Menuju konten utama

Apa Gunung Merapi Meletus, Status & Info Merapi Terkini Hari Ini

BPPTKG juga menginformasikan terjadi tujuh kali gempa hybrid atau fase banyak.

Apa Gunung Merapi Meletus, Status & Info Merapi Terkini Hari Ini
Gunung Merapi mengeluarkan asap sulfatara terlihat dari Turi, Sleman, D.I Yogyakarta, Senin (11/1/2021). . ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/rwa.

tirto.id - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menginformasikan terjadi 25 kali gempa guguran pada periode pengamatan Kamis (14/01/2021) pukul 00:00 hingga 06:00 WIB.

Selain itu, pada periode pengamatan yang sama, BPPTKG juga menginformasikan terjadi tujuh kali gempa hybrid atau fase banyak.

Tingkat aktivitas Gunung Merapi saat ini berada di Level III (Siaga) sejak 5 November 2020 pukul 12:00 WIB. Gunung Merapi (2.968 m dpl) hingga saat ini masih terus mengalami erupsi tidak menerus. Letusan terakhir terjadi pada 21 Juni 2020 dengan tinggi kolom erupsi 6.000 meter di atas puncak. Warna kolom abu teramati kelabu.

Menurut Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada Rabu (13/1/2021) kemarin, Gunung Merapi terlihat jelas hingga tertutup kabut. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal, tinggi asap sekitar 100 meter dari puncak.

Cuaca teramati berawan, mendung hingga hujan, angin lemah hingga kencang ke arah timur baratlaut. Guguran lava pijar sebanyak 3 kali dengan jarak luncur maksimum 500 meter ke hulu Kali Krasak. Serta teramati awan panas guguran dengan intensitas kecil kearah hulu Kali Krasak.

Melalui rekaman seismograf pada 13 Januari 2021 tercatat:

● 1 kali Gempa Awan Panas Guguran

● 152 kali Gempa Guguran

● 12 kali Gempa Hembusan

● 27 kali Gempa Hybrid/Fase Banyak

● 5 kali Gempa Vulkanik Dangkal

● 2 kali Gempa Tektonik Jauh

Gunung Merapi Terkini

Periode pengamatan

14-01-2021 00:00-06:00 WIB

Lokasi Gunung Merapi

Merapi (2968 mdpl),

Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten,

Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah

Meteorologi

Cuaca mendung dan hujan. Angin bertiup lemah, sedang, hingga kencang ke arah timur, tenggara, dan selatan. Suhu udara 15-21 °C, kelembaban udara 71-95 %, dan tekanan udara 567-687 mmHg. Volume curah hujan 1 mm per hari.

Visual

● Gunung kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati.

Kegempaan

■ Guguran

(Jumlah : 25, Amplitudo : 4-28 mm, Durasi : 17-22 detik)

■ Hembusan

(Jumlah : 3, Amplitudo : 4-8 mm, Durasi : 12-34 detik)

■ Hybrid/Fase Banyak

(Jumlah : 7, Amplitudo : 3-6 mm, S-P : 0.3-0.5 detik, Durasi : 4-9 detik)

■ Tektonik Jauh

(Jumlah : 1, Amplitudo : 6 mm, S-P : tidak terbaca, Durasi : 121 detik)

Kesimpulan

Tingkat Aktivitas Gunung Merapi Level III (Siaga)

Rekomendasi BPPTKG

1.) Prakiraan daerah bahaya meliputi:

A. Provinsi DIY

a. Kabupaten Sleman. Kecamatan Cangkringan: Desa Glagaharjo (Dusun Kalitengah Lor); Desa Kepuharjo (Dusun Kaliadem); Desa Umbulharjo (Dusun Palemsari).

B. Provinsi Jawa Tengah

a. Kabupaten Magelang. Kecamatan Dukun: Desa Ngargomulyo (Dusun Batur Ngisor, Gemer, Ngandong, Karanganyar); Desa Krinjing (Dusun Trayem, Pugeran, Trono); Desa Paten (Babadan 1, Babadan 2)

b. Kabupaten Boyolali. Kecamatan Selo: Desa Tlogolele (Dusun Stabelan, Takeran, Belang); Desa Klakah (Dusun Sumber, Bakalan, Bangunsari, Klakah Nduwur); Desa Jrakah (Dusun Jarak, Sepi)

c. Kabupaten Klaten. Kecamatan Kemalang: Desa Tegal Mulyo (Dusun Pajekan, Canguk, Sumur); Desa Sidorejo (Dusun Petung, Kembangan, Deles); Desa Balerante (Dusun Sambungrejo, Ngipiksari, Gondang)

2.) Penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.

3.) Pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi.

4.) Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten agar mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan upaya mitigasi bencana akibat letusan Gunung Merapi yang bisa terjadi setiap saat.

5.) Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.

Baca juga artikel terkait GUNUNG MERAPI atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH