Menuju konten utama
Seni Musik

Apa Itu Ritme dalam Musik dan Penjelasan Unsur-Unsur Musikal

Ritme musik merupakan ketentuan bunyi dalam suatu periode. Pada beberapa kasus, ritme disebut juga sebagai irama.

Apa Itu Ritme dalam Musik dan Penjelasan Unsur-Unsur Musikal
Ilustrasi Mendengarkan Musik. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Ritme merupakan salah satu unsur yang terdapat dalam seni musik. Lantas, apa itu ritme dan bagaimana penjelasan unsur-unsur musikal lainnya?

Berdasarkan catatan KBBI Daring, musik didefinisikan sebagai seni atau ilmu penyusunan nada suara.

Di dalamnya terdapat juga urutan, kombinasi, dan keterkaitan satu sama lain di tempo-tempo tertentu.

Sementara, hasil dari seni musik ini akan menyuguhkan komposisi suara yang memiliki kesinambungan serta kesatuan bunyi. Dengan begitu, orang-orang bisa menikmatinya dengan cara mendengar.

Di dalam ilmu musik, ritme mengambil bagian sebagai unsurnya. Pada beberapa kasus, ritme musik ini disebut juga sebagai irama.

Ritme dalam musik didefinisikan sebagai ketentuan bunyi dalam suatu periode. Di dalamnya ada birama yang membagi-bagi ketukan secara teratur sehingga bisa berkesinambungan dengan unsur musik lain.

Tanda-tanda dari ritme ini biasanya melukiskan jumlah ketukan dalam ritme dan not mana yang nantinya dianggap menjadi satu bagian ketukan dengannya.

Sementara itu, perbedaan ritme bisa dilakukan lewat penambahan tekanan atau pembedaan durasi.

Unsur-Unsur Musikal dan Penjelasannya

Di dalam bermusik atau ilmu permusikan, terdapat berbagai macam unsur selain ritme. Menurut catatan Damar Aji dalam Seni Budaya Paket C (2018, hlm. 4), ada sejumlah lima unsur lain yang ikut serta di dalam pembuatan atau permainan seni musik.

Unsur-unsur tersebut mencakup suara, nada, melodi, harmoni, dan notasi. Berikut ini penjelasan mengenai kelima unsur musik.

1. Suara

Dalam dunia musik, unsur suara mempunyai pengaruh terhadap pendengarnya berdasarkan intonasi yang dibuat.

Beberapa aspek yang dilihat dalam suara mencakup tinggi suatu nada, durasi atau lamanya suara diperdengarkan, intensitas atau lembut-kerasnya suara, hingga warna suaranya.

2. Nada

Berdasarkan frekuensinya, nada dibagi atas beberapa tingkatan dan bisa dirancang sedemikian rupa melalui tangga nada yang berbeda-beda.

Biasanya, orang-orang paling banyak menggunakan tangga nada mayor, minor, hingga pentatonik.

Sementara itu, tangga nada yang menjadi dasar biasanya akan digunakan untuk menentukan frekuensi tiap nada berikutnya di dalam karya.

3. Melodi

Unsur ini dapat dilihat lewat permainan gitar solois yang bermain sendirian tanpa diikuti suara pemain musik lain. Namun, ternyata juga bisa dimainkan ketika suatu akor-akor di waktu tertentu.

Definisi melodi adalah rangkaian nada-nada yang dimainkan dalam sebuah periode. Eksekusinya di panggung biasanya terjadi kala band memainkan nada paling tinggi.

4. Harmoni

Ketika satu nada dengan nada lain dibunyikan secara bersamaan, maka musik tersebut sudah mencapai harmoni. Bukan hanya itu, harmoni juga kerap terjadi kala permainan bunyi dilakukan berurut.

Istilah berurutan tersebut dikenal dengan nama arpeggio. Sementara, harmoni yang menggunakan lebih dari 3 nada disebut akor.

5. Notasi

Pada unsur-unsur sebelumnya, musik dicitrakan dengan bunyi secara telinga. Notasi diklaim cukup berbeda karena menggambarkan secara simbol dan bunyi tersebut bisa dilihat menggunakan indera penglihatan.

Sebut misalnya penulisan nada-nada tinggi, disimbolkan melalui gambar secara vertikal. Sementara itu, ritme akan diwujudkan dengan gambar berderet atau horizontal (kiri ke kanan).

Baca juga artikel terkait RITME atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

tirto.id - Musik
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Dhita Koesno