Menuju konten utama

AP I Optimistis Pengembangan 2 Bandara Ini Rampung 2024

AP I melakukan perluasan kapasitas penumpang di Bandara Hasanuddin dan Bandara Sentani. Ditargetkan kegiatan operasional dimulai pada 2024.

AP I Optimistis Pengembangan 2 Bandara Ini Rampung 2024
Calon penumpang berjalan menuju pesawat di ruang keberangkatan Bandara Sentani, Jayapura, Papua, Minggu (19/12/2021). ANTARA FOTO/Iwan Adisaputra/wpa/aww.

tirto.id - PT Angkasa Pura I (persero) atau AP I melakukan perluasan kapasitas penumpang di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar dan Bandara Sentani di Papua. Rencananya pengembangan fasilitas di 2 bandara ditargetkan rampung pada 2024.

Direktur Utama AP I, Faik Fahmi menjelaskan, pertumbuhan jumlah penumpang di Bandara yang dikelola oleh AP I jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kapasitas yang tersedia di bandara sudah dibangun oleh perseroan.

"Dua bandara masih proses penyelesaian yaitu Bandara Hasanuddin di Makassar yang progres penyelesaian penyelesaiannya 65 persen dan juga bandara Sentani di Jayapura ini kita targetkan akan kita mulai lagi pada awal 2023 karena menyesuaikan dengan kemampuan finansial kita dan bagian dari restrukturisasi,” katanya, Rabu (14/9/2022).

Faik menjelaskan, operasional kedua bandara tersebut akan digunakan 100 persen pada 2024. Selain dua bandara yang sudah ditambah kapasitasnya, ada 10 Bandara lain yang sudah selesai direvitalisasi. Seperti, Bandara di Semarang, Bandara di Banjarmasin, Yogyakarta International Airport, Bandara di Bali, Bandara Adi Soemarmo di Solo, Bandara Ambon, Bandara Juanda, dan bandara di Lombok.

Penambahan kapasitas itu merupakan langkah AP I. Karena jumlah penumpang per tahun mencapai 72 juta per tahun, tetapi dari 13 bandara yang dikelola oleh AP I hanya mampu menampung sebanyak 42 juta penumpang per tahun. Tetapi, setelah melakukan banyak revitalisasi, pandemi membuat perseroan harus lebih melakukan banyak efisiensi berupa restrukturisasi demi bisa bertahan.

"Ketika bandara sudah kita tingkatkan kapasitasnya dan sudah diselesaikan siap operasi. Tiba-tiba masuk pandemi. Jadi ada kewajiban capek yang cukup besar sehingga kita lakukan restrukturisasi,” bebernya.

Lebih lanjut dia menuturkan pengembangan 10 bandara tersebut dilakukan menggunakan dana internal dan sebagian besar pinjaman komersial. Dia berharap ada perbaikan jumlah penumpang di tahun tahun mendatang.

“Sedikit kami sampaikan situasi pergerakan penerbangan pada periode 2020 saat pandemi sampai saat ini ada perubahan signifikan," tandasnya.

Baca juga artikel terkait PROYEK BANDARA atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Intan Umbari Prihatin