tirto.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hingga kini belum mendapatkan surat dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI soal dua nama yang lolos fit and proper untuk diusung menjadi calon Wakil Gubernur DKI menggantikan Sandiaga Uno.
"Mereka [DPRD] akan menuntaskan surat-suratnya, ketika surat-suratnya datang diantar ke saya, baru kemudian saya proses," kata Anies saat ditemui di Jakarta Selatan, pada Jumat (22/2/2018).
Anies mengatakan, dari pihak DPRD sudah menemui dirinya untuk membicarakan masalah cawagub DKI pada Senin (18/2/2019) lalu.
"Begini, kalau dari sisi DPRD sudah datang ke saya, awal pekan kemarin hari Senin," ucap Anies.
Proses penentuan calon Wakil Gubernur DKI Jakarta belum menunjukkan langkah maju. Jadwal yang sedari awal disepakati untuk menetapkan dua nama pada Minggu (10/2/2019) dan kemudian diserahkan kepada Anies pada Senin (11/2/2019).
Namun hingga hari ini, Anies belum mendapatkan suratnya.
Ujang Komaruddin, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review menilai, tarik ulur yang terjadi terkait masalah pemilihan cawagub disebabkan oleh kedua partai pengusungnya, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerindra yang masih belum bersepakat.
"Jika mundur-mundur terus, biasanya masih ada yang belum deal antara PKS dan Gerindra. Ini soal deal or no deal saja," kata Ujang saat dihubungi pada Selasa (19/2/2019).
Lebih jauh lagi, Ujang melihat bahwa Gerindra memang belum ikhlas memberikan kursinya ke PKS.
"Politik memang penuh intrik. Bisa saja Gerindra belum ikhlas memberikan kursi wagub ke PKS," ujarnya.
Ketiga kandidat calon wakil gubernur dari PKS adalah Abdurrahman Suhaimi, Ahmad Syaikhu, dan Agung Yulianto. Mereka telah menjalankan tes fit and proper test pada Minggu (27/1/2019) lalu. Dari ketiga kandidat tersebut, hanya dua nama yang lolos, namun belum disampaikan siapa saja nama yang lolos tersebut.
Penulis: Fadiyah Alaidrus
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno
