Menuju konten utama

Anies Pastikan 5 Proyek Simpang Tidak Sebidang akan Molor

Anies berencana memanggil enam kontraktor yang bertanggung jawab atas proyek itu.

Anies Pastikan 5 Proyek Simpang Tidak Sebidang akan Molor
Aktivitas di hari perrtama Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno di Balaikota, Jakarta, Selasa (17/10/2017). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan hanya satu proyek Simpang Tidak Sebidang yang bisa selesai tepat waktu. Sementara lima proyek lainnya, kata Anies, masih terkendala berbagai masalah mulai dari prosedur hingga pemindahan pipa dan jaringan utilitas bawah tanah.

"Hari ini baru 65-an persen, padahal tinggal dua bulan lagi. Kita akan lakukan semua yang kita bisa untuk lakukan semua prosesnya. Pak Kadis Binamarga sudah mengumpulkan semua laporannya, termasuk masalah-masalah," kata Anies usai menggelar rapat di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (20/10/2017).

Proyek yang disebut bakal selesai pada 15 Desember 2017 adalah Flyover (FO) Pancoran. Jalan layang sepanjang 750 meter itu, kata Anies, dikerjakan oleh PT Nindya Karya sejak tanggal 18 November 2016 dan tidak memiliki hambatan eksternal kecuali waktu pemasangan konstruksi.

"Kendalanya lebih kepada mereka memasang itu di jam 12 sampai jam 5 pagi. Paling cepat itu jam 10 pada hari Minggu malam. Sisanya jam 12 sampai 5. Sementara jika dikerjakan diluar itu maka akan mengganggu lalu-lintas luar biasa karena jalan di tutup total untuk pemasangan," ungkapnya.

Anies berjanji akan segera memanggil enam kontraktor yang bertanggung jawab atas proyek tersebut. Dua proyek flyover yang belum rampung yakni Cipinang dan Bintaro masing-masing dikerjakan oleh PT Istaka-Agrabudi dan PT Multi Structure. Sementara 3 proyek Underpass, yakni Kartini, Mampang dan Matraman akan dikerjakan oleh PT Modern Widya Tecnical, PT Adhi Karya, PT Jaya Konstruksi.

Khusus untuk proyek underpass Mampang, Anies menyampaikan bahwa Dinas Bina Marga sudah berkomunikasi dengan PT Palyja dan Perusahaan Gas Negara untuk memindahkan sebagian pipa air dan gas mereka yang melintang di proyek terowongan sepanjang 800 meter tersebut.

"Palyja diperkirakan baru bisa selesai Desember. Untuk yang gas ini belum tahu kapan. Jadi kita akan panggil mereka semua untuk memastikan," katanya. Padahal, Anies melanjutkan, "pipa-pipa utilitas yang di sana harusnya sudah selesai bulan Juli. (Tapi) sekarang belum."

Rapat bersama PT Bina Marga pada hari ini untuk menindaklanjuti hasil inspeksi Anies dan Sandi ke proyek underpass Mampang-Kuningan pada Selasa (17/10/2017) lalu.

Usai meninjau lokasi, Anies mengatakan bahwa proyek itu merupakan salah satu penyebab kemacetan terekstrim di Jakarta. Hal itu, bukan hanya menyebabkan kerugian dari sisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) melainkan juga ongkos masyarakat yang melintas jalan tersebut tiap harinya.

"Buat saya praktik yang seperti ini tidak akan kami diamkan. Besok yang seperti ini pengawasannya harus serius dan ketika ada masalah maka kita akan turun tangan langsung," kata Anies.

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memprediksikan bahwa proyek underpass Mampang-Kuningan akan molor selama empat bulan dari waktu yang telah ditargetkan, yakni akhir tahun 2017.

"Kalau melihat ini enggak usah dikasih tahu kepala proyek, saya sudah tahu enggak bakal selesai. Malah saya prediksi April (baru selesai). Benar, kata kepala proyek," ujar Sandi.

Baca juga artikel terkait PROYEK UNDERPASS atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Alexander Haryanto