan kepada penontonnya
    • Memberikan gambaran budaya kepada penontonnya
    • Mengajarkan suatu pandangan hidup tertentu kepada penontonnya
    • Memberikan rasa sadar kepada penontonnya
    • Memberikan petuah atau nasihat kepada penontonnya

Baca juga artikel terkait WAYANG atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Dhita Koesno