Menuju konten utama

Apa Itu Seni Pertunjukan dan Jenis-jenisnya?

Berikut adalah penjelasan mengenai seni pertunjukan, yang di dalamnya membahas seni tari dan seni drama. 

Apa Itu Seni Pertunjukan dan Jenis-jenisnya?
Foto multi eksposur penari membawakan tari kreasi Warna-warni Bitung saat Festival Pesona Selat Lembeh 2016 di Bitung, Sulawesi Utara, Kamis (6/10). Tarian yang melibatkan kurang lebih 200 penari itu merupakan simbolisasi keberagaman etnis dan budaya masyarakat Bitung. ANTARA FOTO/Adwit B Pramono/pras/16.

tirto.id - Seni pertunjukan adalah karya seni yang melibatkan aksi individu atau kelompok di tempat dan waktu tertentu. Di dalamnya mengandung empat unsur, yakni waktu, ruang, tubuh si seniman dan hubungan seniman dengan penonton.

Seni pertunjukan disajikan dalam bentuk pentas seni dengan tujuan memberikan hiburan. Di sisi lain, seni pertunjukan juga merupakan ungkapan budaya, wahana untuk menyampaikan nilai-nilai budaya, norma-norma estetik-artistik sesuai perkembangan zaman. Adapun jenis dari seni pertunjukan terdiri dari seni tari dan seni drama.

Pengertian Seni Pertunjukan

Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua (1999:1087), kata pertunjukan diartikan sebagai sesuatu yang dipertunjukan; tontonan (bioskop, wayang, dsb); pameran (barang-barang)”.

Kata pertunjukan mengandung 3 makna yaitu sebagai berikut:

  1. Adanya pelaku kegiatan yang disebut penyaji;
  2. Adanya kegiatan yang dilakukan oleh penyaji dan kemudian disebut pertunjukan;
  3. Adanya orang (khalayak) yang menjadi sasaran suatu pertunjukan (pendengar atau audiens).
Hiburan seni ini dimaksudkan supaya orang-orang yang telah melakukan rutinitas sehari-hari menjadi terhibur, hilang rasa penat, dan lelah selama bekerja.

Menurut Sumardjo dalam buku Seni Pertunjukan Indonesia (2001:2), seni pertunjukan adalah kegiatan di luar kegiatan kerja sehari-hari. Seni adalah kegiatan di waktu senggang yang berarti kegiatan di luar jam-jam kerja mencari nafkah.

Selain itu, masih dalam buku yang sama, seni pertunjukan pun berbeda dengan cabang-cabang seni yang lain. Sebab, seni pertunjukan bukanlah seni yang membenda. Sebuah seni pertunjukan dimulai dan selesai dalam waktu tertentu dan tempat tertentu pula, sesudah itu tak ada lagi wujud seni pertunjukan.

Jenis-jenis Seni Pertunjukan

Dikutip dari buku Antropologi Kelas XII oleh Puji Lestari (2009:17-21), seni pertunjukan meliputi seni tari dan seni drama.

1. Seni Tari

Curt Sach dalam World History of The Dance mengatakan, tari merupakan gerak yang berirama. Sedangkan, menurut penari Corrie Hartong, tari adalah gerak-gerik badan yang diberi bentuk dan irama di dalam ruang.

Tari merupakan ungkapan gagasan maupun perasaan yang bersifat estetik dan memiliki makna yang dimplementasikan melalui gerak tubuh yang ditata dengan prinsip tertentu.

Unsur utama dalam seni tari adalah gerak dan irama. Berikut adalah contoh macam-macam seni tari di Indonesia:

  1. Tari Saman (Propinsi Aceh);
  2. Tari Tor-Tor (Sumatera Utara);
  3. Tari Sriwijaya (Sumatera Selatan);
  4. Tari Payung (Bukit Tinggi, Sumatera Barat);
  5. Tari Ya-Fatah (Jambi);
  6. Tari Tabot Tari (kotamadya Bengkulu).
2. Seni Drama

Istillah drama berasal dari bahasa Yunani dramon yang berarti perbuatan atau gerak. Sehingga, dapat diartikan bahwa drama merupakan seni untuk mengungkapkan pekerti manusia melalui perbuatan dipanggungkan.

Teater (drama) di Indonesia merupakan seni pertunjukan yang berfokus pada cerita, dialog, dan seni peran (akting). Ini termasuk dalam seni yang menggunakan lebih dari satu media. Dalam mengungkapkan makna, seni teater menggunakan bahasa teatrikal (pengalaman teater). Tujuan utama seni teater adalah pengalaman dan kenikmatan teatrikal.

Secara sederhana, teater (drama) adalah ungkapan, gagasan, maupun perasaan yang bersifat estetik dan memiliki makna serta diwujudkan melalui media gerak, suara, dan rupa yang ditata dengan prinsip-prinsip tertentu.

Seni drama dibagi menjadi dua, yaitu tradisional dan modern. Adapun contoh seni drama sebagai berikut:

  1. Lenong (Betawi)
  2. Kethoprak (Jawa Tengah dan DIY)
  3. Ludruk (Jawa Timur)
  4. Cupak Gerantang (Lombok)
  5. Wayang (Jawa)
  6. Arja (Bali)

Baca juga artikel terkait SENI PERTUNJUKAN atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Alexander Haryanto