Menuju konten utama

Apa Itu Pantun Palang Pintu Betawi yang Ada di HUT DKI Jakarta?

Palang pintu adalah tradisi Betawi untuk menyambut rombongan menantu pria dalam upacara pernikahan, yang juga ada di HUT DKI Jakarta

Apa Itu Pantun Palang Pintu Betawi yang Ada di HUT DKI Jakarta?
Kesenian pencak silat biasa dipertunjukkan dalam acara pernikahan adat Betawi yaitu tradisi Palang Pintu. (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

tirto.id - Apa itu pantun palang pintu Betawi yang biasa ada di HUT DKI Jakarta?

Budaya Betawi cukup lekat bagi Kota Jakarta sebagai budaya asli. Lenong, ondel-ondel, tari cokek, hingga makanan khas kerak telur atau soto betawi masih bisa ditemui. Satu lagi adat Betawi lainnya yang menarik adalah tradisi palang pintu.

Mengenal Apa Itu Pantun Palang Pintu

Palang pintu adalah sebutan untuk tradisi yang menjadi bagian dalam upacara pernikahan adat Betawi. Melansir laman DPD, pada pelaksaan palang pintu digabungkan antara seni beladiri dan seni sastra pantun. Masing-masing dari pihak mempelai pria mau pun wanita, akan mewakilkan seseorang untuk menjadi jawara pada tradisi palang pintu.

Mengutip laman Pemprov Jakarta, tradisi ini diawali saat rombongan calon tuan mantu mulai beranjak jalan menuju rumah calon nona mantu. Saat rombongan mempelai pria mendekati kediaman mempelai wanita, mereka dicegat. Mereka dilarang masuk sebelum melewati palang pintu.

Dua jawara wakil dari masing-masing mempelai lantas bertemu. Mereka akan saling berdialog dan sembari menunjukkan beberapa gerakan silat. Dalam dialog mereka turut diselingi pantun dan saling berbalas.

Isi pantun seputar maksud dan tujuan kedatangan rombongan ke rumah calon mantu. Selain berbalas pantun, dua jawara juga adu jago dan membaca sike. Ketika kegiatan palang pintu sudah selesai, rombongan calon mantan dipersilakan masuk rumah dan calon pengantin pria diminta duduk pada tempat yang disediakan.

Ada sedikit perbedaan dalam tradisi palang pintu saat ini dengan saat dahulu. Dahulu, ketika sudah dilakukan buka palang, maka rombongan calon mantu masih disambut taburan kembang tujuh rupa yang ditambahkan beras kuning dan uang receh.

Kendati demikian, meski sekarang tradisi palang pintu lebih ringkas, masih tetap memberikan hiburan bagi yang menikmatinya.

Tentang HUT DKI Jakarta Setiap 22 Juni

Hari ulang tahun Jakarta sendiri mulai ditetapkan oleh pemerintah pada 1953-1958 di bawah kepemimpinan Wali Kota Jakarta, Sudiro. Penetapannya dipertimbangkan dari naskah yang berjudul "Dari Jayakarta ke Jakarta" oleh Mohammad Yamin, Dr. Sukanto, dan Sudarjo Tjokrosiswoyo.

Tahun ini, Pemprov DKI Jakarta mengambil tema "Jakarta Hajatan" untuk HUT DKI Jakarta 2022. Slogan yang digunakan adalah "Celebrate Jakarta: Kolabotasi, Akselerasi, dan Elevasi".

Tema HUT DKI Jakarta 2022 terdiri atas 2 slogan bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris yang digunakan sesuai kebutuhan dan target audiens.

Ada enam ragam warna di logo "495". Ada enam warna menor yang terinspirasi dari karakter kotanya. Setiap warna mewakili makna atas pencapaian kota Jakarta.

Baca juga artikel terkait MAKNA TRADISI PALANG PINTU atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Nur Hidayah Perwitasari
Penyelaras: Yulaika Ramadhani