Menuju konten utama

Apa Itu Pengertian Syair, Jenis dan Contohnya?

Isi syair adalah cerita yang mengandung mitos, sejarah, atau ajaran agama. Berikut penjelasannya. 

Apa Itu Pengertian Syair, Jenis dan Contohnya?
Ilustrasi Buku. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Syair merupakan salah satu bentuk dari puisi lama. Secara etimologi kata syair berasal dari bahasa Arab yaitu syu’ur yang artinya 'perasaan'. Marhalim Zaini dalam buku Mengenal Tunjuk Ajar Melayu, mengatakan makna kata syu'ur kemudian berkembang menjadi kata syi’ru.

Dalam pengertian umum, kata syi'ru berarti 'puisi'. Isi syair adalah cerita yang mengandung mitos, sejarah, atau ajaran agama. Selama perkembangannya di Asia Tenggara, syair mengalami perubahan dan modifikasi, sehingga syair menjadi khas melayu.

Selain itu, syair tidak mengacu lagi pada tradisi sastra syair di negeri Arab. Hamzah Fansuri adalah penyair yang dikenal memiliki peran besar dalam membentuk syair khas Melayu.

Karya-karya Hamzah Fansuri yaitu, Syair Perahu, Syair Burung Pingai, Syair Dagang, dan Syair Sidang Fakir. Dia adalah seorang ulama sufi, dan sastrawan yang hidup pada abad ke-16.

Berdasarkan perkembangan sastra melayu, Hamzah Fansuri dikenal sebagai pencipta genre syair. Ada pula yang menyebutnya sebagai Sang Pemula Puisi Indonesia.

Karakteristik Syair

Menurut buku bahasa Indonesia berjudul Puisi Lama dan Puisi Baru kelas X, syair memiliki empat karakteristik yaitu:

  • Tiap bait terdiri atas empat baris.
  • Tiap baris biasanya mempunyai 8-14 suku kata.
  • Rimanya adalah (a – a – a – a), dan bahasanya kiasan.
  • Semua baris adalah isi.

Contoh:

Bila berkawan jangan bergaduh (1) –uh /isi

Tiada guna bermusuh-musuh (2) –uh/ isi

Jauhilah sesekali sikap angkuh (3) -uh/is

Tersisih hidup semakin keruh (4) –uh/is

Jenis Syair

Dikutip dari buku kelas IX Sekolah Menengah Pertama jilid 3 berjudul Bahasa Indonesia karya Agus Supriatna (2006) terdapat lima jenis syair, yaitu:

1. Syair panji

Syair panji berisi tentang berisi tentang keadaan yang berlangsung dalam istana atau kerajaan. Baik keadaan orang-orang yang ada di dalamnya atau pun orang-orang yang berasal dari dalam istana.

Contoh syair panji adalah Syair Ken Tambunan. Syair Ken Tambunan bercerita tentang seorang putri bernama Ken Tambunan. Kemudian, putri kerajaan itu dijadikan sebagai persembahan untuk Ratu Kauripan.

2. Syair romantis

Syair romantis bercerita tentang syair percintaan pelipur lara. Contohnya adalah cerita rakyat.

3. Syair kiasan

Syair kiasan berisi tentang kisah percintaan antara, ikan, burung, bunga, dan buah-buahan. Kisah itu sebenarnya hanyalah sebuah kiasan untuk menyindir peristiwa tertentu.

4. Syair sejarah

Seperti namanya, syair sejarah berisi tentang sejarah. Biasanya kisah sejarah tersebut membahas tentang peperangan. Contohnya adalah, Syair Perang Mengkasar.

Dahulu, namanya adalah Syair Sipelman. Syair Sipelman adalah syair yang berisi tentang peperangan antara orang Makasar dan orang Belanda.

5. Syair agama

Syair agama dianggap sebagai syair yang paling penting. Syair agama dibagi menjadi empat kategori. Pertama, Syair Sufi oleh Hamzah Fansuri.

Kedua, syair tentang ajaran Islam. Contohnya adalah Syair Sifat Dua puluh. Ketiga, Syair Riwayat Nabi atau Syair Anbia.

Contohnya adalah Syair Nabi Allah dengan Firaun. Keempat, syair nasihat. Syair nasihat adalah syair yang berisi nasihat bagi pembaca.

Contohnya adalah Syair Nasihat Laki-laki dan Perempuan.

Contoh Syair

1. Puteri menangis/seraya berkata,

Kakanda, Wai,/apa bicara kita,

Sakit perut/rasanya beta,

Berdebar lenyap/di dalam cita.

Masygul baginda/tiada terkira,

Hilanglah budi/lenyap bicara,

Berkata dengan/perlahan suara,

Kalau tuan/hendak berputera.

(Ali sjahbana, 1996: 49)

2. Syair Ken Tambuhan (Cerita Panji)

Lalulah berjalan Ken tambuhan

Diiringi penglipur dengan tadahan

Lemah lembut berjalan perlahan-lahan

Lakunya manis memberi kasihan

Tunduk menangis segala puteri

Masing-masing berkata sama sendiri

Jahatnya perangai permaisuri

Lakunya seperti jin dan peri

(Via Waluyo, 1991: 10).

Baca juga artikel terkait CONTOH SYAIR atau tulisan lainnya dari Ega Krisnawati

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ega Krisnawati
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Alexander Haryanto