Menuju konten utama

Anies Perlu Persetujuan DPRD DKI Soal Pelepasan Saham Bir

Anies berencana menggunakan dana dari pelepasan saham PT Delta untuk pembangunan di DKI Jakarta.

Anies Perlu Persetujuan DPRD DKI Soal Pelepasan Saham Bir
Anker Bir. FOTO/wikipedia

tirto.id - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menjelaskan rencana penggunaan uang hasil pelepasan saham PT Delta. Dana tersebut akan masuk ke APBD, sehingga memelukan persetujuan DPRD DKI Jakarta.

"Begitu dananya kembali kepada Pemprov, maka dana itu masuk ke APBD kami," kata Anies saat ditemui di Gedung DPRD DKI, Rabu (13/3/2019).

Dana tersebut, kata Anies, cukup besar untuk dialihkan ke sejumlah kegiatan pembangunan lainnya di DKI Jakarta. Harga saham yang dimiliki Pemprov DKI sekitar Rp1,2 triliun.

"Nah ketika masuk ke APBD, harus bahas dengan dewan," kata Anies.

Anies juga memberikan ilustrasi atau penggambaran terkait besarnya uang hasil penjualan saham tersebut.

"Saya gunakan ilustrasi sekolah supaya menggambarkan saja, bahwa dana segitu bisa digunakan untuk 100 sekolah, pipa 100.000 saluran air baru. Bila kita membiayai air minum bisa sampai 1 juta air minum. Jadi itu ilustrasi betapa duit ini besar," ungkap Anies.

Anies hingga kini masih bersikeras untuk melepaskan saham tersebut. Menurut dia alasan melepas saham perusahaan, karena PT Delta tidak menjalankan fungsi dari BUMD yang seharusnya menjadi kepanjangan tangan pemerintah untuk melakukan pembangunan.

"Pemerintah itu tugasnya melakukan pembangunan. Ada dua tangan yang dipakai. Satu, tangan badan usaha. Satu tangan dinas," jelas Anies.

Anies juga menambahkan, kepemilikan saham di PT Delta yang memproduksi bir tersebut tidak memenuhi unsur BUMD untuk pembangunan.

"Peran pembangunannya, untuk sebuah perusahaan bir, itu hampir tidak ada," tegas Anies.

Hingga saat ini, belum ada pembahasan antara pihak DPRD DKI dengan Pemprov. Anggota DPRD DKI belum sepakat soal pelepasan saham bir.

Baca juga artikel terkait LEPAS SAHAM BIR atau tulisan lainnya dari Fadiyah Alaidrus

tirto.id - Hukum
Reporter: Fadiyah Alaidrus
Penulis: Fadiyah Alaidrus
Editor: Zakki Amali