Menuju konten utama

Apa Itu Cap Go Meh 2021: Makanan Khas, Tradisi, dan Sejarahnya

Apa itu Cap Go Meh yang diperingati 15 hari setelah Imlek atau Tahun Baru Cina?

Apa Itu Cap Go Meh 2021: Makanan Khas, Tradisi, dan Sejarahnya
Warga keturunan Tionghoa mengarak kio leluhur Perkumpulan Keluarga Lie-Kwee, di Padang, Sumatera Barat, Selasa (4/2/2020). ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra.

tirto.id - Cap Go Meh 2021 diperingati pada hari ini, Jumat (26/2/2021) atau 15 hari setelah Tahun Baru Cina atau Imlek yang jatuh pada tanggal 12 Februari 2021.

Cap Go Meh juga disebut sebagai Festival Lentera atau Festival Musim Semi. Dalam perayaan ini, orang-orang akan pergi keluar untuk melihat bulan, menerbangkan lampion, makan bersama keluarga atau kerabat dekat.

Setelah Festival Lentera, tradisi Tahun Baru Imlek tidak lagi berlaku, dan semua dekorasi Tahun Baru akan diganti. Festival Lampion juga merupakan malam bulan purnama pertama dalam kalender Cina, menandai kembalinya musim semi dan melambangkan penyatuan kembali keluarga.

Kebanyakan orang tidak dapat merayakannya bersama keluarga pada acara reuni keluarga karena tidak ada hari libur nasional untuk festival ini sehingga perjalanan jarak jauh tidak memungkinkan. Apalagi, saat ini sedang masa pandemi COVID-19 yang membuat orang tidak bisa bepergian dan berkumpul bersama keluarga.

Dilansir China Highlights, Cap Go Meh dilakukan sejak 2.000 tahun yang lalu. Pada awal Dinasti Han Timur (25–220), Kaisar Hanmingdi adalah seorang pendukung agama Buddha. Dia mendengar, beberapa biksu menyalakan lentera di kuil untuk menunjukkan rasa hormat kepada Buddha pada hari kelimabelas di bulan lunar pertama.

Oleh karena itu, ia memerintahkan agar semua kuil, rumah tangga, dan istana kerajaan menyalakan lampion pada malam itu. Kebiasaan Buddha ini lambat laun menjadi festival akbar di kalangan masyarakat.

Menurut berbagai adat istiadat rakyat Cina, orang-orang berkumpul pada malam Festival Lentera untuk merayakannya dengan berbagai kegiatan.

Karena Cina adalah negara yang luas dengan sejarah panjang dan budaya yang beragam, kebiasaan dan aktivitas Cap Go Meh bervariasi secara regional. Kebiasaan yang paling penting dan lazim adalah menikmati lampion atau lentera, menebak teka-teki lentera, makan tangyuan, dan barongsai.

Tradisi Cap Go Meh 2021

1. Menyalakan Lampion

Menyalakan dan menikmati keindahan lampion merupakan kegiatan utama saat Cap Go Meh. Saat festival tiba, lentera dengan berbagai bentuk dan ukuran akan terlihat di mana-mana, di rumah, di pusat perbelanjaan, taman, dan jalan.

Karya seni lentera dengan jelas menunjukkan gambar dan simbol tradisional Cina seperti buah-buahan, bunga, burung, hewan, manusia, dan bangunan.

Dalam dialek Taiwan, kata Cina untuk lentera (灯 dēng) diucapkan mirip dengan (丁 dīng), yang berarti 'bayi laki-laki yang baru lahir'. Oleh karena itu menyalakan lampion di sana berarti menerangi masa depan dan melahirkan.

Menyalakan lampion adalah cara orang berdoa agar masa depan mereka lancar dan menyampaikan harapan terbaik mereka untuk keluarga. Wanita yang ingin hamil akan berjalan di bawah lentera gantung berdoa untuk seorang anak.

2. Menebak Teka-Teki Lentera

Pemilik lentera menulis teka-teki di atas kertas dan menempelkannya di lentera berwarna-warni. Orang-orang berkerumun untuk menebak teka-teki itu. Menebak (memecahkan) teka-teki lentera, yang dimulai pada Dinasti Song (960–1279), adalah salah satu kegiatan Cap Go Meh yang paling penting dan populer.

Jika seseorang berpikir mereka memiliki jawaban yang benar, mereka dapat menarik teka-teki itu dan pergi ke pemilik lentera untuk memeriksa jawabannya. Jika jawabannya benar, biasanya mereka akan menerima hadiah.

3. Barongsai

Barongsai adalah salah satu tarian rakyat tradisional paling menonjol di Cina yang berasal dari Periode Tiga Kerajaan (220–280).

Orang-orang kuno menganggap singa sebagai simbol keberanian dan kekuatan, dan berpikir bahwa singa dapat mengusir kejahatan dan melindungi manusia dan ternak mereka.

Oleh karena itu, barongsai dipertunjukkan pada acara-acara penting, khususnya saat Cap Go Meh, untuk menangkal kejahatan dan mendoakan rejeki dan keselamatan.

Saat ini, barongsai telah menyebar ke banyak negara lain dan cukup populer di negara-negara seperti Malaysia dan Singapura. Di banyak komunitas Tionghoa di Eropa dan Amerika, orang Tionghoa menggunakan barongsai atau tarian naga untuk merayakan setiap Festival Musim Semi dan acara penting lainnya.

Makanan Khas Cap Go Meh

1. Tangyuan

Makanan khas Cap Go Meh adalah Tangyuan. Bola-bola ketan yang kenyal, manis, dan berwarna-warni, bagi sebagian besar keluarga Tionghoa sangat penting dihidangkan saat Cap Go Meh.

Dilansir Asian Inspirations, Tangyuan juga dikenal sebagai "Yuanxiao", bola ketan yang direndam dalam air mendidih atau sirup manis. Bentuknya bulat seperti bulan, dan disajikan dalam mangkuk bundar, Tangyuan juga melambangkan persatuan keluarga bagi keluarga Tionghoa di seluruh dunia.

Untuk sajian yang telah melewati beberapa abad keluarga Tionghoa, asal muasal sajian tangyuan memiliki cerita rakyat tersendiri. Salah satu versi paling populer dari cerita asal tangyuan adalah tentang seorang pelayan wanita bernama Yuan Xiao, di Dinasti Han.

Yuan Xiao dibawa dari rumah ketika dia masih sangat muda dan diberikan untuk melayani di istana kaisar. Dia sangat merindukan orang tuanya dan selalu ingin mengunjungi mereka, tetapi dia tidak diizinkan untuk meninggalkan istana.

Salah satu menteri dinasti Han mengetahui hal ini dan dia berjanji untuk membantunya. Dia memintanya untuk membuat banyak Tangyuan untuk menyembah Dewa pada hari kelima belas bulan pertama kalender Cina.

Yuan Xiao membuat tangyuan terbaik yang dia bisa. Kaisar sangat terkesan dengan usaha yang dia lakukan untuk membuat tangyuan, sehingga dia mengizinkannya mengunjungi orang tuanya dan juga mengganti nama Tangyuan menjadi Yuanxiao untuk menghormatinya.

Tanggal lima belas bulan pertama kalender Tiongkok juga dianggap sebagai festival Yuanxiao. Ini juga merupakan simbol reuni keluarga dengan keluarganya dan karenanya tangyuan disantap selama Festival Lampion.

Makan camilan manis yang lezat ini merupakan bagian penting dari Cap Go Meh dan biasanya dimakan setelah lentera dilepaskan ke langit. Memakannya juga merupakan cara bagi orang Tionghoa untuk mengungkapkan cinta, salam, dan harapan terbaik mereka untuk keluarga mereka.

2. Lontong Cap Go Meh

Di Indonesia, hidangan umum yang biasanya disajikan saat Cap Go Meh termasuk Lontong Cap Go Meh. Lontong Cap Go Meh merupakan masakan adaptasi peranakan Tionghoa Indonesia terhadap masakan Indonesia, tepatnya masakan Jawa.

Hidangan ini terdiri dari lontong yang disajikan dengan opor ayam, sayur lodeh, sambal goreng hati, acar, telur pindang, abon sapi, bubuk koya, sambal, dan kerupuk.

Lontong Cap Go Meh biasanya disantap keluarga Tionghoa Indonesia pada saat perayaan Cap Go Meh, yaitu empat belas hari setelah imlek atau tepatnya hari kelima belas bulan 1 penanggalan imlek.

Untuk merayakan Imlek, saat Cap Go Meh, kaum peranakan Jawa mengganti hidangan yuanxiao (bola-bola tepung beras) dengan lontong yang disertai berbagai hidangan tradisional Jawa yang kaya rasa, seperti opor ayam dan sambal goreng.

Dipercaya bahwa hidangan ini melambangkan asimilasi atau semangat pembauran antara kaum pendatang Tionghoa dengan penduduk pribumi di Jawa.

Selain itu, Lontong Cap Go Meh juga mengandung perlambang keberuntungan, misalnya lontong yang padat dianggap berlawanan dengan bubur yang encer.

Baca juga artikel terkait CAP GO MEH 2021 atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Agung DH