Menuju konten utama

Antisipasi Corona: PD Pasar Jaya Imbau Ibu Hamil Tak ke Pasar Dulu

Demi mencegah penyebaran coronavirus COVID-19, PD Pasar Jaya mengimbau ibu hamil, orang sakit, dan anak-anak tidak ke pasar dulu.

Antisipasi Corona: PD Pasar Jaya Imbau Ibu Hamil Tak ke Pasar Dulu
Suasana perdagangan di Pasar Tanah Abang Blok B, Jakarta, Rabu (18/3/2020). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.

tirto.id - Demi mengantisipasi penyebaran dan penularan virus corona yang semakin meluas, PD Pasar Jaya mengimbau ibu hamil untuk tidak pergi berbelanja dulu ke pasar.

"Ibu-ibu hamil saat ini sebaiknya tidak ke pasar dulu," kata Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin dalam konferensi pers bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Nasional, Jakarta, seperti dilansir Antara, Jumat (20/3/2020).

Selain itu, Arief juga mengimbau orang sakit dan anak-anak juga tidak ke pasar, karena semua yang dia sebutkan itu rentan untuk tertular penyakit termasuk virus corona yang menyebabkan COVID-19.

"Kemudian yang sakit tidak untuk ke pasar dulu, dan anak-anak untuk tidak dibawa ke pasar," imbaunya.

Meski begitu, Arief meminta masyarakat untuk tidak panik dan cemas berlebihan dalam menghadapi COVID-19, melainkan harus mengikuti semua aturan, arahan dan langkah pencegahan penularan dan penyebaran COVID-19 yang disampaikan oleh pemerintah.

Sementara itu, Sosiolog sekaligua dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia Imam B. Prasodjo mengimbau agar warga menerapkan social distancing atau menjaga jaga jarak aman antar orang sekitar 1,8 meter sampai dua meter untuk mencegah penyebaran COVID-19.

Ia pun menyarankan agar warga yang datang ke pasar tidak membentuk kerumunan karena berpotensi tertular COVID-19.

Social distancing bukan hanya melindungi diri agar tidak tertular penyakit dari orang lain tapi juga menjaga jarak agar tidak menularkan penyakit kepada orang lain.

Orang-orang yang sedang bersin, batuk, dan atau pilek diharapkan memakai masker. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk tidak menularkan penyakit kepada orang lain.

"Kita tidak tahu apakah yang bersin dan batuk itu orang yang terkena virus atau tidak," ujarnya

Tindakan mengikuti arahan pemerintah untuk mencegah penularan COVID-19 dapat melindungi diri dan orang lain dari COVID-19, tapi tindakan itu harus didasari disiplin diri dan tanggung jawab sosial sehingga dapat membantu menghentikan penyebaran COVID-19 di Tanah Air.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menegaskan demi mencegah penyebaran penyakit saluran pernafasan karena virus corona jenis baru (COVID-19), masyarakat harus patuh untuk menjaga jarak satu sama lain.

"Pertama, prioritas kita adalah mencegah penyebaran COVID-19 lebih luas lagi. Oleh sebab itu penting untuk dilakukan, yaitu mengurangi mobilitas orang dari satu tempat ke tempat lain. Kita terus menggencarkan sosialisasi untuk menjaga jarak atau 'social distancing' dan mengurangi kerumunan yang membawa risiko penyebaran COVID-19," kata Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta, Kamis kemarin.

Baca juga artikel terkait ANTISIPASI COVID-19

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Dewi Adhitya S. Koesno
Editor: Agung DH