Menuju konten utama
Bahasa Indonesia

Apa Itu Kalimat Majemuk: Pengertian, Jenis dan Contohnya

Berikut adalah jenis-jenis kalimat majemuk beserta contohnya. 

Apa Itu Kalimat Majemuk: Pengertian, Jenis dan Contohnya
Ilustrasi Buku. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Kalimat Majemuk adalah bentuk kalimat luas sebagai hasil dari penggabungan atau perluasan kalimat tunggal, sehingga membentuk satu pola atau pola kalimat baru di samping pola yang sudah ada.

Ismail Kusmayadi dalam buku Think Smart Bahasa Indonesia (2006) menuliskan, kalimat majemuk dibagi menjadi empat jenis, yakni: kalimat majemuk setara, kalimat majemuk rapatan, kalimat majemuk bertingkat dan kalimat majemuk campuran.

1. Kalimat majemuk setara

Kalimat majemuk setara adalah kalimat gabungan yang hubungan antara pola-pola kalimat di dalamnya setara atau sederajat. Kata yang dipakai dalam kalimat majemuk setara adalah: dan, serta, lagi pula, atau, baik ... maupun, oleh sebab itu, oleh karena itu, sedangkan, tetapi, melainkan, padahal.

2. Kalimat majemuk rapatan

Kalimat majemuk rapatan adalah kalimat majemuk setara yang bagian-bagiannya dirapatkan karena kata-kata/frasa dalam kalimat tersebut menduduki jabatan yang sama. Selain itu, perapatannya didapatkan dengan menghilangkan unsur-unsur yang sama.

3. Kalimat majemuk bertingkat

Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat tunggal yang bagian-bagiannya diperluas sehingga membentuk satu atau beberapa pola baru.

4. Kalimat majemuk campuran

Kalimat majemuk campuran adalah kalimat majemuk yang di dalamnya terdapat kombinasi kalimat majemuk setara atau rapatan dengan kalimat majemuk bertingkat.

Sementara itu, Sri Sutarni dan Sukardi dalam buku Bahasa Indonesia 3 SMA Kelas XII (2008) menuliskan, kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri dari dua pola atau lebih sebagai hasil penggabungan atau perluasan. Sebagai contoh: "Kerusakan jalan terjadi semakin cepat karena jalan terbebani melebihi kapasitasnya."

Kalimat di atas adalah kalimat majemuk karena hasil dari penggabungan dua kalimat tunggal dengan menggunakan konjungsi "karena". Penjelasan secara rincinya: "Kerusakan jalan" adalah Subjek (S), "terjadi" adalah Predikat (P), "semakin cepat" adalah Keterangan (K), "karena" adalah konjungsi, "jalan" adalah Subjek (S), "terbebani" adalah Predikat (P), "melebihi kapasitasnya" adalah Keterangan (Ket).

Menurut buku tersebut, kalimat majemuk terbagi menjadi tiga bagian, yakni: kalimat majemuk setara (koordinatif), kalimat majemuk bertingkat (subordinatif) dan kalimat majemuk campuran.

1. Kalimat majemuk setara (koordinatif)

Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang kedudukan klausa-klausanya sejajar sebagai hasil penggabungan dua klausa atau lebih.

a. Kalimat majemuk setara penggabungan atau penyertaan yang dalam penggunaannya memakai kata hubung dan.

Contoh: Saya membeli buku dan adik ikut membelinya juga.

b. Kalimat majemuk setara pemilihan yang menggunakan kata penghubung atau.

Contoh: Kamu ikut berangkat atau sendirian di rumah menunggu nenek datang.

c. Kalimat majemuk setara pertentangan yang menggunakan kata penghubung tetapi atau sedangkan.

Contoh: Adiknya sangat rajin, tetapi ia sendiri pemalas.

2. Kalimat majemuk bertingkat

Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat majemuk yang kedudukan klausa-klausanya bertingkat sebagai hasil perluasan terhadap salah satu, beberapa atau semua unsurnya hinga membentuk pola baru, misalnya, S-P-O-K dengan S-P.

a. Kalimat majemuk bertingkat klausa bawahan pengganti subjek (S-P-O-K) Contoh: Gadis kecil yang menggenakan baju merah itu membaca puisi di panggung. Dari kalimat di atas disimpulkan: "Gadis kecil yang menggenakan baju merah itu" adalah S (S-P-O). "Membaca" adalah P, "Puisi" adalah O, "di panggung" adalah K.

b. Kalimat majemuk bertingkat klausa bawahan pengganti predikat (S-P-O) Contoh: Paimin berusaha menafsirkan setiap kata naskah resensi cerpen. Dari kalimat di atas disimpulkan: "Paimin" adalah S, "berusaha menafsirkan setiap kata" adalah P (P-O), "naskah resensi cerpen" adalah O.

c. Kalimat majemuk bertingkat klausa bawahan pengganti objek (S-P-O-K) Contoh: Kakak membaca buku yang menceritakan petualangan si topeng. Dari kalimat di atas disimpulkan: "Kakak" adalah S, "membaca" adalah P, "buku yang menceritakan petualangan si topeng" adalah O (S-P-O).

d. Kalimat majemuk bertingkat klausa bawahan pengganti keterangan (S-P-O-K) Contoh: Ibu sedang menyiapkan makan pagi ketika petugas pos datang mengantar surat. Dari kalimat di atas disimpulkan: "Ibu" adalah S, "sedang menyiapkan" adalah P, "makan pagi" adalah O, "ketika petugas pos datang mengantar surat" adalah K (S-P-O).

3. Kalimat majemuk campuran

Kalimat majemuk campuran adalah kalimat majemuk yang kedudukan sebagian klausanya sejajar dan sebagian yang lain bertingkat. Pembentukan pola diperoleh dari hasil penggabungan dan perluasan.

Sebagai contoh: Saya sedang menulis dan adik bermain ketika ayah datang.

Bila kalimat itu dibedah lagi maka akan berbentuk demikian, "Saya" adalah Subjek (S), "sedang menulis" adalah Predikat (P), "adik" adalah S, "bermain" adalah P, "ketika ayah datang" adalah Keterangan (K) dan (S-P).

Baca juga artikel terkait KALIMAT MAJEMUK atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya