Menuju konten utama

Antisipasi Keributan, KPU Bentuk Komite Damai di Debat Ketiga

Pembentukan Komite Damai ini merupakan kesepakatan antara KPU, Bawaslu dan dua tim pemenangan untuk mengatasi jika ada permasalahan saat debat berlangsung.

Antisipasi Keributan, KPU Bentuk Komite Damai di Debat Ketiga
Terjadi adu mulut antara pendukung paslon 01 dan dengan paslon 02 saat jeda debat kedua di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (16/2/2019). Tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id -

Komisi Pemilihan Umum (KPU) memutuskan membentuk Komite Damai yang akan dihadirkan pada debat ketiga Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Pembentukan Komite Damai ini merupakan kesepakatan antara KPU, Bawaslu dan dua tim pemenangan.

Komite Damai ini sengaja dibentuk berdasarkan pengalaman pada debat kedua lalu yang sempat terjadi keributan antara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Kemarin disepakati kita membentuk Komite Damai. Itu terdiri dari perwakilan 01, perwakilan 02, dari KPU, dan Bawaslu. Komite damai ini dimaksudkan untuk mengatasi jika ada permasalahan sepanjang debat," kata Komisioner KPU Wahyu Setiawan, saat dihubungi, Senin (11/3/2019).

Wahyu mengatakan Komite Damai ini akan menindak jika ada kegiatan yang berpotensi terjadinya gesekan saat debat berlangsung.

Komite Damai ini, kata Wahyu bisa menegur bahkan mengeluarkan pihak-pihak yang dianggap melanggar aturan.

Selain itu, Wahyu mengimbau penonton di arena debat untuk menjaga kondusitifitas suasana selama debat berlangsung.

"Jadi tidak boleh ada yel-yel yang bersifat provokatif menyerang kandidat lain," tuturnya.

Sebelumnya, pada debat capres kedua, sempat terjadi keributan pada saat jeda antar segmen.

Pemicunya karena pernyataan Jokowi yang menyinggung kepemilikan lahan oleh Prabowo di Aceh Tengah dan Kalimantan Timur.

Kubu Prabowo-Sandiaga yang ada di arena debat melakukan protes ke KPU dan Bawaslu terkait hal itu, hingga terjadi adu mulut.

Baca juga artikel terkait DEBAT CAPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Bayu Septianto

tirto.id - Politik
Reporter: Bayu Septianto
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Nur Hidayah Perwitasari