Menuju konten utama

Apa Itu "Hari Greges Nasional" dan Istilahnya Menurut Dokter?

Dalam situasi pandemi, kata dokter, sulit membedakan apakah seseorang terkena flu atau Omicron.

Apa Itu
Ilustrasi Flu. foto/Humas UGM/Ika Foto Freepik/rilis

tirto.id - "Hari Greges Nasional" menjadi viral dan ramai diperbincangkan warga net di media sosial dalam beberapa waktu terakhir ini. Penyebabnya adalah: istilah itu muncul karena banyak masyarakat yang mengeluhkan demam, batuk, pilek dan tenggorokan sakit. Oleh masyarakat Jawa, istilah itu sering disebut greges.

Fenomena itu langsung mendapat respons dari Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan Kepala Leher RSA UGM, dr. Mahatma Sotya Bawono. Dia mengatakan greges merupakan gejala yang biasanya muncul ketika seseorang terserang flu.

Akan tetapi, dia mengatakan, dalam situasi pandemi Omicron saat ini sulit membedakan apakah seseorang terkena flu atau terinfeksi Omicron.

"Sulit dibedakan karena infeksi Omicron memilki gejala seperti flu biasa," kata Mahatma melalui keterangan tertulis yang diterima Tirto, Jumat, 4 Maret 2022.

Menurut Mahatma, flu biasa memiliki gejala demam, batuk, pilek, dan nyeri tenggorokan. Kondisi seperti itu sama dengan gejala khas pada Omicron yakni demam, batul, pilek, dan nyeri tenggorokan.

"Salah satu bedanya yang dominan adalah nyeri tenggorokan yang lebih berat dibandingkan dengan flu," ucapnya.

Apabila tubuh merasakan gejala greges, Mahatma mengimbau masyarakat untuk beristirahat, membatasi interaksi, dan melakukan isolasi mandiri.

Selain itu, jika gejala tidak mereda dalam kurun waktu 24 jam disarankan melakukan swab test. Pengecekan swab test menjadi upaya yang dapat membedakan apakah yang tengah dialami adalah flu biasa atau varian Omicron.

Melalui swab test juga diharapkan bisa menekan penularan Omicron. Selain itu juga melindungi orang-orang yang berisiko mengalami gejala berat seperti lansia, orang yang belum divaksin, dan orang dengan komorbid.

Baca juga artikel terkait HARI GREGES NASIONAL

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Siaran Pers
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya