Menuju konten utama

Apa Alasan Kenapa PA 212 Tolak Konser Coldplay di Jakarta 2023?

Berikut alasan kenapa PA 212 menolak konser Coldplay di Jakarta November 2023.

Apa Alasan Kenapa PA 212 Tolak Konser Coldplay di Jakarta 2023?
Chris Martin dari Coldplay tampil selama Tur Dunia Music Of The Spheres di Stadion Mercedes Benz pada Sabtu, 11 Juni 2022, di Atlanta. (Foto oleh Paul R. Giunta/Invision/AP)

tirto.id - Persaudaraan Alumni (PA) 212 mengungkapkan secara tegas menolak kedatangan Coldplay di Jakarta, yang akan menggelar konser pada bulan November 2023 mendatang.

PA 212 atau disebut Alumni 212 adalah panggilan yang disematkan untuk orang-orang yang pernah terlibat langsung dalam aksi demonstrasi besar-besaran pada tanggal 2 Desember 2016 lalu. Aksi demonstrasi tersebut juga dikenal sebagai Aksi 212 atau Aksi Bela Islam.

Seperti diketahui, Coldplay akan menggelar konser perdananya di Indonesia pada tanggal 16 November 2023 yang akan datang. Penjualan tiket band legendaris dunia ini mulai dibuka pada hari ini, Rabu, 17 Mei 2023.

Alasan PA 212 Tolak Kedatangan Coldplay di Jakarta 2023

Dikutip dari berbagai sumber, alasan PA 212 menolak kedatangan Coldplay ke Jakarta karena para personelnya mendukung kampanye Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender atau LGBT.

Penolakan keras Alumni 212 kepada grup musik dari Inggris ini tidak main main. Mereka mengancam akan mengepung bandara jika konser tetap diadakan.

Wasekjen PA 212 Novel Bamukmina mengimbau panitia dan promotor untuk membatalkan konser tersebut. Selain itu, PA 212 juga mengancam akan melakukan aksi unjuk rasa dan memblokir Stadion Gelora Bung Karno (GBK).

Novel mengungkapkan, alasan lain penolakan tersebut karena personel Coldplay adalah penganut atheis, di mana hal itu sangat bertolak belakang dengan ajaran Islam dan ideologi Pancasila.

Novel menuding, jika konser tetap digelar, sama artinya dengan mendukung kampanye LGBT dan atheis. Apalagi mayoritas penduduk Indonesia dalam Muslim.

Novel menambahkan bahwa pihaknya berharap pemerintah tidak mengizinkan konser tersebut diadakan. Di sisi kain, Dirintelkam Polda Metro Jaya Hirbak Wahyu Setiawan mengatakan bahwa izin keramaian belum diajukan oleh panitia konser Coldplay karena masih lama, namun telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian.

Tanggapan Mahfud MD tentang Penolakan Konser Coldplay di Jakarta

Sementara itu, Menteri Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD bersedia menjamin keamanan selama konser Coldplay berlangsung pada bulan November mendatang.

Ketika mendengar ada kelompok yang menentang konser Coldplay di Indonesia, politikus kelahiran Sampang, Madura ini mengatakan, bahwa hal itu sudah sering terjadi.

Dalam keterangannya, Mahfud menyatakan konser tersebut sekadar hiburan semata. Mantan ketua MK ini tidak melarang anak muda yang ingin menonton konser Coldplay. Dia akan menyiapkan aparat keamanan untuk berjaga.

Mahfud mengatakan bahwa terkadang musisi juga membawa pesan positif yang bermanfaat untuk generasi milenial. Pria yang kini berusia 66 tahun ini menilai menonton konser bukan tindakan melanggar hukum. Namun, hanya merupakan hobi generasi muda.

Selain itu, Mahfud juga berpendapat bahwa dalam setiap konsernya, Coldplay selalu menyisipkan kampanye untuk mendukung lingkungan.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Tifa Fauziah

tirto.id - Musik
Kontributor: Tifa Fauziah
Penulis: Tifa Fauziah
Editor: Alexander Haryanto