Menuju konten utama

Apa Itu Attention Deficit Disorder, Gejala & Bedanya dengan ADHD

Attention Deficit Disorder (ADD) adalah kondisi neurologis yang menyebabkan penderitanya kurang perhatian, selalu terdistraksi, dan kesulitan fokus.

Apa Itu Attention Deficit Disorder, Gejala & Bedanya dengan ADHD
Ilustrasi Anak hiperaktif. foto/istockphoto

tirto.id - Attention Deficit Disorder (ADD) merupakan gangguan neurologis yang menyebabkan penderitanya mengalami serangkaian masalah perilaku. Gejala umum dari kondisi ini adalah kurangnya perhatian hingga kesulitan fokus.

ADD sering kali digunakan bersamaan dengan istilah ADHD atau Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder. Kendati demikian kedua istilah tersebut merujuk pada kondisi yang berbeda.

Sebelum mengetahui perbedaan antara ADD dengan ADHD. Ada baiknya mengetahui terlebih dahulu apa itu kondisi ADD.

Apa Itu Attention Deficit Disorder atau ADD?

Ditutip dari Mayo Clinic, Attention Deficit Disorder atau ADD adalah kondisi neurologis yang menyebabkan penderitanya kurang perhatian, selalu terdistraksi, hingga kesulitan fokus atau mengikuti instruksi.

Istilah ADD sering digunakan untuk mempresentasikan kondisi ADHD atau yang lebih dikenal dengan sebutan hiperaktif. Baik ADD maupun ADD sama-sama kondisi medis terkait hiperaktif dan defisit perhatian.

Orang dengan ADD maupun AHDH sering kali melaporkan masalah terkait interaksi sosial akibat kondisinya tersebut. Faktanya, kondisi ADD dan ADHD dapat menyebabkan gangguan di dunia kerja, sekolah atau, tingkat pendidikan lainnya.

Gejala Attention Deficit Disorder atau ADD

Penderita dapat mengembangkan gejala ADD sejak anak-anak maupun setelah dewasa. Gejala yang paling umum dilaporkan adalah kecenderungan cepat bosan atau tidak tertarik dengan satu kegiatan.

Namun, selain gejala tersebut orang yang memiliki kondisi ADD bisa dikenali lewat beberapa gejala lain. Berikut daftar gejala ADD seperti yang dikutip dari Very Well Mind:

  • Mudah terganggu atau terdistraksi.
  • Kesulitan mengikuti instruksi.
  • Kesulitan untuk tetap fokus pada satu tugas.
  • Mudah lupa.
  • Sering kehilangan barang-barang pribadi seperti kunci atau buku.
  • Tidak memperhatikan detail.
  • Memiliki masalah untuk tetap teratur.
  • Rentang perhatian pendek.

Pengobatan Attention Deficit Disorder atau ADD

Kondisi ADD sendiri merupakan kondisi istimewa yang dapat bertahan seumur hidup. Kendati demikian, bukan berarti orang dengan ADD tidak dapat hidup normal seperti kebanyakan orang.

Kondisi ini bisa ditangani dengan terapi, obat-obatan maupun kombinasi keduanya. Meskipun tidak berbahaya, gejala ADD dapat mengganggu kegiatan sehari-hari.

Orang yang mengalami ADD dapat berkonsultasi pada psikolog atau profesional kesehatan untuk memperoleh rekomendasi pengobatan.

Selain itu, orang tua dengan anak ADD direkomendasikan untuk melaporkan kondisinya kepada guru dan konselor sekolah agar anak memperoleh penanganan yang tepat.

Perbedaan ADD dengan ADHD

Seperti yang disebutkan sebelumnya, ADD dengan ADHD memiliki perbedaan meskipun sering digunakan untuk menjelaskan kondisi yang sama. Menurut ADDitude, berikut perbedaan antara ADD dan ADHD:

  • ADD adalah istilah yang lebih dulu ditemukan untuk menjelaskan kondisi yang kini dikenal sebagai ADHD.
  • ADHD adalah gangguan neurologis atau psikologis.
  • Secara teknis ADD bukan termasuk diagnosis medis, tetapi merujuk pada gejala dari ADHD Tipe Predominantly Inattentive.
  • Sejak tahun 1994, dokter telah menggunakan istilah ADD untuk menggambarkan sub-tipe hiperaktif dari gangguan ADHD.
  • Banyak orang yang menggunakan istilah ADD untuk menyebut kondisi yang mirip ADHD, namun sebenarnya bukan ADHD.

Baca juga artikel terkait ATTENTION DEFICIT DISORDER atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Yantina Debora