Menuju konten utama

Antisipasi Kabut Asap Riau, Masker & Obat Dikirim ke Pulau Rupat

Gubernur Riau Syamsuar menyatakan, pihaknya segera mengirim bantuan masker dan obat-obatan ke Pulau Rupat demi mengantisipasi paparan kabut asap akibat karhutla di Bengkalis, Riau.

Antisipasi Kabut Asap Riau, Masker & Obat Dikirim ke Pulau Rupat
Warga melintas di jalan yang berkabut asap dari kebakaran hutan dan lahan di Kota Dumai, Dumai, Riau, Jumat (15/2/2019). ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid/wsj.

tirto.id - Pemerintah Provinsi Riau segera mengirimkan bantuan masker dan obat-obatan ke Pulau Rupat, Bengkalis, Riau demi mengantisipasi paparan kabut asap tebal yang terjadi akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

"Kita segera kirim bantuan kesehatan dan masker. Saya sudah minta Pak Sekda untuk segera menyiapkan dan dikirim ke sana," kata Gubernur Riau Syamsuar di Pekanbaru, Senin (25/2/2019).

Saat ini, kata dia, Pemerintah Provinsi Riau dan pemerintah pusat terus fokus menangani karhutla yang terjadi di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau.

Ia menyatakan, sekitar ratusan personel gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, Manggala Agni, hingga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta masyarakat setempat saling bekerja sama untuk melakukan pemadaman.

Selain upaya pemadaman, dia juga memastikan bantuan kesehatan segera dikirim ke Pulau terluat di Pesisir Riau tersebut.

"Agar nanti tidak meluas penyakit yang tidak diharapkan," ujarnya.

Pulau Rupat hingga hari ini terus membara. Bahkan, pagi tadi kualitas udara terus menurun hingga masuk level berbahaya karena kabut asap. Akibatnya, banyak bayi yang terserang gangguan pernapasan dan harus mendapat perawatan serius.

Camat Rupat Hanafi menyatakan, meski terus terpapar udara tidak sehat hingga berbahaya, hingga kini belum ada warga yang mengungsi.

Aktivitas warga, menurutnya, masih tergolong normal, meski sudah ada imbauan untuk mengurangi aktivitas di luar rumah.

Sebuah sekolah dasar di Pulau itu juga terpaksa diliburkan karena diselimuti asap tebal dan lokasinya berada tidak jauh dari Karhutla tersebut.

Selain berdampak pada dunia pendidikan, kesehatan masyarakat Pulau Rupat juga terpantau terganggu.

"Puskesmas kita sudah menangani beberapa pasien yang mulai batuk-batuk, flu akibat dampak asap," kata Hanafi, Senin (25/2/2019).

Ia pun mengimbau kepada masyarakat yang mulai mengeluhkan sakit akibat kabut asap untuk segera melapor dan berobat ke Puskesmas terdekat.

Butuh Tabung Oksigen.

Camat Rupat mengatakan salah satu bantuan yang sangat dibutuhkan saat ini adalah tabung oksigen untuk mengatasi korban yang mengalami sesak nafas akibat karhutla.

"Iya, kita butuh itu. Juga sebagai antisipasi ke depan jika ada warga yang sakit," katanya.

Sejauh ini, dia menjelaskan bantuan berupa masker dengan jumlah 2.600 unit telah disebarkan ke masyarakat. Masker tersebut berasal dari Dinas Kesehatan dan BPBD Bengkalis.

Sementara itu, BPBD Riau mencatat luas lahan yang terbakar hingga hari ini mencapai 996 hektare, dan meningkat lebih dari 100 hektare dalam kurun waktu kurang dari sepekan. Bengkalis menjadi penyumbang titik panas terbanyak dengan jumlah mencapai 742,5 hektar.

Baca juga artikel terkait KEBAKARAN HUTAN

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Dewi Adhitya S. Koesno
Editor: Agung DH