Menuju konten utama

Apa Kepanjangan dari HIV dan AIDS, Serta Cara Menghindarinya

Apa kepanjangan dari HIV dan AIDS, dan bagaimana cara menghindarinya? 

Apa Kepanjangan dari HIV dan AIDS, Serta Cara Menghindarinya
Ilustrasi HIV. FOTO/iStockphoto

tirto.id - HIV AIDS merupakan salah satu penyakit menular yang paling mematikan di dunia. Dilansir dari laman KPA Kota Denpasar, HIV merupakan singkatan dari human immunodeficiency virus.

Virus ini menjangkit sel-sel sistem kekebalan tubuh manusia dengan menghancurkan dan mengganggu fungsi sel-sel.

Sistem kekebalan tubuh akan dianggap defisien ketika tidak bisa lagi menjalankan fungsinya untuk memerangi infeksi penyakit-penyakit. Orang-orang yang terjangkit virus ini lebih rentan terhadap infeksi-infeksi penyakit.

Menurut laman Spiritia, AIDS merupakan singkatan dari acquired immune deficiency syndrome. Hal ini berarti kumpulan gejala akibat kekurangan atau melemahnya sistem kekebalah tubuh yang terbentuk saat lahir. AIDS merupakan dampak dari HIV.

Sementara itu, orang yang terjangkit HIV belum tentu juga terkena AIDS. AIDS bisa dideteksi ketika seseorang tersebut mengalami sakit.

Sejauh ini, virus HIV masih belum ada penyembuhannya, tetapi ada beberapa pengobatan yang bisa dilakukan untuk memperlambat perkembangan penyakit. Penyakit atau virus HIV pertama kali ditemukan di Indonesia pada tahun 1987.

Menurut laman Kesrasetda Kabupaten Buleleng, penyebaran penyakit HIV bisa terjadi melalui cairan tubuh dari orang yang terinfeksi.

Cairan tubuh tersebut antara lain adalah sperma, cairan vagina, cairan, anus, darah, dan ASI. HIV tidak bisa ditularkan melalui keringat atau urin.

Beberapa faktor penyebab dan penyebaran virus HIV paling umum di Indonesia adalah melalui hubungan seks yang tidak aman dan pemakaian jarum suntik untuk penyalahgunaan narkoba.

Selain kedua faktor tersebut, HIV juga bisa menyebar melalui penularan ibu yang terinfeksi kepada bayi saat masa kehamilan, melalui seks oral, transfusi darah dari orang yang terinfeksi, dan jarum suntik yang terkontaminasi.

Dilansir dari laman Kemlu, sebagian orang yang terinfeksi HIV tidak memiliki gejala yang nampak. Sementara beberapa orang lain memiliki gejala seperti gangguan kelenjar dengan demam, gatal-gatal, nyeri sendi, dan pembengkakan limpa yang biasa terjadi pada enam minggu sampai tiga bulan setelah terinfeksi.

Sementara itu, tanda-tanda AIDS biasanya akan muncul pada 8-10 tahun pada orang yang terjangkit HIV dan tidak mendapatkan pengobatan lebih lanjut. Perkembangan AIDS bisa diperlambat dengan terapi antiretroviral dan gaya hidup sehat.

Cara Menghindari HIV dan AIDS

Dilansir dari laman RS Ciputra, berikut adalah cara-cara yang dapat dilakukan untuk menghindari penyakit HIV dan AIDS.

1. Menggunakan kondom saat berhubungan seks

Menggunakan kondom saat berhubungan seks dapat mengurangi risiko penyebaran penyakit HIV hingga 90%-95% jika digunakan secara konsisten. Penggunaan kondom juga berfungsi untuk mencegah penyebaran penyakit kelamin.

2. Tidak bergonta-ganti pasangan seks

Peluang penyebaran penyakit HIV bisa meningkat apabila seseorang sering bergonta-ganti pasangan seks.

3. Hindari penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan terlarang

Penyalahgunaan alkkohol dan obat-obatan terlarang dapat memengaruhi fungsi kognitif seseorang yang menyebabkan risiko penyebaran HIV menjadi lebih besar karena adanya kecenderungan untuk melakukan perilaku menyimpang.

4. Hindari berbagi jarum atau alat suntik

Berbagi jarum atau alat suntik dapat meningkatkan risiko terinfeksi HIV dan AIDS. Virus HIV dapat bertahan di jarum suntik bekas selama 42 hari tergantung pada faktor suhu dan faktor lainnya.

5. Meminum obat PrEP

Obat PrEP atau Pre-Exposure Prophylaxis merupakan kombinasi obat tenofovir dan emtricitabine. Menurut penelitian dari jurnal internasional, obat PrEP memiliki efektivitas sebesar 99% untuk mengurangi risiko terkena HIV dan AIDS.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Muhammad Iqbal Iskandar

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Muhammad Iqbal Iskandar
Penulis: Muhammad Iqbal Iskandar
Editor: Yandri Daniel Damaledo