Menuju konten utama

AP II Gandeng My Indo Airlines, Kejar Target Kargo 1 juta Ton

PT Angkasa Pura II melalui PT Angkasa Pura Kargo mengandeng My Indo Airlines untuk menggenjot bisnis kargo udara yang diprediksi mengalami lonjakan.

AP II Gandeng My Indo Airlines, Kejar Target Kargo 1 juta Ton
Petugas beraktivitas di Terminal Kargo dan Pos Bandara Jenderal Ahmad Yani yang berada di lokasi baru seusai diresmikan, di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (23/1/2019). ANTARA FOTO/Aji Styawan/foc.

tirto.id - PT Angkasa Pura II (Persero) mempertajam penetrasi bisnis kargo dengan menggandeng My Indo Airlines.

President Director AP II Muhammad Awaluddin menjelaskan, kerja sama dengan My Indo Airlines dijalankan melalui anak usahanya, yakni PT Angkasa Pura Kargo.

Kerja sama ini, kata Awaluddin, merupakan langkah awal yang tepat bagi perseroan untuk mencapai target mengelola 1 juta ton kargo pada 2019.

"My Indo Airlines sendiri adalah perusahaan ternama di industri kargo nasional yang mengoperasikan pesawat Boeing 737 khusus kargo. Pada tahap awal, kerja sama dituangkan dalam bentuk penandatanganan nota kesepahaman (MoU)," jelas dia, Rabu (20/2/2019).

Melalui MoU yang telah ditandatangani, PT Angkasa Pura Kargo dan My Indo Airlines, bakal menyusun skema rencana kerja sama terkait dengan pengembangan bisnis logistik.

Skema rencana kerja sama yang akan disusun itu, mengenai logistik dan supply chain, pengelolaan pergudangan, pemeriksaan keamanan kargo dan pos (regulated agent), pelayanan jasa kargo dan pos lainnya, serta kargo sales agent.

“Kami memproyeksikan bisnis kargo akan semakin tumbuh seiring dengan booming e-commerce dan digital marketplace, karena itu AP II menangkap peluang ini dan fokus pada e-commerce kargo. Momentumnya adalah saat ini di mana kami harus mulai menggandeng pemain besar di industri kargo nasional dan global," papar dia.

Ia juga menjelaskan, AP II juga harus memiliki infrastruktur industri baik itu hard infrastructure dan soft infrastructure yang menunjang pertumbuhan kargo di bandara-bandara.

Pada 2019, kata dia, ini untuk hard infrastructure, mengembangkan area kargo hampir di seluruh bandara termasuk juga pembangunan proyek cargo village di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

"Kemudian untuk soft infrastructure kami akan mengembangkan Integrated Cargo Logistic System,”papar dia.

Presiden Director PT Angkasa Pura Kargo, Denny Fikri mengungkapkan, kerja sama ini bertujuan untuk memberikan dampak positif atas kebutuhan distribusi kargo udara.

“Tingginya pergerakan kargo udara menjadikan cargo freighter sebagai salah satu alternatif dalam memenuhi kebutuhan. Sehingga diharapkan kerjasama ini dapat mengakomodir kebutuhan pasar kargo udara nasional secara optimal,” kata dia.

Target menangani 1 juta ton kargo merupakan program utama dari AP II pada 2019 untuk menghasilkan sumber pendapatan bisnis, selain yang berasal dari bisnis inti yakni bisnis kebandarudaraan.

Sepanjang 2018, AP II menangani 932.107 ton, terdiri atas 545.112 ton kargo domestik dan 386.995 ton kargo internasional. Khusus kargo domestik, realisasi pada 2018 meningkat signifikan hingga 20 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Baca juga artikel terkait PENERBANGAN atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Bisnis
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Zakki Amali