Menuju konten utama

Apa Itu Jumat Agung dan Maknanya Bagi Umat Kristiani?

Jumat Agung dirayakan pada tanggal 2 April 2021, berikut adalah sejarah, makna dan artinya bagi umat Kristiani. 

Apa Itu Jumat Agung dan Maknanya Bagi Umat Kristiani?
(Dari kiri ke kanan) Visualisasi 10 dari 14 perhentian Jalan Salib yang dipentaskan secara siluet pada Peringatan Jumat Agung di Gereja Katolik Santo Vincentius A Paulo, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (19/4/2019). Visualisasi yang menceritakan 14 perhentian Jalan Salib tersebut merupakan rangkaian perayaan Tri Hari Suci Paskah (Kebangkitan Yesus). ANTARA FOTO/Zabur Karuru/wsj.

tirto.id - Perayaan Jumat Agung tahun ini jatuh pada tanggal 2 April 2021 dan ditetapkan sebagai hari libur nasional. Bagi umat Kristen dan Katolik, Jumat Agung adalah rangkaian dalam perayaan Paskah. Berdasarkan tradisi agama Katolik, ada istilah Trihari Suci Paskah, yakni Kamis Putih, Jumat Agung, dan Paskah.

Secara garis besar, Jumat Agung adalah hari di mana umat Katolik memperingati penyaliban Yesus Kristus. Seperti dikutip laman catholicnewsagency.com, pada hari Jumat Agung, seluruh Gereja memusatkan pandangannya pada Salib sebagai penghormatan terhadap Yesus Kristus karena telah menebus dosa umat manusia.

Secara umum, perayaan Jumat Agung memiliki tiga bagian: liturgi sabda, penghormatan salib dan komuni. Selama Misa Jumat Agung, umat Katolik akan naik ke dekat altar, kemudian membungkuk dan mencium salib. Hal ini disebut Penghormatan Salib, di mana umat Katolik menghormati pengorbanan besar yang dilakukan Yesus di kayu salib.

Sejarah Jumat Agung

Dikutip dari situs catholic.org, menurut Injil, Yesus dikhianati oleh Yudas pada malam Perjamuan Terakhir, yang diperingati pada Kamis Putih. Atas pengkhianatan itu, Yesus pun ditangkap dan dia dibawa ke hadapan Hanas, seorang ulama Yahudi yang kuat.

Hanas mengutuk Yesus karena menyangkal kata-kata Hanas bahwa dia adalah Anak Allah. Kemudian, Yesus pun dikirim ke Pontius Pilatus, gubernur provinsi Romawi. Pilatus bertanya kepada Yesus tetapi dia tidak menemukan alasan untuk mengutuknya. Dia kemudian menyarankan para pemimpin Yahudi agar berurusan dengan Yesus menurut hukum mereka sendiri.

Namun, di bawah hukum Romawi, mereka tidak dapat mengeksekusi Yesus. Jadi mereka memohon kepada Pilatus untuk mengeluarkan perintah membunuh Yesus. Pilatus kemudian memohon kepada Raja Herodes. Namun, Herodes tidak menemukan kesalahan dari Yesus dan mengirimkannya kembali kepada Pilatus sekali lagi.

Pilatus menyatakan Yesus tidak bersalah dan mencuci tangannya untuk menunjukkan bahwa dia tidak ingin berhubungan dengan Yesus. Tapi sikap itu membuat banyak orang marah. Untuk mencegah kerusuhan sekaligus melindungi posisinya,

Pilatus pun dengan enggan setuju untuk mengeksekusi Yesus dan menghukumnya dengan penyalibat. Orang-orang ingin menghukum Yesus karena ia memproklamirkan dirinya sebagai Raja orang Yahudi.

Sebelum dieksekusi, Yesus dicambuk dan para prajurit menyiksa Yesus dan memahkotai dia dengan duri. Setelah itu, Yesus pun dipaksa untuk memikul salibnya ke puncak Golgota, tempat ia akan dieksekusi. Setelah tiba di sana, Yesus pun disalibkan di antara dua pencuri.

Peristiwa Jumat Agung diperingati melalui sebuah devosi 14 langkah yang sering dilakukan oleh umat Katolik selama Prapaskah, khususnya pada hari Jumat Agung.

Baca juga artikel terkait JUMAT AGUNG atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Agung DH