Menuju konten utama

Apa itu Angin Kencang, Proses Terjadinya & Cara Kurangi Dampaknya?

Dikenal dengan sebutan angin puting beliung, angin kencang adalah angin dengan kecepatan di atas 25 knots. Berikut ini proses terjadinya angin kencang.

Apa itu Angin Kencang, Proses Terjadinya & Cara Kurangi Dampaknya?
Ilustrasi Angin. foto/IStockphoto

tirto.id - Angin kencang adalah salah satu jenis angin. Angin adalah udara yang bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah atau sebaliknya.

Terjadinya angin disebabkan karena adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu udara pada suatu wilayah.

Dikutip dari laman Sumber Belajar Kemdikbud, angin berkaitan dengan besarnya energi panas matahari yang diterima oleh bumi.

Di suatu wilayah, daerah yang menerima energi panas lebih besar maka akan mempunyai suhu udara yang lebih panas dan tekanan udaranya cenderung rendah.

Lantas, akan terjadi perbedaan suhu dan tekanan udara antara daerah yang menerima energi panas lebih besar dengan daerah dengan sedikit energi panas.

Apa Itu Angin Kencang?

Dikutip dari unggahan akun Instagram DKI Jakarta, angin kencang adalah angin dengan kecepatan di atas 25 knots (45 km/jam). Angin kencang juga dikenal dengan sebutan angin puting beliung.

Angin kencang berasal dari awan cumulonimbus (Cb), yaitu awan yang bergumpal berwarna abu-abu gelap dan menjulang tinggi.

Namun, tidak semua awan cumulonimbus menimbulkan puting beliung. Angin puting beliung bisa terjadi tanpa pandang tempat, bisa di darat maupun di laut.

Angin puting beliung yang terjadi di laut biasanya memiliki durasi lebih lama daripada di darat. Umumnya, angin puting beliung terjadi pada siang atau sore hari.

Biasanya, angin puting beliung lebih sering terjadi pada masa peralihan musim (pancaroba). Lantas, bagaimana proses angin kencang bisa terjadi?

Proses Terjadinya Angin Kencang

  • Angin kencang bisa terjadi karena adanya arus ke bawah dari angin cumulonimbus atau angin downburst yang secara visual tidak terlihat
  • Downburst terjadi saat udara yang berkondensasi di bagian atas awan terjatuh, sehingga membawa banyak udara dengan begitu cepat
  • Kemudian, udara itu menyebar saat mencapai permukaan tanah, hingga menghasilkan angin dengan kecepatan yang tinggi
  • Terkadang, angin kencang disertai dengan hujan berintensitas sedang hingga lebat

Lalu, bagaimana cara mengurangi dampak angin kencang?

Cara Kurangi Dampak Angin Kencang

Terdapat tiga cara dalam mengurangi dampak angin kencang yang dibedakan pada waktunya, yaitu sebelum, saat, dan setelah bencana.

Cara mengurangi dampak angin kencang sebelum bencana:

  • Membangun rumah atau bangunan yang kokoh
  • Meningkatkan pengetahuan tentang angin puting beliung dan cara menyelamatkan diri dari angin puting beliung
  • Memperhatikan tanda-tanda angin kencang, seperti udara yang terasa panas dan muncul awan gelap

Cara mengurangi dampak angin kencang saat bencana:

  • Segera bawa masuk barang-barang ke dalam rumah agar tidak terbawa angin
  • Tutup jendela dan pintu, lalu kunci
  • Lindungi diri agar tidak terkena benda yang ikut terbawa dengan angin kencang
  • Hindari diri dari bangunan yang tinggi, tiang listrik, dan papan reklame yang berpotensi roboh saat angin kencang menerpa
  • Segera lindungi diri dengan masuk ke rumah atau bangunan kokoh lainnya

Cara mengurangi dampak angin kencang setelah bencana:

  • Pastikan tidak ada anggota keluarga yang cedera
  • Bila korban jatuh, segera berikan pertolongan darurat
  • Laporkan kepada yang berwenang jika terjadi kerusakan listrik, gas, dan sebagainya

Baca juga artikel terkait ANGIN KENCANG atau tulisan lainnya dari Ega Krisnawati

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ega Krisnawati
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Ibnu Azis