Menuju konten utama

Apa Itu Enzim Ptialin: Fungsi & Kerjanya pada Sistem Pencernaan

Fungsi enzim ptialin berperan di dalam proses pencernaan makanan makhluk hidup. Berikut penjelasan selengkapnya.

Apa Itu Enzim Ptialin: Fungsi & Kerjanya pada Sistem Pencernaan
ilustrasi sistem pencernaan manusia. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Fungsi enzim ptialin berperan di dalam proses pencernaan makanan makhluk hidup. Biasanya, zat kimia ini terletak di bagian lidah hewan mamalia atau manusia yang memiliki fungsi sebagai pengubah karbohidrat menjadi gula.

Dilansir catatan Sumber Belajar Kemdikbud, pencernaan makanan memanfaatkan zat kimia tertentu untuk memecahkan sejumlah molekul yang kandungannya masih terbilang kompleks. Perubahan ini dimaksudkan untuk menyederhanakan molekul tersebut agar menjadi zat yang mudah dicerna oleh organ pencernaan.

Salah satu zat kimia yang berperan dalam proses pencernaan manusia adalah enzim ptialin. Proses pembentukan enzim ini terjadi di lidah, tepatnya ada di dalam unsur kelenjar lidah.

Lantas, bagaimana fungsi serta cara kerja enzim ptialin?

Fungsi dan Cara Kerja Enzim Ptialin

Letak enzim ptialin berada di tempat pembentukannya, yakni lidah. Sedangkan fungsinya, mengolah bahan-bahan makanan yang mengandung molekul kompleks berupa karbohidrat atau tepung (amilum) menjadi zat yang lebih ringkas berupa gula sederhana (maltosa).

Berdasarkan catatan Icih Tresnaasih dalam Biologi (2020, hlm. 24), terungkap bahwa gula sederhana yang dihasilkan dari amilum oleh enzim ptialin akan lebih gampang dicerna oleh organ pencernaan setelahnya.

Enzim ptialin dalam Britannica disebut juga dengan istilah Alfa-amilase yang diproduksi dari kelenjar ludah mamalia. Perubahan amilum menjadi gula yang dilakukan oleh enzim ini dikatakan optimum kala PH berada di kisaran 6,7 sampai 7,0.

Terlepas dari penjelasan tersebut, cara kerja semua enzim pada dasarnya difokuskan ke satu substrat tertentu yang perbedaan hasilnya dilihat dari tingkat keasaman (PH) dan suhu-suhu tertentu. Suatu molekul dalam makanan yang masih bersifat kompleks, akan disederhanakan oleh enzim ini.

Sebut saja enzim ptialin mengubah amilum menjadi karbohidrat. Proses awalnya dimulai dari lidah yang mempunyai kelenjar atau cairan. Lalu, kelenjar tersebut akan menghasilkan enzim ptialin.

Ketika seseorang memakan sesuatu yang mengandung amilum atau karbohidrat (sering juga disebut zat tepung), maka ptialin baru memperoleh pekerjaannya dalam sistem pencernaan.

Dengan adanya enzim ptialin, molekul amilum atau karbohidrat tersebut dikunyah dalam mulut. Oleh karena itu, karbohidrat yang dilumasi oleh kelenjar ludah akhirnya berubah menjadi gula sederhana yang disebut maltosa.

Dalam proses pengubahan zat kimia oleh enzim ptialin, ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi kinerjanya. Di antaranya meliputi suhu udara yang optimum dengan ukuran 30 derajat sampai 40 derajat celcius dan kadar keasaman yang sudah disebutkan sebelumnya.

Hal ini berlaku lantaran enzim sebenarnya terbentuk oleh protein. Jika peningkatan suhu terjadi, kinerja akan meningkat dan bisa berpotensi melampaui batas.

Sedangkan jika suhu lebih rendah, kinerja enzim akan semakin berkurang. Oleh sebab itu, ada takaran optimal suhu agar enzim bisa bekerja dengan performa yang normal atau sehat bagi tubuh.

Baca juga artikel terkait SISTEM PENCERNAAN atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Yulaika Ramadhani