Menuju konten utama

Apa Itu Hujan Es yang Terjadi Saat Cuaca Ekstrem dan Penyebabnya

Hujan es adalah fenomena cuaca alamiah yang biasa terjadi saat musim pancaroba atau masa transisi dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya.

Apa Itu Hujan Es yang Terjadi Saat Cuaca Ekstrem dan Penyebabnya
Ilustrasi Hujan Es. FOTO/antaranews

tirto.id - Hujan es beberapa waktu lalu terjadi di Kecamatan Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat dan Tangerang Selatan yang diikuti hujan dengan intensitas lebat dan angin kencang. Hujan es hingga angin kencang tersebut lantas ramai menjadi perbincangan warganet.

Namun, apa sebenarnya hujan es dan apa penyebab terjadinya hujan es yang biasa terjadi saat hujan lebat disertai angin?

Dilansir dari laman lapan.go.id, dalam ilmu meteorologi, hujan es (hail) merupakan presipitasi atau produk kondensasi uap air di atmosfer dalam bentuk bola-bola es.

Penyebab hujan es

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan, hujan es adalah fenomena cuaca alamiah yang biasa terjadi saat musim pancaroba atau masa transisi dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya. Biasanya, hujan es akan disertai dengan hujan lebat, kilat atau petir dan angin kencang yang berdurasi singkat.

Peneliti Senior Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim (Puslit MKPI) ITS Dr Ir Amien Widodo MSi menjelaskan, hail atau yang lebih dikenal dengan hujan es terjadi karena awan Cumulonimbus (Cb) yang sangat besar dan gelap seperti bentuk jamur.

Awan ini biasanya lebih sering muncul dari awal hingga di akhir musim penghujan dan dapat menyebabkan hujan es karena aliran udara ke bawah yang cukup tinggi.

“Dengan didukung suhu permukaan yang rendah, hujan yang akan turun bisa berbentuk butiran es,” jelasnya.

Proses terjadinya hujan es

Proses terjadinya hujan es, biasanya akan diawali dengan kondensasi uap air yang teramat dingin dan melewati atmosfer di lapisan atas level beku. Es yang terbentuk umumnya memiliki ukuran besar.

Dari proses tersebut, hujan es bisa muncul dengan dua cara, yaitu,

1. Saat kumpulan es yang besar di atmosfer turun ke area lebih rendah dan hangat, maka terjadi hujan. Hanya saja, kadang tidak semua es akan mencair sempurna dan menjadikannya hujan es.

2. Proses lain munculnya hujan es melalui kejadian riming. Ini adalah keadaan saat uap air yang dingin tertarik ke permukaan benih-benih es. Proses mengembun yang mendadak ini memicu terbentuknya es dengan ukuran yang besar dan jatuh ke bumi sebagai hujan es.

Hujan es terbentuk apabila partikel es atau butir air hujan yang membeku, mengalami perkembangan dengan menyerap butir-butir awan yang teramat dingin pada awan cumulonimbus. Butiran tersebut melewati ketinggian level beku dengan suhu di bawah 0 derajat Celcius atau di ketinggian sekira 16.000 kaki.

Laman Britannica mencatat, endapan atau potongan-potongan es awan cumulonimbus berdiameter mulai 5 mm hingga 15 cm. Saat menjadi hujan es dan sampai ke permukaan bumi, ukurannya menyusut menjadi kurang dari 5 mm. Awan cumulonimbus diperlukan dalam hujan es karena memiliki arus naik yang kuat dan sering disertai badai petir.

Baca juga artikel terkait HUJAN ES atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Iswara N Raditya