Menuju konten utama

Apa Saja Contoh, Unsur, dan Prinsip Seni Rupa 2 Dimensi?

Seni rupa 2 dimensi adalah adalah karya seni yang diterapkan pada bidang datar. Simak penjelasan contoh dan prinsipnya berikut ini.

Apa Saja Contoh, Unsur, dan Prinsip Seni Rupa 2 Dimensi?
Siswa SD Negeri Gambirsari Solo mengikuti aksi melukis kapur dengan media aspal jalan di sekolah setempat, Solo, Jawa Tengah, Jumat (9/8/2019). ANTARA FOTO/Maulana Surya/foc.

tirto.id - Seni rupa adalah cabang kesenian yang merupakan ungkapan dari ide/gagasan serta perasaan manusia. Berdasarkan bentuk atau dimensinya, seni rupa dibagi menjadi dua macam, yaitu seni rupa 2 dimensi dan 3 dimensi.

Merujuk penjelasan dalam buku modul Prinsip Karya Dua Dimensi, pengertian seni rupa 2 dimensi adalah suatu karya seni yang hanya memiliki dua ukuran, yaitu panjang dan lebar.

Oleh karena hanya memiliki dua ukuran, karya seni rupa 2 dimensi tidak memiliki ruang. Berbeda dari seni rupa 3 dimensi, karya seni rupa 2 dimensi tidak mempunyai ketebalan atau ketinggian.

Seni rupa dua dimensi biasanya diwujudkan dalam bentuk gambar di atas permukaan yang datar seperti kertas, kanvas, kayu, dan lain sebagainya.

Contoh Seni Rupa 2 Dimensi

Banyak sekali contoh seni rupa 2 dimensi yang bisa ditemui di kehidupan sehari-hari. Contoh karya 2 dimensi ada yang mengandung unsur keindahan saja, ada juga yang punya fungsi tertentu. Di bawah ini akan disebutkan beberapa contoh karya 2 dimensi yang mudah ditemui di lingkungan sekitar:

  1. Lukisan konvensional
  2. Poster
  3. Foto
  4. Banner
  5. Logo
  6. Kaligrafi
  7. Batik
  8. Mozaik
  9. Karikatur
  10. Brosur
  11. Sablon kaos
  12. Gambar di kertas gambar
  13. Baliho
  14. Lukisan NFT

Unsur-Unsur Seni Rupa 2 Dimensi

Unsur-unsur seni rupa adalah bagian terpenting yang mendukung terwujudnya suatu karya. Unsur seni rupa 2 dimensi ada delapan.

Daftar 8 unsur seni rupa 2 dimensi tersebut dan penjelasannya bisa disimak di bawah ini:

1. Titik

Titik merupakan unsur seni rupa paling sederhana dan mendasar. Setiap menyentuhkan pensil di kertas, yang akan muncul pertama adalah titik. Unsur titik tampak berarti dalam suatu karya seni rupa apabila jumlahnya cukup banyak atau ukurannya diperbesar menjadi bintik.

Kemudian dibutuhkan adanya titik untuk membentuk garis, bentuk, ataupun bidang. Dalam pembuatan unsur titik ini bisa dilakukan dengan variasi jarak yang berbeda, yaitu jarak sempit atau dengan jarak lebar dari titik itu sendiri. Perpaduan unsur titik dengan berbagai variasi warna bisa menjadikan sebuah karya seni yang elok dan bagus.

Teknik penggunaan titik dan perpaduan warna ini disebut dengan teknik Pointilis. Pengertian pointilis adalah salah satu teknik menggambar yang tersusun atas titik-titik kecil sehingga membentuk sebuah objek gambar.

2. Garis

Garis memiliki dimensi memanjang dan berarah. Garis juga memiliki beberapa sifat khusus seperti panjang, pendek, lurus, melengkung, vertikal, horizontal, dll.

Walau sangat sederhana, garis tetap mampu mengekspresikan suatu gagasan. Misalnya, garis lurus dan tebal menunjukkan ketegasan, sedangkan garis yang melengkung dan digambar tipis mencerminkan sesuatu yang lemah.

Infografik SC Unsur Seni Rupa 2 Dimensi

Infografik SC Unsur Seni Rupa 2 Dimensi. tirto.id/Fuad

3. Bidang

Unsur seni rupa 2 dimensi yang ketiga adalah bidang. Bidang adalah unsur seni rupa hasil dari penggabungan sejumlah garis dalam keadaan tertentu. Ia bisa diamati secara visual dalam karya seni rupa berdasarkan bentuknya.

Karena merupakan bentuk 2 dimensi, bidang memiliki panjang dan lebar. Dalam seni rupa, bidang terdiri atas beberapa jenis bentuk pula.

Contohnya ialah bidang geometris yang yang meliputi: Bentuk kubistis (seperti kubus dan balok); Bentuk silindris (seperti tabung, kerucut, dan bola).

Lalu, bidang biomorfis (organis) seperti manusia, hewan, tumbuhan dan benda alam lainnya. Lain itu, bidang bersudut, seperti bujur sangkar, kotak, segitiga, jajaran genjang. Bidang tak beraturan pun bisa ada dalam karya seni rupa.

4. Bentuk

Bentuk merupakan unsur seni rupa 2 dimensi yang berasal dari gabungan berbagai bidang. Unsur bentuk ini terdiri dari 2, yaitu bangun dan plastis atau form.

Shape atau bentuk bangun datar adalah sesuatu yang bentuknya seperti bulat, persegi, ornamental, tidak teratur dan lainnya.

Adapun, form atau plastis merupakan bentuk subjektif yang menjadi tujuan dari keberadaan suatu benda sehingga memiliki nilai. Contoh, kasur yang berbentuk (shape) persegi panjang, form-nya itu sebagai tempat tidur.

5. Ruang

Ruang merupakan unsur seni rupa yang punya ukuran panjang, lebar, tinggi. Jadi, ruang memiliki bentuk 3 dimensi.

Namun dalam seni rupa, ruang memiliki dua sifat. Unsur seni rupa 2 dimensi berupa ruang cenderung semu. Lain halnya dalam seni rupa 3 dimensi, yang menunjukkan unsur ruang secara nyata.

Maka, dalam karya 2 dimensi, kesan ruang atau kedalaman dapat ditempuh melalui beberapa cara.

Contohnya, menciptakan kesan ruang dengan cara penggambaran gempal, penggunaan perspektif, peralihan warna, membuat gelap terang dan tekstur, dan pergantian ukuran.

Kesan ruang di seni rupa 2 dimensi pun dapat dimunculkan melalui penambahan bayang-bayang, penggambaran bidang bertindih, pergantian tampak bidang, dan pelengkungan atau pembelokan bidang.

6. Tekstur

Sebagai unsur seni rupa, definisi tekstur adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau permukaan benda di sebuah karya seni rupa. Dalam seni rupa, setiap benda bisa memiliki tekstur berbeda ataupun sama dengan yang lain.

Tekstur terdiri atas dua jenis, yakni nyata dan semu.

Tekstur semu merupakan kesan yang berbeda antara penglihatan dan perabaan terhadap sifat dan keadaan permukaan bidang benda karya seni rupa. Sedangkan tekstur nyata didefinisikan sebagai nilai raba yang sama antara penglihatan dan rabaan.

7. Warna

Warna adalah salah satu unsur seni rupa 2 dimensi yang membuat suatu karya bisa terlihat hidup, sekaligus lebih ekspresif. Warna berperan penting dalam sebuah karya seni rupa. Ia berpengaruh signifikan terhadap keindahan. Warna juga dapat memberikan suatu kesan menyejukkan terhadap orang yang menjadi penikmat seni itu sendiri.

Berdasarkan teori warna terhadap cahaya, ada 7 spektrum warna. Di antara contohnya yakni:

  • Warna pigmen: Warna dasar atau warna pokok yang tidak dapat diperoleh dari campuran warna lain, dan terdiri atas merah, kuning, dan biru.
  • Warna sekunder: Warna yang dapat diperoleh dari mencampur dua warna primer dalam takaran tertentu, seperti ungu, oranye dan hijau.
  • Warna tersier: Warna yang dihasilkan dari pencampuran warna sekunder dengan warna analogus, yaitu deretan warna yang letaknya berdampingan dalam lingkaran warna, misalnya deretan dari warna ungu menuju warna merah, deretan warna hijau menuju warna kuning, dan lain-lain.
  • Warna komplementer: Warna kontras terletak berseberangan dalam lingkaran warna, misalnya, kuning dengan violet, merah dengan hijau, dan lain-lain.

8. Gelap-Terang

Gelap-terang merupakan unsur seni rupa yang bergantung pada intensitas cahaya. Unsur seni rupa 2 dimensi satu ini adalah untuk memperdalam makna sebuah karya seni secara visual, serta membuat objek karya seni rupa terkesan lebih nyata.

Semakin besar intensitas cahaya maka akan semakin terang. Sebaliknya, semakin kecil intensitas cahaya maka akan semakin gelap.

Dalam karya seni rupa dua dimensi, unsur gelap terang dibuat berdasar gradiensi dan pemilihan

warna. Ada 2 teknik dasar dalam pembuatan unsur gelap-terang: Chiasroscuro dan silhouette.

Teknik chiaroscuro adalah teknik membuat peralihan cahaya secara bertahap atau juga disebut gradasi warna. Adapun teknik silhouette merupakan teknik membuat bayangan tanpa memiliki gradasi warna. Penggunaan teknik ini terkadang memakai pencitraan.

Prinsip Seni Rupa 2 Dimensi

Prinsip seni rupa 2 dimensi ada 8 butir, sebagaimana dijelaskan dalam modul Prinsip Karya Dua Dimensi Seni Budaya Paket C Setara SMA/MA Kelas XII (2020). Berikut ini penjelasan masing-masing dari 8 prinsip seni rupa 2 dimensi:

1. Komposisi

Prinsip seni rupa 2 dimensi yang pertama adalah komposisi. Prinsip ini merujuk pada cara unsur-unsur visual ditempatkan dalam sebuah karya seni, yang sangat penting untuk menciptakan keindahan dan daya tarik. Setiap seniman memiliki preferensi unik terhadap komposisi.

2. Proporsi

Proporsi melibatkan perbandingan ukuran dalam sebuah karya seni, baik dalam hal perbandingan bentuk-bentuk konvensional atau perbandingan ukuran dalam satu kesatuan. Proporsi yang tepat penting agar karya terlihat proporsional.

3. Kesatuan

Prinsip seni rupa 2 dimensi ini mengacu pada bagaimana unsur-unsur seni berpadu secara harmonis dalam komposisi, menciptakan karya seni yang indah dan menarik. Ini adalah prinsip dasar yang penting untuk mencapai nilai estetika yang tinggi.

4. Keseimbangan

Keseimbangan adalah tanggung jawab terhadap kesan yang muncul dari susunan unsur-unsur seni rupa. Pengaturan keseimbangan yang baik dapat menciptakan daya tarik khusus dalam karya seni.

5. Irama

Irama melibatkan pengulangan unsur-unsur seni dengan cara yang teratur. Variasi dalam pengulangan tersebut dapat meningkatkan nilai estetika dan harmoni dalam karya seni.

6. Keselarasan

Keselarasan merupakan prinsip seni rupa 2 dimensi yang melibatkan kesatuan dan harmoni antara unsur-unsur berbeda dalam karya seni, seperti pencahayaan, bentuk, dan pemilihan warna.

7. Penekanan

Penekanan melibatkan menciptakan perbedaan yang mencolok antara unsur-unsur yang berlawanan dan berdekatan dalam karya seni. Ini dapat memberikan kesan yang segar dan menarik.

8. Titik Fokus

Titik fokus merupakan salah satu prinsip seni rupa 2 dimensi yang menonjol dalam karya seni. Sebab, prinsip inilah yang mengarahkan perhatian penonton pada bagian penting atau pesan yang ingin disampaikan oleh seniman.

Baca juga artikel terkait SENI RUPA atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Addi M Idhom
Penyelaras: Fadli Nasrudin