Menuju konten utama

Apa Alasan Kim Jong Un Pecat Jenderal Militer Nomor Dua Korut?

Kim Jong Un memecat jenderal nomor dua dan terkuat di Korea Utara. 

Apa Alasan Kim Jong Un Pecat Jenderal Militer Nomor Dua Korut?
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memantau uji coba "motor bahan bakar padat dengan daya dorong tinggi" di tempat peluncuran rudal Sohae Korea Utara Kamis, 15 Desember 2022. (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)

tirto.id - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un memecat, Pak Jong Chon pejabat militer terkuat kedua di negara itu, demikian menurut pemberitaan hari Minggu, 1 Januari 2023.

Seperti dikutip Alarabiya dari KCNA, jabatan Pak Jong Chon adalah wakil ketua Komisi Militer Pusat Partai Buruh yang berkuasa. Selain itu, dia juga menjabat sebagai sekretaris Komite Sentral partai. Tapi sekarang Pak Jong digantikan oleh Ri Yong Gil.

Seperti disiarkan televisi negara, Pak Jong duduk di barisan depan podium dengan kepala tertunduk selama acara berlangsung, sedangkan anggota lain mengangkat tangan untuk memberikan suara dalam masalah kepegawaian. Kemudian, kursinya terlihat kosong.

Dalam foto yang dirilis kantor berita resmi KCNA pada Senin, dia juga tidak terlihat ketika berpose dalam Hari Tahun Baru Kim di Istana. Padahal, pada bulan Oktober lalu, Pak Jong menemani Kim Jong Un dalam perjalanan ke istana untuk menandai hari pesta.

Apa Alasan Pak Jong Diberhentikan?

Sampai saat ini, belum ada informasi resmi tentang pemecatan Pak Jong. Akan tetapi, menurut spekulasi Oh Gyeong-sup yang bekerja di Institut Korea di Seoul, Pak Jong kemungkinan bertanggung jawab atas kegagalan operasi keamanan.

Hal itu berkaitan dengan langkah Korea Selatan yang mengirim tiga pesawat tak berawak melintasi perbatasan, tetapi tidak ada respons dari Korea Utara. Oh Gyeong-sup menyimpulkan kalau Korut gagal mendeteksi pesawat tersebut.

Namun demikian, Reuters memberitakan, Korea Utara memang secara teratur mengubah gaya kepemimpinannya dan pesta akhir tahun sering dijadikannya sebagai momen untuk mengumumkan keputusan dan perombakan kebijakan besar.

Dalam pemberitaan baru-baru ini, Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeul mengatakan, pihaknya dan Amerika Serikat sedang membahas kemungkinan akan latihan bersama menggunakan nuklir.

Hal itu tidak lama setelah pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyebut Korsel sebagai “musuh yang tidak diragukan” dalam ketegangan lintas batas.

Dalam wawancara surat kabar terbaru yang diterbitkan hari Senin, Presiden Yoon menyerukan “persiapan perang” dengan kemampuan yang “luar biasa”.

“Senjata nuklir milik Amerika Serikat, tetapi perencanaan, pembagian informasi, latihan dan pelatihan harus dilakukan bersama oleh Korea Selatan dan Amerika Serikat,” kata Yoon dalam wawancara dengan surat kabar Chosun Ilbo seperti dikutip Japan News.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Politik
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Yantina Debora