Menuju konten utama

Apa Itu Perubahan Iklim: Penyebab dan Dampaknya bagi Kehidupan

Penyebab perubahan iklim dan dampaknya, mulai dari kepunahan spesies hingga kualitas air menurun.

Apa Itu Perubahan Iklim: Penyebab dan Dampaknya bagi Kehidupan
Seorang delegasi memperhatikan layar selama berlangsungnya KTT Perubahan Iklim PBB (COP26) di Glasgow, Skotlandia, Inggris, Senin (8/11/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Yves Herman/PRAS/djo

tirto.id - Penyebab perubahan iklim baik secara langsung maupun tidak langsung ada campur tangan manusia. Perubahan iklim adalah perubahan pada suhu, curah hujan, pola angin dan berbagai efek-efek lain secara drastis.

Dilansir dari laman ditjenppi.menlhk.go.id, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendefinisikan perubahan iklim sebagai gejala yang disebabkan baik secara langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia.

Iklim adalah rata-rata cuaca di suatu tempat yang ditentukan lewat pengukuran berbagai variabel dalam periode waktu bertahun-tahun. Variabel yang dimaksud dalam penentuan iklim meliputi curah hujan, angin, hingga temperatur.

Iklim sendiri bisa berubah-ubah meski jangka waktunya sangat lama. Secara sederhana, perubahan iklim dapat diartikan sebagai perubahan jangka panjang dan signifikan terkait suhu maupun pola cuaca di suatu tempat.

Penyebab Perubahan Iklim

Penyebab utama perubahan iklim adalah meningkatnya emisi gas rumah kaca di permukaan bumi. Mengutip dari laman Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DI Yogyakarta, gas rumah kaca adalah gas atmosfer yang dapat menangkap panas matahari, contohnya adalah karbon dioksida, nitrogen dioksida, metana, dan freon.

Pada dasarnya, gas rumah kaca punya efek baik karena bisa menghangatkan permukaan bumi. Tanpa gas rumah kaca, bumi bisa menjadi tempat yang sangat dingin untuk ditinggali.

Namun saat ini jumlah emisi gas rumah kaca sudah sangat berlebih sehingga kondisi bumi semakin panas. Perlu diketahui bahwa gas rumah kaca banyak dihasilkan oleh aktivitas manusia, terutama di bidang industri.

Mengutip dari laman PBB, berikut adalah beberapa contoh penyebab perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia:

  • Pembuatan energi listrik
Sebagian besar energi listrik di dunia masih mengandalkan bahan bakar fosil seperti minyak, gas, dan batu bara. Hanya sebagian kecil saja dari energi listrik global yang dihasilkan dari sumber daya terbarukan seperti angin dan tenaga surya.

Padahal, pembakaran bahan bakar fosil justru akan menghasilkan gas rumah kaca yang bisa memicu pemanasan global. Sedangkan penggunaan sumber daya terbarukan diketahui hanya sedikit atau sama sekali tidak menghasilkan gas rumah kaca.

  • Industri manufaktur
Industri manufaktur yang berkembang pesat di seluruh dunia menjadi penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar di bumi. Sektor industri kerap menggunakan bahan bakar tak terbarukan seperti minyak bumi, batu bara, maupun gas bumi dalam proses produksinya.

  • Penebangan hutan
Hutan adalah paru-paru dunia yang dapat menyerap karbon dioksida sehingga dapat mengurangi jumlah gas rumah kaca di bumi. Namun penebangan pohon dan penggundulan hutan yang terus terjadi akan membuat jumlah gas rumah kaca semakin meningkat.

  • Penggunaan transportasi
Sebagian besar kendaraan atau transportasi di dunia masih bergantung pada bahan bakar fosil, contohnya bensin yang diolah dari minyak bumi. Sedangkan pembakaran seperti ini akan menghasilkan emisi karbon dioksida yang dapat memperparah pemanasan global.

  • Produksi makanan
Ada banyak proses yang terjadi dalam produksi makanan. Mulai dari pembersihan lahan untuk pertanian, penggunaan pupuk, pembakaran bahan bakar fosil untuk menjalankan mesin/ peralatan, pengemasan, hingga pendistribusian.

Semua proses tersebut dapat menyumbangkan emisi gas rumah kaca yang secara tidak langsung dapat memengaruhi iklim global.

  • Gaya hidup manusia
Disadari atau tidak, gaya hidup manusia juga dapat mempengaruhi perubahan iklim meskipun tidak secara langsung. Makanan, transportasi, pakaian, penggunaan plastik, pemakaian energi listrik sebenarnya punya kontribusi dalam meningkatkan gas rumah kaca.

Tingginya permintaan pasar atas produk makanan, pakaian, atau barang-barang lainnya otomatis akan semakin meningkatkan aktivitas industri. Hal inilah yang membuat gas rumah kaca sulit berkurang dan menciptakan pemanasan global secara perlahan.

Dampak Negatif Perubahan Iklim

Berdasarkan informasi dari laman Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, berikut adalah beberapa dampak buruk terjadinya perubahan iklim di bumi:

  • Hutan semakin berkurang
Perubahan iklim dan suhu bumi yang makin tinggi bisa memicu kebakaran hutan. Bila hutan semakin menipis, maka gas rumah kaca akan semakin tak terkendali.

Selain itu, pohon-pohon yang mengering atau mati dapat melepaskan karbon dioksida. Hal ini akan semakin menambah jumlah gas rumah kaca di permukaan bumi.

  • Produktivitas pertanian menurun
Perubahan iklim dapat merusak lahan pertanian. Suhu tinggi akan membuat tanah menjadi kering dan ketersediaan air semakin menipis. Akibatnya, tanah jadi sulit ditanami tumbuhan apapun.

Perubahan iklim juga dapat mengacaukan masa tanam/ panen. Bahkan bukan tidak mungkin akan memicu timbulnya hama dan penyakit tanaman yang sebelumnya tidak ada.

  • Kualitas dan kuantitas air menurun
Saat pemanasan global terjadi, maka jumlah air di atmosfer akan meningkat sehingga curah hujan juga akan semakin tinggi. Namun bila curah hujan terlalu tinggi, maka kemungkinan besar air akan langsung kembali mengalir ke laut dan tidak sempat tersimpan dalam bentuk air bersih.

Hal ini tentunya sangat merugikan bagi kehidupan manusia. Selain itu, ketika terjadi kemarau dan suhu meningkat, persediaan air bersih juga pasti akan berkurang. Air yang tersedia pun kemungkinan besar mengandung kadar klorin tinggi sehingga tidak baik untuk dikonsumsi.

  • Terjadi kepunahan spesies
Perubahan iklim bisa menyebabkan perubahan habitat, baik itu bagi hewan, tumbuhan, atau organisme lain. Hal ini bisa berujung pada punahnya suatu spesies makhluk hidup karena mungkin sulit beradaptasi dengan kondisi habitatnya yang baru.

Punahnya suatu spesies akan berdampak pada ekosistem dan rantai makanan. Secara tidak langsung pastinya juga akan berpengaruh pada kehidupan manusia pada umumnya.

  • Wabah penyakit meningkat
Kenaikan suhu dan curah hujan akibat perubahan iklim bisa meningkatkan wabah penyakit. Salah satu contohnya adalah penyakit yang disebabkan oleh nyamuk, pasalnya hewan ini dapat berkembang biak di cuaca panas sekaligus lembab.

  • Tenggelamnya pulau kecil dan daerah pesisir
Pemanasan global bisa menyebabkan mencairnya es yang ada di kutub-kutub bumi. Akibatnya, permukaan air laut akan meningkat dan dapat menenggelamkan pulau-pulau kecil maupun sebagian daerah pesisir pantai.

Baca juga artikel terkait PERUBAHAN IKLIM atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Yulaika Ramadhani