Menuju konten utama

Apa Beda Cuaca Panas dengan Gelombang Panas & Penjelasan BMKG

Ada sejumlah hal yang memicu terjadinya cuaca panas di Indonesia saat ini menurut BMKG.

Apa Beda Cuaca Panas dengan Gelombang Panas & Penjelasan BMKG
Ilustrasi cuaca panas. foto/istockphoto

tirto.id - Cuaca panas terik yang saat ini terjadi di sejumlah daerah Indonesia seperti Jabodetabek diperkirakan berlangsung hingga akhir Mei 2022.

Deputi Bidang Meteorologi, BMKG Guswanto menjelaskan bawah fenomena cuaca panas yang terjadi pada siang hari ini bukan merupakan gelombang panas seperti yang pernah terjadi di Eropa.

Penyebab cuaca panas di Indonesia

Menurutnya, ada sejumlah hal yang memicu terjadinya cuaca panas di Indonesia saat ini, di antaranya,

1. Posisi matahari di wilayah utara ekuator

Posisi semu matahari saat ini sudah berada di wilayah utara ekuator yang mengindikasikan bahwa sebagian wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim kemarau, sehingga tingkat pertumbuhan awan dan fenomena hujannya akan sangat berkurang, sehingga cuaca cerah pada pagi menjelang siang hari akan cukup mendominasi.

2. Dominasi cuaca cerah

Dominasi cuaca yang cerah dan tingkat perawanan yang rendah tersebut dapat mengoptimumkan penerimaan sinar matahari di permukaan Bumi, sehingga menyebabkan kondisi suhu yang dirasakan oleh masyarakat menjadi cukup terik pada siang hari.

Apa itu gelombang panas?

Lantas apa sebenarnya yang dimaksud dengan gelombang panas, yang sempat disebut-sebut sebagai penyebab cuaca panas di Indonesia akhir-akhir ini?

Menurut WMO (World Meteorological Organization), gelombang panas atau dikenal dengan "heatwave" merupakan fenomena kondisi udara panas yang berkepanjangan selama 5 hari atau lebih secara berturut-turut dimana suhu maksimum harian lebih tinggi dari suhu maksimum rata-rata hingga 5°C atau lebih.

Fenomena gelombang panas ini biasanya terjadi di wilayah lintang menengah-tinggi seperti wilayah Eropa dan Amerika yang dipicu oleh kondisi dinamika atmosfer di lintang menengah. Sedangkan yang terjadi di wilayah Indonesia adalah fenomena kondisi suhu panas/terik dalam skala variabilitas harian.

BMKG dalam situs resminya juga menjelaskan, bahwa heatwaves atau gelombang panas dalam ilmu klimatologi didefinisikan sebagai periode cuaca (suhu) panas yang tidak biasa yang biasanya berlangsung setidaknya lima hari berturut-turut atau lebih (sesuai batasan Badan Meteorologi Dunia atau WMO) disertai oleh kelembapan udara yang tinggi.

Untuk dianggap sebagai gelombang panas, suatu lokasi harus mencatat suhu maksimum harian melebihi ambang batas statistik, misalnya 5 derajat celcius lebih panas, dari rata-rata klimatologis suhu maksimum, dan setidaknya telah berlangsung dalam lima hari berturut-turut.

Apabila suhu maksimum tersebut terjadi dalam rentang rata-ratanya dan tidak berlangsung lama maka tidak dikatakan sebagai gelombang panas.

Apa Penyebab Gelombang Panas?

Gelombang panas umumnya terjadi berkaitan dengan berkembanganya pola cuaca sistem tekanan atmosfer tinggi di suatu area secara persisten dalam beberapa hari.

Dalam sistem tekanan tinggi tersebut, terjadi pergerakan udara dari atmosfer bagian atas menuju permukaan (subsidensi) sehingga termampatkan dan suhunya meningkat.

Pusat tekanan atmosfer tinggi ini menyulitkan aliran udara dari daerah lain masuk ke area tersebut. Semakin lama sistem tekanan tinggi ini berkembang di suatu area, semakin meningkat panas di area tersebut, dan semakin sulit awan tumbuh di wilayah tersebut.

Baca juga artikel terkait CUACA PANAS atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Iswara N Raditya