Menuju konten utama

AP II Catat 4,2 Juta Penumpang Selama Mudik Lebaran 2019

Selama masa mudik Lebaran 2019 penumpang di rute domestik tercatat 3,39 juta orang dan di rute internasional mencapai 845.957 orang.

Calon penumpang pesawat udara membawa barang bawaan di Terminal Keberangkatan Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Jumat (31/5/2019). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/wsj.

tirto.id -

Jumlah penumpang pesawat selama mudik Lebaran 2019 (H-7 hingga H+7) di 16 bandara yang dikelola PT Angkasa Pura II (Persero) mencapai 4,23 juta orang.

Dari jumlah tersebut, penumpang di rute domestik tercatat 3,39 juta orang dan di rute internasional mencapai 845.957 orang.

Apabila diambil rata-rata maka jumlah penumpang per hari mencapai sekitar 265.000 orang, atau naik sekitar 10-20 persen dibandingkan dengan jumlah penumpang harian sebelum angkutan Lebaran di tahun ini.

Sedangkan pergerakan pesawat selama mudik Lebaran 2019 mencapai 32.056, terdiri dari 26.274 di rute domestik dan 5.782 rute internasional.

President Director AP II Muhammad Awaluddin mengatakan jumlah penumpang pesawat terus mengalami kenaikan sejak awal tahun hingga masa mudik Lebaran.

“Jumlah penumpang tengah dalam tren naik, hingga pada angkutan Lebaran ini mencapai sekitar 265.000 orang per hari. Dari angka tersebut, jumlah penumpang internasional juga cukup menggembirakan yakni mencapai 50.000 orang per hari," jelas dia Minggu, (16/6/2019) di Jakarta.

Ia menjelaskan, tingginya jumlah penumpang di rute internasional merupakan dampak dari upaya mengoptimalkan kinerja bandara.

Salah satu upaya untuk meningkatkan volume penerbangan internasional seperti dioperasikannya Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta sebagai international low-cost carrier terminal.

Sehingga selama masa mudik Lebaran tahun ini jumlah penumpang internasional di Soekarno-Hatta mencapai 648.742, atau sekitar 76 persen dari total penumpang internasional selama masa mudik Lebaran.

AP II memang memproyeksikan Soekarno-Hatta sebagai bandara hub internasional agar sektor penerbangan dapat optimal mendorong pertumbuhan perekonomian dan pariwisata.

“Fokus kami adalah menjadikan Soekarno-Hatta sebagai hub internasional. Penumpang rute internasional begitu mendarat di Soekarno-Hatta kemudian memiliki berbagai pilihan penerbangan untuk menjangkau kota-kota lain di Indonesia,” jelas dia.

Begitu juga sebaliknya, pihaknya ingin Soekarno-Hatta bisa terkoneksi lebih banyak lagi dengan kota-kota di dunia.

Ia mengatakan, targetnya adalah penumpang dari Soekarno-Hatta memiliki beragam pilihan tujuan di dunia.

Di samping Soekarno-Hatta, AP II juga dalam proses menjadikan Bandara Internasional Kualanamu di Deli Serdang, Sumatera Utara, sebagai bandara hub internasional kedua atau secondary hub.

Letak Kualanamu sangat strategis dan berdekatan dengan Bandara Changi di Singapura, sehingga sangat memungkinkan untuk menjadi bandara hub di Asia Tenggara.

“Fokus pengembangan Soekarno-Hatta menjadi hub internasional dan Kualanamu sebagai secondary hub merupakan upaya AP II meningkatkan konektivitas penerbangan di Indonesia guna mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dan tentunya pariwisata,” ujar dia.

Baca juga artikel terkait MUDIK LEBARAN 2019 atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Nur Hidayah Perwitasari